Part 72

251 34 0
                                    

Keesokannya...

Ara sudah berpakaian rapi dan bersiap untuk ke kampus nya, ia akan membawa mobil hari ini. Sesampainya di kampus Kara 48.

Sesampai di kampus ara langsung menuju ke ruang administrasi untuk mengurus berkas-berkas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampai di kampus ara langsung menuju ke ruang administrasi untuk mengurus berkas-berkas. Hari ini ara tidak langsung berkuliah, ia akan mengurus berkas-berkasnya terlebih dahulu. Setelah selesai mengurus semuanya, ara pun langsung keluar dari ruang administrasi. Ketika keluar ia tidak sengaja berpapasan dengan chika.

"Ara", ucap chika kaget melihat ara keluar dari ruang administrasi.

Ara sebenarnya kaget, ia tidak mengetahui bahwa chika juga berkuliah disini. Ia juga tidak berencana secepat ini bertemu dengan chika tetapi takdir mempertemukan mereka secepat ini.

"Ara, kamu ara kan?", ucap chika sambil sedikit menguncang tubuh ara.

"Maaf sepertinya kamu salah orang, saya bukan ara", ucap ara hendak pergi dari sana.

"Enggak kamu ara, kamu pacar aku", ucap chika menahan tangan ara.

"Chik yuk", ucap seseorang cowok yang keluar dari administrasi kemudian memegang tangan chika.

Ara yang melihat itu menahan marah dan cemburu, ia pun langsung pergi meninggalkan chika dan cowok tersebut.

"Ara tunggu", teriak chika hendak mengejar ara.

"Chik", ucap cowok tersebut menahan tangan chika.

"Lepas mau loe apa sih verrel?", ucap chika kepada cowok tersebut ternyata bernama verrel.

"Kan tadi aku udah bilang kalau mau ngajak kamu jalan sepulang kelas", ucap verrel.

"Gue kan udah bilang gak mau, lepas", ucap chika tegas.

Chika pun berlari mengejar ara tetapi terlambat ara sudah tidak berada di sekitar kampus. Chika merasa frustarsi dan marah kalau saja verrel tidak menahannya pasti ia bisa mengejar ara. Verrel cowok yang sudah 6 bulan ini terus mendekati chika walaupun chika sama sekali tidak memberikan respon apapun terhadapnya. Akhirnya chika memutuskan untuk ke kantin kampus disana sudah ada geng medican dan aktor dung yang lain.

"Chik kenapa muka loe bete gitu?", tanya sisca ketika chika duduk.

"Itu sich verrel gangguin gue mulu", ucap chika.

"Emang gak ada capeknya yah tuh cowok", ucap eli.

"Guys gue tadi ketemu ara di ruang administrasi", ucap chika.

"Yang bener loe chik", ucap zee.

"Beneran zee gue berani sumpah tadi gue ketemu ara, tapi dia bilang kalau dia bukan ara", ucap chika.

"Mirip aja kali chik", ucap adel.

"Enggak , gue yakin 100% kalau itu ara. Kalau loe pada gak percaya cek cctv di depan ruang administrasi", ucap chika.

"Oke gue telpon raisha dulu", ucap zee.

Kemudian zee menelepon raisha, ketika tersambung zee meloudspeaker hpnya.

"Dek tolong cek cctv yang ada di depan ruang administrasi kampus kakak lalu kirim rekamannya ke kakak yah sekarang", ucap zee.

"Hah itu bukannya kak ara", ucap raisha setelah mengecek cctv kampus tanpa memutuskan teleponnya.

"Beneran dek?", ucap zee.

"Bentar aku kirim rekamannya ke kakak", ucap raisha.

"Astaga ini beneran ara", ucap zee kaget.

"Iya itu ara", ucap yang lainnya serempak.

"Akhirnya ara ketemu juga", ucap flora.

"Gue harus kasih tahu kak gre", ucap zee.

Zee pun memutuskan teleponnya dengan raisha dan menelepon gracia. Gracia kaget setelah mendengar informasi dari zee dan setelah ia melihat rekaman cctv ia semakin yakin kalau itu bener-bener ara.

"Tapi ara ngakunya kalau dia bukan ara", ucap chika.

"Apa mungkin ara sudah cuci otaknya oleh azka, secara kan sudah 1 tahun ara menghilang", ucap olla.

"Bisa jadi, untuk saat ini kita jangan deketin ara dulu. Kita pura-pura gak kenal aja sama ara kalau gak sengaja berpapasan. Biar ini tugas chika untuk mendekati ara. Secara kan ara cinta mati sama chika, setidaknya walaupun semua memorinya sudah hilang dan di cuci otaknya pasti rasa itu masih ada", ucap zee.

"Iya gue setuju", ucap eli.

"Berarti ini tugas loe chik buat ngedeketin ara dan buat dia kembali lagi seperti dulu", ucap zee.

"Oke gua akan berusaha agar ara gue kembali", ucap chika dengan tegas.

Semenjak pertemuan itu, chika selalu mengikuti ara kemanapun. Mendekati ara walaupun ara sudah berkali-kali bilang kalau ia bukan ara. Tetapi chika sangat yakin kalau itu adalah ara Ara pacarnya.

"Gue udah bilang berapa kali kalau gue bukan ara, gue zara", ucap ara.

"Oke kalau loe tetap kekeh bilang kalau loe bukan ara gak apa-apa. Gue suka sama loe jadi gue mau mengenal loe lebih dekat", ucap chika blak-blakan.

"Tapi sayangnya gue gak suka sama loe", ucap ara kemudian meninggalkan chika.

"Gue akan buat loe suka sama gue apapun yang terjadi", ucap chika.


Ara pun memasuki mobilnya dan menuju ke apartemenya. Di belakang chika mengikuti mobil ara hingga ke apartemen nya. Sekarang chika tahu dimana ara tinggal, kemudian chika melajukan mobilnya meninggalkan apartemen ara.

Sesampainya di apartemen ara langsung memasuki kamar mandi, ia berendam di bathup sambil memikirkan ucapannya tadi pada chika.

"Chik aku sebenarnya kangen sama kamu, aku pengen peluk kamu erat. Tapi untuk sekarang aku belum bisa", ucap ara.

"Tunggu aku sayang", ucap ara.




To be continue...








Cinta dan PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang