part 7

3.3K 306 0
                                    

Setelah selesai menyelesaikan makan malam bersama mereka. Jisung memutuskan untuk langsung bergegas pergi menuju kamar mereka yang berada di lantai dua. Kamar itu terlihat sangat besar bahkan besarnya hampir seluas ruang tamu mansion milik Jisung yang sudah sangat luas itu.

Pemandangan pertama yang Jisung lihat saat ia masuk kedalam kamarnya adalah Jeno yang sedang membalik tubuhnya yang sudah terbalut piyama doraemon kesukaannya.

Tidak ingin mengatakan apapun, Jisung memilih untuk mengganti pakaiannya dan mencuci wajahnya saja karena ia yang sudah mandi sebelum kedatangan Jeno ke mansionnya ini tadi.

Setelah menyelesaikan kegiatan mengganti pakaiannya, Jisung kini mendapati Jeno yang sudah duduk santai sambil memainkan ponsel milik Jisung. Jisung lupa untuk tidak meletakan hpnya begitu saja di atas meja karena Jeno pasti akan mengambilnya untuk mengotak atiknya.

"Sudah tidak marah lagi?"
Tanya Jisung yang kini bercermin untuk mengecek kedua matanya yang tadi sedikit perih karena terkena sabun saat ia mencuci wajah.

"Memangnya sejak kapan kita pernah berbaikan?"
Ucap Jeno yang masih sibuk dengan ponsel milik Jisung. Jisung yang mendengar itu memilih menghela nafas dan menoleh kearah Jeno yang masih saja cemberut.

"Kapan kita akan berangkat ke sana?"
Tanya Jisung bermaksud pada negara kolombia yang akan mereka datangi sebentar lagi.

"Lusa"
Jawab Jeno jutek. Jisung yang mendapat respon seperti itu memilih berjalan kearah kasur mereka dan menaikinya. Menatap diam kearah Jeno yang masih sibuk dengan ponsel miliknya.

"Kamu tau sendiri alasan kenapa aku menolak permintaan mu itu"
Ucap Jisung.

"Tidak! Aku tidak tau!"
Jawab Jeno dengan cepat.

Helahan nafas kembali Jisung keluarkan, seingatnya Jeno adalah anak yang sangat baik walau sering ceroboh, tapi kenapa setiap bersamanya ia seperti bayi puppy yang galak.

"Ini sudah malam, saatnya untuk tidur"
Ucap Jisung yang memilih untuk membiarkan Jeno dengan kemarahannya.

Sepuluh menit berlalu semenjak Jisung meninggalkannya tidur begitu saja. Jeno memutuskan untuk menghentikan kegiatannya memeriksa hp Jisung dan meletakannya di atas nakas yang ada di sebelahnya.

Ia mulai menyamankan posisi tidurnya yang kini menghadap kearah Jisung yang sepertinya sudah tertidur.

Jeno meremat selimut yang menutupi tubuh mereka berdua. Memang salahnya apasih, jika Jeno ingin berlibur disana? Kan tempat liburan itu juga ia dapat dari sekretaris pribadi Jisung yaitu Jaemin yang pernah berlibur bersama kekasihnya Mark disana.

Jeno semakin merengutkan wajahnya, menatap wajah tampan Jisung yang seolah tidak pernah jelek sama sekali.

"Kenapa belum tidur?"
Pertanyaan dari Jisung itu berhasil mengagetkan Jeno yang tengah marah-marah memaki Jisung di dalam hati.

"Kamu kenapa belum tidur?"
Tanya Jeno berbalik.

Jisung membuka kedua matanya lalu menoleh kearah Jeno.

"Bagaimana aku ingin tidur jika ada sepasang mata yang terus memperhatikan ku sedari tadi"
Jawabnya. Jeno yang mendengar itu langsung mendengus pelan.

"Setelah pekerjaan ku selesai di sini, aku akan mengajak mu berlibur ke tempat yang kau inginkan, bagaimana?"
Tanya Jisung memberikan tawaran pada Jeno yang terus saja cemberut dari tadi, Jeno yang mendengar itu langsung membulatkan kedua matanya.

"Serius?"
Tanyanya yang langsung di angguki pelan oleh Jisung.

Senyuman manis Jeno tunjukan,
"Yaudah kalau gitu, kita tunggu pekerjaan kamu selesai aja"
Ucapnya yang masih tersenyum manis. Jisung yang melihat wajah bahagia Jeno juga ikut tersenyum.

"Yaudah tidur, udah malam"
Ucap Jeno yang langsung menutup kedua matanya. Jisung tersenyum lembut dan ikut menutup kedua matanya untuk menyusul Jeno yang tengah berusaha untuk tidur saat ini.
































VannoWilliamsSuldarta

Your Pure Love (SungNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang