Chapter 10.

50 4 1
                                    


"San kamu tadi nge fikir ga saat Jeongyeon ngebilang ada bekas luka di bagian leher belakang?."

"Oh iya juga yak?, bekas luka bakar?, emang Dahyun punya?."

"Masalahnya aku juga ga tau San."

"Kita tanya besok gimana?" Ajak Sana.

"Ga dulu deh san akunya takut."

"Astaga.."

BESOKNYA>>

Jeongyeon yang sudah dari tadi bangun segera mandi duluan. Hingga setelah selesai mandi Jeongyeon segera ke arah kamar Momo dan sana untuk membangunkan mereka.

TOK TOK.

Suara pintu yang di ketokan akibat Jeongyeon. Tetapi tidak ada yang membuka atau pun keluar. Akhirnya Jeongyeon memutuskan untuk masuk.

"Mo." Jeongyeon yang membangunkan Momo terlebih dahulu, karena Jeongyeon tau kalau Momo di bangunkan akan tidak susah.

"Ngh..?, J-Jeong?" Ucap Momo yang masih mengantuk dan memastikan.

"Iya ini aku."

Momo pun bangun dari tidurnya dan duduk di pinggir kasurnya.

"Kenapa Jeong?" Ucap Momo sambil mengucek matanya.

"Kamu lupa hari ini mau nyari Dahyun.?"

"Sepagi ini?" Kaget Momo.

"Aku tebak pasti ini belum jam 6 pagi." Lanjutnya.

"Ga ikut nih jadinya?" Tanya Jeongyeon.

"Ya ikut lah, yakali.. hehe"

"Yaudah bangunin Sana aku mau siap siap dulu, jam  6 udah siap kalian ya?"

"Iya Jeongg."

Jeongyeon pun bangkit dari duduk nya dan menuju pintu untuk keluar dari kamarnya Momo dan Sana. Sedangkan Momo, ia sedang membangunkan Sana yang susah sekali untuk di bangunkan.

"San ayolah bangunn.., kamu lupa hari ini kita cari Dahyun?"

"Iya iya aku bangun.."

Akhrinya Sana bangun dari tidur nya, walaupun masih mengantuk ia tetap akan bangun karena alasannya adalah untuk mencari Dahyun.

"Udah mandi duluan aja San, aku mau beres beresin kasur ku dulu."

"Nebeng dong.." ucap Sana.

"Nebeng apaan ?"

"Beresin kasur ku juga, hehe."

"Iya iya, udah cepetan jam 6 kita udah di suruh siap."

"LAH"

Segera Sana masuk ke dalam kamar mandi dengan buru buru. Momo yang melihat itu hanya tertawa.

"Hahaha, ada ada saja."

SKIP.

Mereka bertiga pun sudah masuk ke dalam mobil mereka dan mereka akan segera menjalan kan mobil mereka untuk mencari Dahyun.

Hingga pukul 15.32 mereka tidak sama sekali menemukan Dahyun. Mereka sudah mencari di semua tempat, tetapi tidak menemukan Dahyun. Jeongyeon pun stres karena tidak menemukan Dahyun.

"AHKK!!" Jeongyeon memukul stir mobil dan menenggelamkan kepalanya di bawa stir mobil.

"Jeong.." Sana menenangkan sambil mengusap punggung belakang Jeongyeon.

"Ayo mending kita semua makan dulu."
Ucap Sana

"Hm."

Jeongyeon pun memutar balik ke arah tempat makan untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi kosong.

Hingga saat mereka sedang asik makan tiba tiba Momo di telfon dengan tidak ada nama yang tertera. (Maksudnya kek ga di save sama Momo, nomor ga di kenal?).

"Eh ada yang nelfon aku Jeong, kamu ga salah kan ngasih nomor ke Polisi kemaren?"

"Ga Mo, itu pake nomor ku. Emang siapa?"

"Gatau."

"Udah mending angkat." Ucap Sana.

Momo pun mengangkat Telfonnya.

Halo?

📞: U-unnie..

DAHYUN?!

Ya, itu suara dari Dahyun. Momo pun memberitahukan Jeongyeon dan Sana, segera Momo menekan tombol speaker di telfon tersebut.

📞: u-unnie tolong..

KAMU DIMANA HYUN?

📞: kamu mau tau keberadaan adek kamu?

Tiba tiba terdengar suara laki laki bass di dalam telfon tersebut.

HEH SIAL DIMANA KAMU MENCULIK ADEK SAYA?

Tiba tiba Jeongyeon mengambil alih handphone milik Momo.

📞: yahh sayangnya aku tidak ingin memberi tau.

BAJINGANN!

📞: eh waktunya udah habis ni buat ngobrol sama adek kamu. JADI.. bye aku ingin menambahkan suatu karya di tubuh adek kamu ini.

SIALAN LO! KALAU AKU MENEMUKAN DAHYUN DENGAN  PENUH LUKA! JANGAN HARAP KAMU HIDUP SIAL!

📞: aw takut banget..

TuT TuT.

Tiba tiba telfon tersebut di matikan dari sepihak. Jeongyeon yang merasa hidup Dahyun dalam bahaya, segera ia meninggalkan meja makannya dan pergi ke mobil untuk melanjutkan mencari Dahyun.

" Eh Jeong tungguu.."

Momo dan Sana menyusul Jeongyeon. Jeongyeon pun berlari ke arah mobil nya untuk melanjutkan pencariannya.

SKIP>>

Jeongyeon, Momo dan Sana sudah berada di dalam mobil dan melanjutkan pencarian. Tetapi di tegah perjalanan tersebut terlihat Sana dan Momo sedang menggelirik satu sama lain. Jeongyeon yang melihat itu segera berbicara.

"Ada yang ingin kalian tanya?" Tanya Jeongyeon.

Sana dan Momo yang mendengar itu tersentak kaget. Kok bisa Joengyeon mendengar isi hati mereka.

"Eum itu Jeong."

Momo seperti takut untuk bertanya. Apalagi dengan kondisi seperti ini.

"Apa?"

"Tentang Dahyun."

"Emang Dahyun kenapa?" Tanya Jeongyeon.

"bekas luka bakar. Emang Dahyun punya?"

"Soal itu.. ceritanya panjang mo, saat kejadian, kalian semua berada di Jeju berlibur. Saat aku, Nayeon unnie dan Dahyun tidak ikut."

"Lah Jeong?! Minggu kemaren?! Kok ga ada yang tau sih?" Marah Sana.

"Sebenarnya aku hanya ingin Nayeon unnie dan Dahyun saja yang tau. Tetapi karena sudah waktunya kalian tau, akan ku ceritakan.

-To Be Continue-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terima kasih sudah Membaca cerita pertama saya huhuhu

Ini cerita cuman fiksi atau tidak nyata dan hanya sebuah karangan

Oh ya jadwal update cerita ini tuh random ya, jadi tunggu aja Hehehe.

Aku juga berhak bahagia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang