"Hallo"
"...."
"Bagaiamana?"
"...."
"Bawa kepalanya kehadapan saya!"
Sambungan telepon diputus sepihak.Ruangan luas yang diperkirakan ruang kerja menampakkan seorang lelaki jangkung paruh baya.
Tawanya menggelegar setelah mendapat telepon dari sebrang.Tatapan membunuh menambah aura negaatif kian menguar.
Siapapun yang berada disana akan berlari ketakutan.
"Aku yakin,putriku kan senang melihatnya"
***
Olahraga unggulan Hight Society School adalah permainan bola basket.Belum pernah terdengar kata kalah setiap sekolah ini bertarung dengan sekolah lain.
Bahkan sekolah luar pun sudah mengakui kehebatannya.
Ditambah lagi karena tenarnya si kapten basket.Sudah dapat ditebak,dia adalah Caiden.Siapa yang tidak kenal dia,putra tunggal dari pemilik perusahaan KS-Knightsbridge Syndiate.
Walau KS menempati posisi ke-2 perusahaan terbesar dan posisi pertama didapatkan oleh perusahaan ACC-Ashford Carnage Clan,KS tetap memiliki peran penting di hadapan negara.
Tepatnya di lapangan berada siswa kebanyakan siswi sedang menyaksikan pertandingan basket.
Sebenarnya tidak ada lomba,mereka sengaja membolos hanya untuk melihat si kaapten basket.Ya,hari ini kelas Caiden ada bagian olahraga.
"Ya ampun,,,calon imam gue!!!"
"Mimpi ape semalem gue sampe liat cowok spek bidadara?"
"Caiden,,,,mama gue ngajak lo dinner!"
"Lah,sejak kapan mama lo pen punya suami dua?"
"H-hah,maksudnya ngundang dia buat makan malem bareng"
"Emang iye?"
"Salah dikit gak ngaruh wirrr! "Kira kira itulah celotehan siswi siswi genit,alias fans Caiden.
Claireia atau Kia dapat dibilang cewek polos dan pintar kini ikut ikutan membolos ditemani Greica-teman sebangkunya.
Hampir satu jam Claireia dan Greica menonton,Caiden sudah mencetak poin 15 dalam waktu singkat.Dan entah sadar atau tidak akan kehadiran Calieria disana.
Saat Third hendak mencetak ring,bola ternyata salah sasaran,hingga mengarah kepenonton dan sialnya penonton itu adalah Claireia.
Claaireia menangkup wajah dengan kedua tangannya,untuk sekedar menghibdar cukup sulit karena hampir padat penonton.
Greica yang berada di samping Claireia hanya bisa melongo saat mendapati seseorang tengah menahan bola tersebut.
Sadar tidak ada benturan,Claireia membuka tangannya.Tepat mata keduanya bertubrukan.
Atmosfer di lapangan seakan menipis,melihat wajah dingin cewek yang tengah memegang bola itu.
Tak ada yang berani berkutik,bahkan Caiden sekalipun."Ka-"Ucapan Calireia sengaja dipotong cewek itu
"Minimal gak lemah"
Fakta namun menusuk bagi Claireia
"Ak-"
"Udah lemah,cepu,benalu,JALANG,SAMPAH MASYARAKAT BANGET SIH!!!"Suaranya berhasil menggema dan menembus ke setiap telinga yang berada disana.
Claireia menunduk,menangis dalam diam.Isak tangisnya berusaha ditahan agar tak terdengar,namun sayangnya Greica menyadari hal itu.
"Salvanse!"Teriak Caiden
Caiden tentu saja tak dapat tinggal diam,dengan penuh emosi berjalan menghampiri Salvanse,menarik paksa tangannya untuk keluar dari lapangan.
"Jangan ganggu dia,ANJING!!!"
***