BAB O3

274 22 8
                                    

Harap scrol pelan² untuk yang takut hantu!!
Bab kali ini saya memasukkan gambar yang sedikit memacu kinerja jantung kalau bacanya malam. Please understand.

Sekali lagi, saya sudah peringatkan. Bab kali ini mengandung gambar hantu/roh.

Happy Reading All

.

.

.

"Zee,-

"Khap?."

"Apa kau tidak merindukan Thailand? Aku disini sudah dua tahun, dan aku masih belum terbiasa. Jujur saja aku merasa senang saat Asahi menceritakan tentangmu." Ucap Nunew dan setelah itu menunduk lalu membatin - selama ini aku hanya diam dan blum bisa mengucapkannya dengan baik. Kurasa inilah saat yang tepat untuk aku bisa menyatakannya, di saat dia tidak fokus padaku.-

"Aku juga senang bisa kenalan denganmu, maafkan aku karena memberikan kesan pertama yang buruk padamu." Ucap Zee menggenggam erat tangan mungil Nunew

"Emm, aku sangat berterima kasih padamu. Karena kepekaanmu, kau menyelamatkanku dari bahaya. Jika saja kau tidak menyadarinya, mungkin aku akan terjebak di sana tanpa tahu apapun."

Nunew menatap Zee dengan tersenyum

"Kau tau, aku hanya menyadari itu karena aku saat itu terpisah denganmu. Sedangkan kamu tidak menyadarinya karena kamu melihatku di depanmu. Dan setelah itu, justru aku yang menyusahkanmu New. Sekali lagi kaulah yang telah menyelamatkan nyawaku." Sangkal Zee mendengar perkataan Nunew

"Zee, mungkin ini terdengar aneh. Tapi aku ingin mengucapkan-

Nunew menahan ucapannya, lalu menatap Zee dengan memberikan senyuman terbaiknya yang tulus.

-aku ingin berterima kasih padamu. Terima kasih Zee, kau partner terbaikku." Sambung Nunew lalu kembali menyandarkan kepalanya pada kursi mobil.

.

Three hours ago

"Zee, aku ingin jalan²."

"Kemana? Jalan kaki?."

"Tidak, naik mobil kamu. Ayo bawa aku pergi kemana saja." Ajak Nunew masih dengan wajah datar tanpa expresi

"Dia meminta padaku dengan wajah tanpa expresi? Haaah apa dia tidak tau caranya membujuk seseorang. Tapi kenapa aku tidak tega untuk menolaknya."  Batin Zee

"Zee?."

"Ya sudah ayo." Jawab Zee lalu berdiri dari tempatnya.

Malam itu, Zee seperti biasa berada di rumah Nunew untuk mengajarkan sedikit pelajaran pada Nunew. Walau aslinya Nunew sudah tau, tapi belajar dan mengajar itu terasa menyenangkan bagi mereka.

"Sebentar aku ambil tasku."

"Untuk apa bawa tas?." Tanya Zee bingung

"Aku tidak boleh meninggalkan perlengkapanku, karena kau itu menarik roh, bisa bahaya jika kita menemui bahaya dan tidak ada persiapan."

"Aaah, khap."

Zee mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rendah, membawa Nunew tanpa arah dan tujuan. Mata boba Nunew mengerjap takjub beberapa kali setiap mereka melewati jembatan.

Mungkin dirinya sedang menikmati dan takjub pada Kemerlapnya warna warni lampu dari bangunan² besar di bawah sana.

Tiba-tiba wajah Nunew berubah serius, ia seperti menemukan sesuatu secara mendadak. Zee yang menyadari perubahan expresi Nunew, mulai merasa sedikit tegang, dan ketegangannya bertambah saat melihat Nunew tersenyum tipis.

MEETING IN THE DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang