Zee mengambil segelas kopi dari vending machine, tercium aroma kopi hangat dengan gula maksimal manisnya.
Tuk tuk tuk
Bunyi suara sepatu terdengar semakin cepat. bug!
Gracie menendang salah satu kaki zee, membuatnya hilang keseimbangan namun tetap berusaha menyelamatkan segelas kopinya walau sia-sia.
Kopinya tumpah, menumpahi dan meninggalkan bekas noda di seragamnya."Woy, lu gak punya mata?!"
"Sebagai ganti cermin gue yang lu injek!" Gracie menunjukan cerminnya yang retak.
Dia mendekati zee, mengusap name tag zee yang tertutup cipratan kopi.
"Iyuuuh, lengket."
"Zeeco yamazaki?""Kelas berapa lu?" Tanya zee
"Kelas 12. Kenapa?!"
"Gapapa kak, maaf ya." Suaranya menjadi lebih lembut.
"Lain kali hati-hati, jadi basah kan seragamnya." Menatap seragam zee yang kotor kemudian berjalan dengan mengibaskan rambutnya mengenai muka zee sembari tersenyum licik.
Siapa yang bikin tumpah, siapa juga yang disuruh hati-hati. Kenapa juga gue yang minta maaf? Sudahlah junior selalu salah. Batin zee
Zee meremas gelas kertas bekas kopi dan membuangnya ke tong sampah. Dia kembali ke kelas dengan perasaan kesal.
"Bisa jadi lu lama-lama suka sama zee tau sha."
Zee menghentikan langkahnya dan menguping obrolan marsha dengan kathrina yang tengah membawa-bawa namanya.
"Gue? Suka sama zee? Gak akan pernah dan gak akan mungkin. Gue udah punya revano yang jauh lebih baik dibanding zee."
"Tapi zee oke juga kok. Lu gak tau ya, dia lumayan populer di kalangan cewek. Apalagi adek kelas yang belum tau banyak tentang dia."
"Bodo amat. Coba deh lu jadi tetangganya. Dia masih kekanak-kanakan. Makan atau minumannya masih suka tumpah ke baju, dia juga suka ngidol liat aja di belakang case hp nya pasti ada photocard oshi."
Zee melihat noda pada vest yang ia pakai, lalu melepaskannya.
Dia juga melihat case hp nya, ya memang benar disitu ada photocard feni meskipun sudah memutuskan graduate karena rumor skandal yang tak berdasar dari haters.
Khusus yang satu ini gak akan pernah dia copot."Lu juga sama aja sha, lu kan wibu. Gak ada bedanya sama zee yang wota."
"Beda lah. Gue wibu premium. Wleee"
"Lu kenapa sih kath belain zee terus, suka sama dia?"
"Dikiiiit. Dia tuh coba aja gaya rambutnya kerenan dikit aja pasti cool kok."
Iya juga sih, ada kalanya emang dia keren dengan act of servicenya. Gak! Gak marsha, lu punya revano. Batin marsha
"Gak ada satupun yang keren tentang zee."
"Keknya emang lu yang sensitif sama zee deh. Dia act of service banget kok anaknya. Dibanding cowok lu, kok masih mau sama dia sih. Rumornya udah sampe pelosok sekolah juga kalo dia suka godain cewek."
"Gue gak akan percaya kalo gue belum liat di depan mata sendiri."
Ceklek.
Zee membuka pintu kelasnya, berjalan sambil menaruh vest di pundaknya.
Hanya melirik sebentar ke arah kathrina dan marsha, lalu meletakkan kepalanya di atas meja dengan malas.
^_^
"Saya kasih kalian waktu seminggu buat ngerjain tugas. Bikin kelompok sendiri, masing-masing kelompok 4 orang anggota."