❆Frozen x F! Reader┃❆
(Name), gadis biasa yang hidup dengan sederhana. Kau tak ada kepikiran akan mengalami hal diluar nalar. Dan lucunya, kau malah terpilih menjadi orang yang di kirim ke dunia animasi Disney.
Entah bisa dikatakan nasib baik-buruk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
【𝕭𝖆𝖇 ¹】 ᴮᵉ ᵃ ᵖʳᵒᵗᵉᶜᵗᵒʳ ❄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat perjalanan menuju tenda festival, sesekali matamu melirik •tiket diamond💎• yang kau pegang. Perlahan kau menyadari ada yang janggal disini.
Ucapan nenek tadi terdengar cukup aneh dan juga tiket ini. Tiket ini diberi secara cuma-cuma, patut nya layak untuk dicurigai kan?
Dan juga, apa kata beliau tadi? Ada harga mahal yang harus kau bayar setelah ini. Tapi apa? Tanganmu meremat erat tiket tersebut.
Sementara itu, Flora celingak-celinguk mencari keberadaan mu, es krim di tangan nya telah meleleh. Nampak dirimu tengah melamun ditengah kerumunan sontak Flora mendekati mu.
"Heh! Kenapa melamun di tengah jalan? Bahaya!" omelnya sambil menyodorkan es krim untukmu.
"Uh?" sadar dari lamunan kau melirik sekeliling yang rupanya kau telah menjadi bahan pembicaraan dan tontonan orang.
'Kenapa dia melamun disitu, memang jalan ini punya dia?' 'Iya, seperti orang tidak waras saja.' 'Maklum anak zaman sekarang..'
Dan banyak lagi. Tapi kau tak mengindahkan mereka.
Pikiran mu melalang buana entah kemana, Flora menyadari ada yang tak beres denganmu ia merangkul menuntun mu menuju kursi taman festival yang tadi kalian duduki.
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
(Kursi Taman Festival)
Flora menaruh 2 cup es krim rasa vanila dan strawberry ke tengah-tengah kalian, nampak es krim itu telah meleleh sejak 1 menit yang lalu.
Kini pikiran mu sudah lebih terkontrol. Kau menatap es krim dengan tak tertarik, kemudian kau mendongak setelah mendengar suara Flora.
"Darimana saja kau?" serunya khawatir. Kau menghela nafas pelan, ada baiknya kau ceritakan saja padanya.
"Sebelum itu, lihat dulu ini." sahutmu lalu menunjukkan tiket itu.
