2

389 30 0
                                    


Saat nya lanjut, gw cape sih tpi gpp

Grisel: istirahat aj

Pcr gw perhatian bgt

Grisel: njs

Oke.
Owe lanjutin ya gesd




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.











Setelah malam itu, Jeno menjadi lebih sering mendapat kekerasan fisik maupun mental dari Paman dan Bibinya. Sungguh malang sekali nasibnya


Skip

Pagi yang cerah, matahari bersinar. Jeno sudah bersiap-siap untuk mencari pekerjaan. Saat ingin berangkat Jeno di panggil sang bibi untuk menuju ke depur.

"Ada apa bibi?" Tanya Jeno "Jeno dengarkan saya, kamu harus menuruti permintaan saya, untuk kebaikan kamu dan tentu saja saya" setelah mengucapkan itu Bibi Jeno mengajak Jeno keruang tamu.

Saat sampai di ruang tamu. Ada dua orang laki-laki dan satu perempuan. "Jeno ini tuan dan nyonya Na, saya punya hutang kepadanya dan jaminan nya adalah kamu Jeno. Kamu harus mau menikahi Anak mereka yaitu Na Jaemin" ucap Paman Jeno. Jeno mebulatkan matanya terkejut dengan perkataan paman nya

Dia menatap bibinya meminta penjelasan. Tapi bibinya hanya diam dan mengangguk. Jeno tidak bisa berkata-kata lagi. Dia terdiam beberapa saat sebelum sebuah suara mengalihkan atensi nya. Ya, itu suara nyonya Na . Suaranya sangat lembut mengingatkan Jeno kepada ibu nya.

"Jeno mari ikut saya ke halaman depan ya sayang" ucap nyonya Na dengan lembut, Jeno hanya mengangguk. Setelah nya mereka jalan berdua menuju halaman rumah. "Jeno saya tau perasaan kamu bagaimana, tapi nak, hutang paman mu sudah lewat dari yang di janjikan. Jadi saya mohon tolong nikahi anak saya Jeno. Itu pesan terakhir ibu mu" jelas Nyonya Na

Jeno terkejut bukan main. Apa?! Ibunya mengenal orang asing di depannya ini? "Maaf, nyonya saya hanya takut mengecewakan anak anda nantinya" balas Jeno "tidak akan sayang, kamu orang baik yang pernah saya temui, kamu yang terbaik sayang. Tolong ya nak" kata nyonya dengan sorot mata memohon

Tidak ada yang bisa Jeno lakukan selain menyetujui permintaan itu.


.

.
.

.
...


Dua Minggu kemudian, pernikahan Na Jaemin dan Lee Jeno berlangsung. Pesta tersebut di gelar sangat mewah.

Skip ae gw gak ngerti begituan



Setelah acara selesai berlangsung, Jaemin dan Jeno pergi ke kamar mereka. Orang tua Jaemin sengaja membeli rumah yang kamar nya hanya satu. Sebenarnya ada ruangan lain tapi tidak ada perabotan nya.

"Kau benar-benar menerima pernikahan ini? " Tanya Jaemin "tidak tau" jawab Jeno singkat. Jaemin menatap Lamat wajah Jeno. Yup wajahnya sangat cantik. Bahkan Jaemin bisa saja menghabiskan waktunya hanya untuk menatap wajah indah Jeno.


"Menatap wajahku 5 menit 100k" Ucap Jeno asal "apa? Aku hanya melihat wajahmu, apakah aku harus membayar nya? Kau gila?" Kata Jaemin bingung. Jeno terkekeh "kau lucu sekali, aku hanya bercanda" ucap Jeno setelah itu dia menatap Jaemin denga tersenyum manis hingga matanya ikut tersenyum.


Hati Jaemin menghangat melihat senyuman Jeno itu, dia tau bahwa kehidupan Jeno tidaklah semulus itu.
"Selalu tersenyum Jeno. Aku tidak ingin senyuman mu luntur begitu saja, jika ada orang yang ingin merusak dan mengambil senyuman mu, maka dia akan berurusan dengan ku" ucap Jaemin dengan nada tegasnya.

Jeno menatap Jaemin dan di balas dengan Jaemin. "Lalu, jika senyumku hilang karena seseorang itu. Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jeno "tentu saja merebut semua kebahagiaan nya. Dan aku akan mencari kembali kebahagiaan mu" jawab Jaemin yang masih menatap mata Jeno


"Haish, jangan terlalu jahat Jaemin. Aku sudah terbiasa" kata Jeno "ingat perkataan ku Jeno. Sekarang kamu istri ku, kau tanggung jawab ku. Jika ada orang yang mengganggu mu bilang saja kepada ku." Ucapa Jaemin meyakinkan Jeno.


TBC.






Baru kali ini gw ngetik sepanjang ini

Grisel:klo Ama gw singkat bener

Cieeewww cemburu yw

ᴺⁱᵏᵃʰ ˢᵃᵐᵃ ᵒᵐ⁽ʲᵃᵉᵐʲᵉⁿ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang