Pukul menunjukkan setengah tujuh aku melihat Ardi sudah berdandan dengan kaos kuning dan training. Aku menarik selimut karena sejak subuh lumayan mengantuk hingga tertidur lagi.
Dalam hadis melarang umat muslim untuk tidur sesudah subuh melainkan dzikir di pagi hari adalah sunah yang di perintahkan sahabat Rasulullah.Rasulullah SAW memanjatkan doa ini agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi. Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam agar tidak tidur setelah sholat Subuh atau di pagi hari, dapat menghalangi pintu rezeki yang masuk.
namun aku tidak bisa menahannya al hasil aku tertidur dan tidak sadar diri. Aku bangun karena suara resleting koper yang sengaja Ardi bawa dari rumah pak bondan.
"Mas mau kemana? " Tanyaku.
"Keliling desa pake sepeda" Jelasnya.
"Mas aku boleh ikut gak kayanya seger udara di sini. "
"Yakin?, semalam kamu bilangnya mau puasa gak minum gak makan. nanti haus"
Aku menepuk jidatku seakan aku di ingatkan oleh Ardi untuk tidak terlalu capek . Ardi yang berjalan keluar kamar meninggalkan ku di dalam kamar membuatku terasa sepi dan sunyi. Hanya ada TV yang bisa ku nyalakan sebagai teman sambil menunggu jam untuk menuju merapi.
Aku duduk di balkon sambil menikmati aroma sejuk dari sisa embun semalam. dedaunan pohon yang rimbun serta hijau meniupkan angin semilir, tak lupa aku membuat teh hangat yang sudah di sediakan oleh pihak penginapan.
Aku menikmati seperti individu yang bebas hanya suara alam pagi ku dengarkan, kicauan burung menambahkan kesan syahdu.
Sekitar dua jam aku menanti Ardi kembali untuk kembali ke kamar aku bersiap siap untuk mencari sarapan pagi ini.
Sekitar pukul delapan pagi aku mendengar ketukan pintu seorang wanita mengetuk pintu kamarku.
"Selamat pagi mba nafis. "
"Pagi mba, ada apa? "
"Mbaknya sudah di tunggu di depan penginapan sama mas Ardi"
"Oh.. makasih mbak "
Aku langsung menuju depan mencari Ardi yang kebetulan aku sudah siap untuk keluar tanpa pikir panjang, aku menghampiri Ardi.
"Mas, " Sapaku.
Ardi langsung mengangkat kepalanya.
"Fis kamu udah sarapan? "
"Belum mas, aku nungguin mas Ardi buat sarapan bareng terus lanjut ke merapi" Jelas nafis sebagai toor gaid.
"Iya boleh tapi aku mandi bentar, "
Aku menggunakan kepala. Dan kini kamar di ambil ahli fungsi oleh Ardi untuk membersihkan diri dan bersiap siapa mencari warung makan untuk sarapan pagi.
Kali ini suasana sawah yang tampak hijau dengan latar pemandangan pohon jati membuat udara semakin asri para pengunjung hanya akan datang di akhir pekan hari paling ramai untuk quite team bersama family.
"Mas kalo kaya gini terus tiap hari aku makin punya wacana baru untuk objek-objek wisata. Daripada aku membawa tempat itu itu aja. "
Ardi tersenyum.
"Ya sebagai memang aku baru tau tempat kaya gini dadakan dari searching Google, dan beberapa teman ku yang udah pernah ke Jogja."
Langit nampak cerah dan beberapa orang mondar mandir mencari tempat duduk di sekitar sawah.
Menu yang kami pesan sudah sampai dengan masakan dan bumbu yang melekat membuat aroma khas masuk kedalam hidung.
"Mas dari dua minggu ini daerah mana yang paling berkesan"
"Hampir semuanya fis, kayanya jogja punya surganya tersendiri untuk wisata kaya aku"
"Besok kalo pulang bakal kangen aku gak? "
Ardi mencubit pipiku, dengan reflek.
"Kalo aku sudah balik ke Jakarta kamu jangan datang ke mimpiku ya fis, aku bakal susah ngelupain kamu yang cerewet, doyan makan" tangannya sambil mengaduk aduk makanan yang di piring.
"ahh aku justru bebas untuk tidak ketemu lagi dan jadi gait toor kamu. " Ucap nafis sambil tersenyum puas.
"Iya iya hitung hitung bantu mas bondan menambah destinasi wisata. Awas bikin mas bondan kecewa. "
"Siap lapan enam" Jawab ku dengan penuh senyuman.
"Mas, kamu tuh suka banget dateng ke merapi sebenarnya ada apa? "
"Aku melihat sesuatu yang menarik dari puncak setiap gunung, awal awal masuk kuliah aku mendaki beberapa gunung. Terus adik dari orang tua angkat cerita ke ayah akhirnya aku di hukum selama satu bulan tidak memberi ku uang saku" Tutur Ardi.
"Gunung merapi selalu berjanji karena dia pusat dari gunung ke gunung lain. "
"Dan alam adalah tempat tinggal mereka hanya saja mereka berani mengambil yang seharusnya tidak di bolehkan, "
Ku mendengar sebuah kata bijak dari seorang Ardi dengan menatap puncak gunung merapi seolah-olah ia ingin menaklukkan pujaan hati.
"Sebenarnya kamu bisa menaiki tunggu di kelulusan mu mas anggap aja sebagai self reward untuk dirimu dari tugas akhir semester. "
Ardi menatap ku dengan senyum manis ia mengusap pundak ku.
"Nanti dan pasti aku akan kembali aku merindukan mu dan merapi tapi apa kamu mau yakin dan percaya? "
"InsyaAllah mas, aku tunggu dan sebelum naik kabari aku kembali"
Ardi menggenggam tangan ku begitu erat dan kembali menatap gunung yang nampak cerah dengan langit biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Travelling
Humormanusia di lahirkan dengan jalan yang berbeda beda dengan taqdir masing-masing. ketika cinta telah menyatukan dua hati, mereka tidak ingin berseteru dengan pihak keluarga yang berkeyakinan kuat dengan satu dan lain. cinta itu tumbuh namun mereka har...