Halo, terima kasih yang sudah membaca dan memberikan vote.
Selamat membaca!
- ME -
*-*
"Berhenti, a-aku mohon..."
Lelaki itu berucap sembari menekuk kedua lutut nya di hadapan gadis dengan kepala yang tertunduk.
Ia mengikuti tinggi posisi lelaki itu kemudian mengelus kepala nya.
Gadis itu menggeleng ringan.
Ia tersenyum tipis.
"Tatap saya Ethan"
Pria itu menaikkan wajah nya tetapi pandangan nya tidak terarah seperti yang diminta.
Raut cerah pada gadis itu langsung berganti pada ekspresi yang biasa Ia tunjukkan.
"Saya tidak meminta dua kali, dear..."
Ethan dengan cepat mengarahkan pupil mata nya pada gadis di hadapan nya.
Gadis itu kembali tersenyum namun kali ini lebih lebar.
"Ini nomor ponsel saya, luangkan waktu kamu besok, pukul 7 pagi dan 3 sore, hubungi saya jika kamu sudah sampai rumah" jelas gadis itu kemudian mengecup pipi Ethan.
"Sampai jumpa besok, Love"
Ethan terdiam.
Pandangan nya terarah pada gadis itu pergi.
*-*
Pagi ini terlihat seorang gadis sudah berdiri di depan pagar rumah, sesekali melihat ke arah jam di tangan nya.
Hingga beberapa saat kemudian, pagar rumah itu terbuka dan nampak seorang pria dengan setelan nya yang rapi dan gaya rambut sederhana.
"Udah siap?"
Ethan mengangguk sembari membenarkan kacamatanya.
"udah sarapan?"
"B-belum"
"Bagus, masuk ke dalam mobil" ucap nya pada Ethan.
Ia masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan Ethan.
Di dalam mobil pun gadis itu memberikan 2 kotak bekal pada Ethan.
"Yang pink untuk sarapan, yang biru untuk bekal" jelas nya.
Ethan pun mengangguk kecil lalu membuka kotak makan itu dan dahinya sedikit mengerut ketika melihat isi nya.
"Brokoli?" ucap nya tak sadar.
Gadis itu menoleh pada Ethan.
"Tidak suka?" tanya nya sembari memperhatikan ekspresi Ethan yang tengah menatap isi kotak bekal.
Pria itu menoleh mendapati Tatapan tanpa emosi pada gadis itu, membuat Ethan langsung menggeleng.
Gadis itu mengambil kedua kotak makan Ethan kemudian menukar dengan milik nya.
"Isi nya hanya karbo dan protein, usahakan menyukai sayur dan saya"
Ethan terdiam sesaat.
Gadis itu melirik.
"Kenapa?"
Ethan kembali menggeleng.
Gadis itu menyalakan mesin mobil kemudian menancap gas dan membawa dengan kecepatan sedang.
"Diana"
"Ada apa?"
"Bisakah kamu nanti menurunkan aku di sedikit agak jauh dari lingkungan kantor?"