Chap.18 The Golden Pagoda

331 52 7
                                    

Di sebuah ruangan yang tampak temaram, siluet seorang laki-laki yang duduk di sebuah kursi sembari memegang gelas wine menyita perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan yang tampak temaram, siluet seorang laki-laki yang duduk di sebuah kursi sembari memegang gelas wine menyita perhatian. Pandangannya menatap lurus ke arah depan, tertuju pada panorama malam kota Macau yang menakjubkan dari ketinggian.

Drrrt! Drrrrt! Drrrttt!

Getar ponsel pada saku celana mengintrupsi ketenangan, membawa tangan lelaki tersebut yang bebas untuk meraih ponsel dan menjawab panggilan.

“Hmn?”

“Yibo, kau sudah bersiap?”

“Aku pastikan besok sudah sampai di tempatmu. Kenapa?”

Helaan napas ringan terdengar dari seberang sambungan diikuti sahutan lirih penuh penekanan yang membuat Yibo sedikit mengernyitkan dahi. “Aku akan bicara terus terang sekarang dan aku harap kau bisa memahaminya.”

“Hmn.”

“Pelayaran ini akan berlangsung lama, kurang lebih selama 6-9 bulan. Untuk awal-awal kemungkinan akan susah memasuki area tertentu kalau kau tidak memiliki akses VIP sejak awal, dan tentu saja sulit bagimu untuk menemuinya. Aku hanya bisa membantumu jika di area bar, karena itu adalah area yang kukuasai. Apa kau mengerti?”

“Apa sesulit itu untuk menemuinya?”

“Awalnya kupikir juga mudah untukku bisa bertemu dan bicara dengannya barang sejenak, tapi aku salah. Dia sangat diawasi dan dijaga ketat.”

Tapi aku yakin. Aku pasti bisa membawanya kembali padaku, ujar Wang Yibo dalam hati.

“Oh, satu lagi. Apa kau mengenal seseorang yang bernama Xiaowen?”

Seketika itu Wang Yibo menegakkan tubuh. Ia menaruh gelas wine-nya ke atas permukaan meja dan bangkit untuk melangkah lebih dekat ke arah jendela. Berdiri persis di sana sembari mengepalkan tangan erat-erat.

“Ya, aku tahu. Kenapa?”

“Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka, tetapi orang-orang yang kukirim untuk mengawasinya membawakanku sebuah info yang mungkin akan membuatmu cukup terkejut. Buka saja pesanku, aku sudah mengirimkan semuanya. Dan sampai jumpa di Cambridge, Yibo.”

Begitu panggilan terputus, Wang Yibo segera membuka pesan yang dikirim oleh sahabatnya itu. Maniknya membelalak terkejut dan rahangnya seketika menegas saat sebuah video yang ia putar menampilkan potongan klip Xiao Zhan tengah mencium dahi Xiaowen.

Sialan! Kecoa satu ini rupanya benar-benar ingin merebut Xiao Zhan dariku sejak awal? Akan kuberi kau pelajaran, brengsek!

Tanpa menunggu lama, Wang Yibo segera menyambar jaket latek pada sandaran sofa. Menyeret sebuah koper besar, kemudian meninggalkan ruangan.

Perjalanan dan perjuangannya baru akan dimulai dari sekarang. Namun, satu yang pasti ... Xiao Zhan sudah ada di depan mata dan ia sudah bertekad untuk mendapatkannya kembali apa pun yang terjadi.

The Dealer [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang