S2-16 [END]

3.4K 246 4
                                    

Alya tergeletak tak sadar kan diri di lantai RS yang dingin, bukan nya memanggil Dokter atau Suster orang - orang disana hanya mengerubungi Alya.

Gracia yang tadinya berniat menuju kantin untuk hendak sarapan, malah kini tertarik dengan kerumunan itu, ia pun terkejut kala siapa yang di kerubungi orang - orang, dia adalah Alya.

Gracia bergerak memeriksa detak Jantung nya, terasa sangat lemah, wajah nya juga terlihat pucat pasi.

"Tolong panggil petugas UGD, bawa dia ke UGD segera untuk mendapatkan penanganan!",titah Gracia.

Alya langsung di bawa dengan cepat menuju UGD, ia pun langsung memeriksa kondisi vital nya.

Hal yang membuat Gracia terkejut, terdapat luka - luka seperti luka cambukan di punggung Alya, juga luka - luka lainnya seperti luka sayatan benda tajam.

"Kenapa dia?",fikir Gracia.

1 jam ia menangani Alya, Gracia keluar dari ruang tindakan di sana sudah ada Bima, Cindy, dan juga saudarinya yang lain.

"Gimana ci, akhirnya tuh penjahat ketemu juga!",ucap Zee.

"Sabar Zee, dia kritis, dan kayaknya dia bukan penjahat deh"

Zee memandang aneh cici nya itu.

"Bukan penjahat gimana ci? dia anggota keluarga Yaputera Family ci! keluarga yang masuk dan mengacak - acak keluarga kita! jelas dia penjahat!"

"Ya udah tunggu apalagi kita harus jebloskan dia ke penjara!"

Gracia berusaha menenangkan Zee.

"Dia bukan penjahat, seperti nya dia dapat penyiksaan dari kakak - kakak nya juga"

"Tadi selama pemeriksaan aku lihat di tubuh nya banyak luka penyiksaan"

"Punggung nya penuh luka cambuk, lengan dan kaki nya penuh luka sayatan, di beberapa bagian juga terdapat luka sundutan rokok, melihat kondisi nya yang datang ke RS dalam keadaan seperti itu aku yakin dia kabur dari rumah nya, kita harus tanya dia, tapi bukan sekarang dia masih butuh penanganan intensif"

"Kalau emang dia salah dia pasti mengaku"

.

Di ruang rawat Alya, mereka semua memandang Alya dengan tatapan yang berbeda - beda, luka - luka di tubuh nya yang terlihat jelas menjadi bukti jika ia juga adalah korban dari keegoisan kakak - kakak nya.

"Jadi menurut kamu gimana mpen?",tanya Shani.

Feni menggeleng.

"Entah lah ci, mpen juga ragu, mau percaya atau enggak, tapi luka - luka nya menunjukkan dia juga terluka"

Alya mengerjap, ia mulai sadar, Gracia langsung bergerak memeriksa nya.

Selesai memeriksa Gracia tersenyum, ia lega Alya sudah lebih baik.

Freya membuka mulut nya hendak bicara, menanyakan soal keluarga Yaputera pada Alya, namun Gracia menahan nya, ia menggelengkan kepala nya.

"Bukan saat nya"

.
.

13:00

Pukul 1 siang, suasana masih hening, di dalam ada Feni, Freya, Zee, Chika, Gita, dan Adel.

Pintu terbuka, menampilkan Christy yang duduk di kursi roda bersama Bima, juga Shani dan Gracia.

Gracia menunduk, ia membisikkan sesuatu ke Christy.

"Dek inget jangan tanya hal yang berat - berat oke"

Christy mengangguk, ia melirik Bima.

"Alya, boleh saya nanya?"

Alya mengangguk.

"Kalau boleh tau, keluarga kamu dimana sekarang?"

Bima bertanya pelan - pelan.

Namun, bukan menjawab Alya malah menangis, Alya menggeleng.

"Saya gak bisa kasih tau, nanti saya di cambuk lagi"

Shani mendekat.

"Alya, kamu percaya sama saya mereka gak akan siksa kamu lagi, jadi tolong kasih tau kita dimana keluarga kamu bersembunyi sekarang"

"Oke, percaya ya"

Alya mengangguk.

"Mereka di sebuah rumah di tempat terpencil di daerah Bogor"

Alya memberitahu kan alamat nya pada Bima.

"Oke dapet! sekarang gue akan minta pasukan ke sana"

Bima hendak pergi, namun Alya menahan nya.

"Jangan bilang ini dari saya, saya gak mau di cambuk lagi"

Bima tersenyum.

"Gak akan, percayakan semua ke saya"

Bima keluar dari ruang rawat Alya, sedangkan Alya masih saja menangis ia benar merasa ketakutan sekarang, ia takut cici tertuanya akan mengejar diri nya dan ending nya akan menyiksa nya lagi.

Mereka semua yang di ruangan sekarang percaya jika Alya bukan orang jahat, ia korban dari keegoisan kakak - kakak nya.

.

Bima sendiri langsung mengirim pasukan untuk menggerebek rumah tempat keluarga Yaputera bersembunyi, tempat nya sangat jauh dan terpencil.

Sampai di sana ternyata pergerakkan Bima dan pasukan nya ter-endus Chintya, ia langsung menyuruh adik - adik nya melarikan diri, namun terlambat Bima dan pasukan nya berhasil membekuk mereka bahkan Bima melesatkan tembakan ke kaki Chintya.

Mereka semua di bawa ke kantor.

.
.
.

5 tahun kemudian..

"Terima kasih pak, silahkan datang lagi!"

Alya tersenyum, setelah semua yang terjadi Alya di angkat menjadi anggota keluarga Natio, ini semua berdasarkan keputusan Shani dan persetujuan anggota keluarga besar Natio lainnya.

Dia juga bekerja untuk Natio's Resto, ini sebagai salah satu cara untuk mengucapkan rasa terima kasih nya terutama untuk Shani yang mau menerima nya meski ia sudah berbuat jahat.

Ia juga sering membesuk keluarga nya yang sekarang semua nya di penjara, ya tentu dengan menunggu hingga 3 tahun lamanya karena ia harus menyembuhkan rasa trauma nya akan kekerasan.

Ia juga sekarang sudah menikah dengan Bima, tak di sangka hati nya jatuh kepelukan Bima, bahkan kini ia sedang mengandung buah hati pertama mereka.

Bukan hanya Alya yang kini sudah menemukan kebahagiaan nya, Christy juga sudah menemukan kebahagiaan nya, ia kini sudah menikah dengan Alvaro, yaps tepat 2 tahun lalu ia bertemu lagi dengan Alvaro.

Ya itulah jodoh ya, mau kita pergi sejauh apapun, jika memang sudah takdirnya jodoh pasti akan kembali.

Setelah ini, mereka semua hanya berharap kehidupan mereka akan selalu di liputi rasa bahagia, meski itu tak akan menutupi kemungkinan musuh - musuh baru akan muncul, apalagi Natio's Corp. yang sekarang semakin besar, Citra Medika Hospital yang semakin maju, dan Yayasan Natio's Academy yang semakin berkembang.

Sekali lagi tak semua orang suka sama kita kan.

"Bunda, Ayah, Shani seneng hidup kita sudah lebih baik sekarang, kalian tau gak kita punya anggota keluarga baru loh! namanya Alya"

"Do'ain kami terus ya semoga keluarga kita terus liputi rasa bahagia, aman, dan sentosa"

"I hope"

~THE END~

The Family StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang