02. di titipin

81 19 15
                                    

Sekarang Minho lagi di sandera mama Seulgi buat ngebantuin dia ngepacking barang yang bakal dia bawa.

Oh ye, btw si Seulgi bebenah nih mau pergi arisan ke Bandung, makanya dia udah rempong.

"Hari ini berangkatnya ma?" Tanya Minho yang lagi ngelipet cancut mamanya.

"Nggak, nunggu mama jatuh miskin dulu baru berangkat—ya hari ini lah!" Si Seulgi ngegas sambil masukin baju-baju  yang udah di lipet sama anaknya.

"Santai atuh ma, udah semua kan? Minho mau lanjut tidur lagi ya ma." Kata Minho sambil ngelangkah keluar kamar mamanya.

"Eh eh eh, siapa yang nyuruh? Sini ikut mama keluar, tante Irene mau ngomong," Kata si Seulgi yang udah ngegeret Minho sama kopernya.

Keduanya pun udah berdiri di halaman rumah Irene yang kebetulan di samping rumah mereka pisan.

"Irene! Ini si Minho, katanya mau ngomong," seru Seulgi.

"Eh udah dateng, Minho tante mau nitip anak tante boleh? tante sama mama  kamu kan arisannya 2 hari, tante kan single momih," kata si Irene sambil sesenggukan.

"GAK MAU TAN—

"kamu nolak, uang jajan kamu mama potong." Ancam Seulgi sambil nginjek kaki minho.

"Tapi ma.."

"Boleh kok ren, panggil aja si Jisung sini."

"Ahh makasih ya gi! JISUNG SINI NAK!!" Irene teriak manggil seseorang di dalam.

Setelahnya anak kecil dengan umur sekitar 8 tahun pun keluar.

"Nah ini anak tante ho, tolong ya!" Kata Irene sambil ngedorong tubuh Jisung ke arahnya.

"Idih mukanya najis banget." Cibir Jisung kemudian nonjok anunya si Minho.

Minho cuma bisa nyengir tertekan.

Minho cuma bisa nyengir tertekan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bocil Dongow | MinSung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang