(14) Keluarga yang rumit

16 3 1
                                    

Seo Inguk dan Yeri adalah sepasang suami istri yang telah dikaruniai anak bernama Kyungjun,ia lahir pada tanggal 30 Agustus 2002.

Saat Kyungjun berusia 1 tahun Inguk ternyata diam-diam Selingkuh bersama salah satu rekan kerjanya.Hal itu menimbulkan perceraian sehingga Kyungjun dibesarkan oleh Ayahnya.

Yeri lebih memilih pergi keluar kota untuk bertemu orang tuanya dan bekerja disana. Sedangkan Inguk menikah kembali bersama pacar yang merangkap sebagai karyawan kerjanya.

Pada usia Kyungjun yang baru menginjak 3 tahun, istri Inguk melahirkan Anak pertamanya yang diberi nama Junghwan. Di Tahun yang sama Yeri melahirkan, anak yang ia kira kesalahan karena pada saat itu iya tengah mabuk disalah satu bar. Dia tidak menikah dan terpaksa melahirkan Anak itu.

Saat Junghwan berumur 8 bulan, ibunya meninggal dunia karena kecelakaan. Inguk yang tidak tega melihat Junghwan tumbuh tanpa seorang ibu, mengajak kembali Yeri untuk menikah dan menerima bayinya. Yeri dengan senang hati menerima tawaran itu, tapi saat itu ia tengah hamil besar dan melahirkan di bulan yang sama. Anak itu iya beri kepada ayah kandungnya, karena dialah yang meminta Yeri untuk melahirkannya karena sedari awal Yeri berniat untuk 'menggugurkan' bayi yang dikandungnya.

Junghwan selalu mengira jika Yeri adalah ibu kandungnya,juga orang yang melahirkannya ternyata itu salah. Kyungjun mengira ia hanya mempunyai satu adik yaitu Junghwan, Kyungjun  pikir keluarganya sudah lengkap dengan kembalinya ibunya.

Dari awal dia memang tidak pernah menyukai ibu tirinya,tapi bukan berarti ia tidak sayang. Ia tetap sedih jika Junghwan harus tumbuh tanpa seorang ibu,tapi sekarang ia cukup senang karena ibunya juga menjadi ibu yang baik untuk Junghwan. Tidak peduli tiri ataupun kandung,orang tua tetaplah orang tua.tidak ada yang namanya orang tua yang jahat,ia rasa.

-

Sungjun sedang mengepel lantai teras rumahnya, karena hari ini hari Libur ia sibukkan dengan beres-beres rumah. Sang Ayah pergi untuk joging sebagai rutinitas pagi sebelum pergi mendidik anak bangsa.

Sembari mengepel ia menimang-nimang tawaran pembina basket tersebut, sebenarnya dulu dia memang pernah bercita-cita menjadi pemain basket karena permainannya yang baik menurut sang ayah. Tapi alih-alih Terus berlatih, Sungjun lebih memilih menjadi Atlet taekwondo karena itu yang ia cita-citakan. Sahabatnya Woochan dan Junghwan benar-benar ingin menjadi pemain basket sehingga berlatih bersama Sungjun dulu.

"Ngapain?" Tanya sang ayah yang baru pulang dari Lari paginya itu.

"Ngepel" Sungjun beneran kesel, bisa-bisanya nanya padahal tinggal lihat.

"Ouh iya ada yang mau ayah omongin sama kamu" ucapnya lalu duduk di kursi yang memang ada di halaman rumah.

" Ngomong tinggal ngomong yah" serius jangan kaget kalau Sungjun bisa ngomong.

"Ayah besok mau nganterin Siswa lomba dan itu untuk beberapa hari,jadi pasti kamu bakalan sen-"

"Yaudah gapapa sendiri juga" potong Sungjun

"Astaghfirullah ni anak bukan dengerin juga"

"Apa lagi"

"Ayah bakalan titipin kamu sama temen Ayah,dia janda punya anak perempuan dua,anak yang kedua kayaknya seumuran sama kamu"

Sungjun diam kenapa dia mau dititipin? Alih-alih ditinggal seperti biasanya,otak cerdasnya berfikir karena dia emang tipe orang yang pemikir.

"Ayah lagi deket sama tante itu?"

"Lah eh kok tau"

"Pantesan"

"Ya ayah mau kamu pendekatan dulu sama calon mama, kalau kamu gak setuju ya udah. Ayah juga ga terlalu ingin hubungan serius ini"

Sebenarnya Sungjun tahu benar ayahnya berbohong, tapi mengingat dia sudah cukup sendiri dan sibuk merawat dia dari kecil toh apa salahnya sekarang menikah. Sebenarnya Sungjun bingung karena dia cukup kaku dengan orang baru, tapi sepertinya ayahnya juga mengerti.

"ya okay terserah dah"






Saat ini mereka sedang di mobil menuju perjalanan pulang dari  makan siang di salah satu restoran di Seoul, Sungjun dan Ayah juga calon mamanya. Sebelum ayahnya pergi nugas ke luar kota,acara makan siang tadi hanyalah sesi perkenalan semata.

Sungjun bersikap ramah dan welcome, gak canggung seperti biasanya mungkin epek temenan sama orang sejenis Taki hahaha.

Namanya Moon Gayoung, wanita yang berpenampilan Sederhana dan menarik diwaktu bersamaan ini berumur 38 tahun dan sudah mempunyai dua orang puteri. Sungjun belum berkenalan dengan calon saudaranya karena memang belum bertemu.

Netranya menatap Wajah Ayahnya dari kursi belakang dengan senyum manisnya,ia seneng banget ngeliat ayahnya bahagia lepas kaya gitu. Terakhir Sungjun ingat ayahnya sebahagia itu saat mereka main lumpur dulu.

"Ouh iya Sungjun kamu baik-baik sama Calon mama kamu ini dan jangan bandel awas loh, lagian ayah di luar kota cuman tiga hari doang" ucap ayahnya sembari tetap pokus untuk menyetir.

"Heem ya" balas Sungjun gak tau mau ngomong apa.

"Aku pasti bakalan jagain dia kok sayang, kita kan udah komitmen kalau sebelum Sungjun setuju sama hubungan kita baru kita menikah. Lagipula jangan sampai anak menderita hanya karena keegoisan orangtuanya kan".

"Iya-iya,lagian aku juga beri waktu Sungjun buat mengenal kamu sama anak-anak kamu".

"Nah gitu, jangan kasar-kasar sama Sungjun ".

Sungjun menatap tas yang ada disampingnya, Sungjun sedikit gugup mengingat selama tiga hari ini ia harus tinggal dirumah dengan seseorang yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu. Takut jika kehadirannya tidak disukai oleh calon saudaranya?.

Ia juga bingung bagaimana untuk bersikap, karena dia tidak pernah merasakan sosok seorang ibu juga keluarga selain seorang ayah. sepertinya tahun ini banyak kejutan yang menimpa hidupnya, mempunyai teman dan juga keluarga?.

"Nah udah sampai ni, Sungjun ingat pesan ayah oke. Sayang aku titip Sungjun,aku pamit ya" Ucapnya tersenyum lalu melajukan mobilnya menjauh dari pekarangan rumah, meninggalkan Sungjun dengan Calon mamanya ini.

"Ayo masuk sayang,bunda tunjukkin kamar kamu. Nanti bunda kenalin sama kedua anak bunda soalnya belum pulang"

"Iya tan- eh bunda" Ucap Sungjun sedikit kelu mengucapkan kata bunda.

"Gak usah takut sama bunda, bunda bukan ibu tiri yang galak kok. Udahlah kamu istirahat dulu dikamar,bunda mau masak dulu oke".

"Iya bunda" Ucap Sungjun lalu masuk kedalam kamarnya untuk berbenah.

*

Growth of teenagers Ft 05LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang