213 16 7
                                    

Sesuai perkiraan cuaca bahwa hari ini akan cerah, bisa terlihat dari matahari yang mulai memancarkan sinarnya.

Zee terburu-buru mengambil sepotong roti selai coklat dari atas meja.

"Ma, zee berangkat!"

Wuuusssss. Angin dingin berhembus saat dirinya baru saja membuka pintu keluar, zee berlari kembali masuk ke dalam rumah.

"Kenapa balik lagi?" Tanya mamanya

Tanpa menjawab pertanyaan mamanya, zee meletakkan rotinya diatas meja belajar di kamarnya dan memakai vest seragam sekolahnya.

"Eh, rotinya!" Ucapnya saat sadar rotinya sudah tak ada dalam genggamannya.
Dia kembali lagi mengambilnya ke kamar.

Zee berlari sangat cepat sambil menghabiskan sepotong rotinya dijalan, hanya beberapa kali suap dia masukkan semua rotinya ke dalam mulut.

"Sial! Lampu merah."

Terlihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 7:30 pagi. Saat menunggu lampu hijau pejalan kaki, zee membenarkan tali sepatunya.

2 menit lagi jadwal keretanya berangkat, ujung rambut kepala zee terlihat memasuki stasiun kereta.

Wus! 5 detik sebelum pintu kereta tertutup, dia masuk dengan napas terengah-engah.

"Padahal gue ngarep lu jalan jongkok karena telat." Ucap christian

Plak! Marsha memukul punggung zee.
"Lelet!"

Yup! Marsha berbanding terbali dari first impression yang zee bayangkan. Ternyata dia gadis yang suka melakukan kekerasan, terutama pada zee.

Marsha sering memukul, menabok dan menjambak zee. Dia sangat sensitif pada semua hal menyangkut zee.

"Hoaaamm"

Zee menepuk bahunya untuk bersandar marsha.

"Cih!"

Christian yang berdiri karena tak mendapat
tempat duduk sambil berpegangan pada hand strap melirik mereka berdua.

Lama waktu sampai stasiun tujuan ialah 30 menit.
Zee merasakan bahunya mulai pegal, lehernya juga tegang karena tak berani menggerakkan badannya sedikitpun takut membangunkan marsha yang sedang tertidur pulas.

"Sha, udah sampe." Zee mengelus kepalanya lembut saat membangunkan marsha.

Marsha bangun langsung melihat ke cermin yang selalu ia bawa kemana-mana merapikan rambutnya.
"Aaa, mukaku bengkak."

Sedangkan zee segera meregangkan leher dan bahunya yang kaku.

Jarak sekolah dari stasiun tak terlalu jauh, cukup berjalan 5 menit.

"Kalian berdua, jangan ada yang ngikutin gue" Kata christian

"Lhah bego, gimana ceritanya. Sekolah kita kan sama." Jawab zee

"Ya intinya jaga jarak! Minimal 10 meter. Inget kita gak saling kenal, jadi jangan manggil gue kalo kebetulan papasan."

"Siapa lu nyuruh-nyuruh. Salah siapa daftar di sekolah gue."

"Duuuh, bisa gak sih kalian berdua gak ribut sehari aja." Marsha berjalan diantar zee dan christian yang tengah berdebat.

"Husss jauh-jauh." Zee mengikuti dibelakang marsha.

Suatu hari sangat sibuk dengan lalu lalang orang-orang yang tergesa-gesa menuju tempat kerjanya, juga pelajar yang beberapa diantara mereka fokus pada buku yang tak lepas dari pandangan mata.

Kecuali gracie, sejak tadi dia sibuk membaca komentar-komentar netizen di instagram kakaknya sambil berdecak geram.

"Non udah sampe."
"Kata tuan, karena udah sma jangan sampai sering bolos sekolah lagi atau nggak semua kartu bakalan di blokir."

Boku no kanojo eccentric?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang