19. Mansion

2.5K 136 1
                                    

Setelah sekitar 40 menit di perjalanan dari sekolah menuju mansion dengan banyak tempat yang mereka singgahi akhirnya si kembar sampai di mansion dengan aman dan selamat.

Mereka berdua memang di jemput oleh supir suruhan om suami bunda karena Bian yang sedang malas bawa motor dan juga tadi pagi cuaca nya agak mendung jadilah si kembar mengiyakan untuk di antar ke sekolah.

Mansion tampak sepi, seperti orang-orang belum pulang dari tempat kerja mereka masing-masing. Si kembar memutuskan untuk langsung masuk ke kamar dan membersihkan diri lebih dulu.

Juga mengerjakan beberapa tugas dari sekolah sembari menunggu yang lain pulang, sekarang ini memang sudah jam 17:20 yang arti nya sebentar lagi para orang tua akan pulang.

"An, tangan nya masih sakit gak?" Tanya Bian saat melihat Brian yang tengah mengoleskan salep ke luka bakar di tangan nya.

"Gak. Cuma perih" jawab Brian

"Maaf ya An, tadi gara-gara Ian tangan An jadi kena kuah Seblak" ujar Bian

"Tidak apa. Jangan sedih. Ini tidak sakit" ujar Brian

"An, ayo ke bawah, seperti nya bunda udah pulang" ujar Bian

Brian hanya mengangguk lalu berjalan ke bawah bersama kembaran nya, di ruang keluarga terlihat Para sepupu nya yang tengah duduk sembari mengobrol.

Dan tak lama kemudian Bella masuk ke dalam mansion bersama dengan Alister, mereka memang berbeda kantor tetapi Alister dengan keras kepala nya memaksa untuk menjemput Bella.

Namun Bella tampak sedikit curiga pada anak nya. Apa mereka sedang demam? Kenapa memakai pakaian lengan panjang saat cuaca yang sedikit panas ini.

"An, Ian kenapa? Sakit nak?" Ujar Bella sembari mengecek suhu tubuh anak-anak nya.

"Enggak kok Bunda. Cuma lagi pengen pake baju ini aja" jawab Bian sembari tersenyum

"Bunda Kirain sakit. Tumben pake baju panjang?" Ujar Bella curiga

"Gak pa-pa. Lagian baju ini kan bunda yang buat khusus buat An sama Ian, jadi pake aja." Ujar Bian

"Gak bohong kan?" Ujar Alister

"Enggak Om" ujar Bian

Bella dan Alister mengangguk lalu berlalu dari sana menuju kamar mereka. Sementara si kembar duduk di sofa ikut bergabung dengan para sepupu nya.

Suasana nampak lebih hidup, walaupun hanya mengobrol biasa tetapi di iringi candaan dan suara tawa dari mereka.

Namun hal itu tidak berlangsung lama, sosok perempuan masuk bersama anak nya yang mengekor di belakang nya.

"DASAR ANAK SIALAN! BERANI SEKALI KAU MENYAKITI PUTRA KU!" ujar wanita itu

Semua orang tampak menoleh ke arah wanita itu, dan wanita serta anak nya itu berjalan ke arah sofa,

"APA IBU MU YANG JALANG ITU TIDAK MENGAJARI MU SOPAN SANTUN HAH!" ujar Haura

Yah, yang datang adalah Haura dan Brayan yang mengekor di belakang nya, wanita itu tampak marah dengan wajah yang memerah saat tau bahwa putra nya dianiaya oleh dua bocah semprul ini.

Saat berniat melayangkan pukulan pada Bian, tangan Haura lebih dulu di tahan oleh Brian, anak itu tampak sedang tidak ingin di ganggu namun juga tidak terima saat ada yang berani mengangkat tangan pada adik nya.

"Jangan. berani. Mengangkat. Tangan mu pada adik ku!" Ujar Brian

"Benar-benar tidak tau diri! Kalian pikir kalian siapa hah!" Ujar Haura

Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang