First

2.4K 81 4
                                    

Jisung tidak mengira ketidaksengajaannya menggenggam tangan Minho saat awal debut memunculkan banyak shipper Minsung.

Ternyata banyak sekali fans yang menyukai interaksinya dengan member kelahiran tahun 1998 itu.

Bahkan setelah debutpun, agensi selalu memasangkan dirinya dan Minho di berbagai acara. Mulai pemotretan, bintang iklan hingga saat berfoto grup pun posisi Minho akan selalu berada di sampingnya.

Jisung tidak mempermasalahkan itu semua, toh dia juga nyaman berada di samping Minho.

Kebiasaan sering bersama saat di depan kamera itupun ternyata bisa terbawa sampai di kehidupan sehari-hari.

Seperti yang terjadi malam ini, saat keenam member pergi ke sauna, Jisung dan Minho memilih tetap berada di dorm untuk menonton film horror bersama.

"Hyung, sudah siap menonton?" teriak Jisung sambil menenteng kopi dan chocolate cake yang baru saja ia pesan melalui aplikasi.

Minho hanya tersenyum sambil menggeser duduknya, mempersilahkan si penyuka manis itu agar duduk di sampingnya.

Film di mulai, lampu ruang tengah sudah Minho matikan. Keduanya menaikkan kaki yang tertutup selimut ke atas sofa.

"Hyung, apakah hantunya akan segera keluar?" Tanya Jisung sambil menutupkan kedua tangan di matanya.

Minho hanya tertawa sambil melihat wajah Jisung dengan gemas, "Kenapa kau mengajakku menonton film horror kalau kau sendiri ketakutan?"

"Karena aku penakut, jadi aku harus menontonnya bersamamu. Asal kau tahu, aku tidak akan berani menonton ini sendirian Hyung"

Lagi-lagi Minho hanya tertawa gemas, " Ya sudah makan dulu itu cake yang sudah kau beli. Tenang saja si hantu belum saatnya keluar"

"Benarkah? Oke kalau gitu aku akan makan cake dulu"

Baru saja menyuapkan satu suapan cake ke dalam mulutnya, tiba-tiba adegan mengagetkan dengan hantu yang menyeramkan itu muncul pada layar televisi.

Membuat Jisung melonjak kaget dan mendaratkan pelukaanya pada Minho.

Untung saja cakenya tidak ikut terlempar. Cake chocolate itu masih berada di tempatnya, di atas meja.

Jisung bisa merasakan jantung Minho yang berdegup kencang, begitupun dengan jantungnya.

Ia tidak bisa membedakan detak jantungnya secepat ini karena film horor atau karena ia sekarang berada dalam dekapan Minho.

Jisung bertambah kaget saat Minho semakin mengencangkan dekapannya yang membuat Jisung tidak bisa melepaskan diri.

Padahal ia ingin kembali pada posisinya semula.

"Ji, misal aku menyukaimu bagaimana?"

"Hah? Ah-hahahah jangan bercanda hyung"

Minho sedikit melonggarkan pelukannya pada Jisung dan menatap tepat pada manik berwarna cokelat itu.

"Aku serius Han Jisung"

Cup..

"Manis" ucap sang dominan setelah mengecup ringan bibir submassive.

"Apa yang kau lakukan hyung?"

"Aku hanya membersihkan bekas cokelat di bibirmu"

Kemudian Minho mendekatkan kembali bibirnya pada bibir lelaki tupai dengan pipi bulat menggemaskan yang mulai bersemu merah itu.

Ia melumat bibir Jisung dengan lembut dan sedikit menggigit bibir bawahnya.

"Hmmphhh... hyunghh"

Jisung yang tadinya agak sedikit syok mulai menikmati lumatan lembut dari sang dominan.

Bahkan saat ini lidah sang dominan sudah masuk bertemu dengan lidah sang submassive.

Nafas keduanya sama-sama memburu, bahkan lengan Jisung sekarang sudah melingkar pada leher Minho, ntah sejak kapan.

Sedangkan tangan kanan yang lebih tua memegang belakang kepala Jisung dan tangan kirinya berada di pinggang yang lebih muda sambil terus menekannya agar semakin mendekat.

Ciuman Minho turun ke leher, dengan tangan kiri yang sedari tadi di pinggang itu mulai masuk ke dalam baju yang lebih muda.

Menyentuh kulit halus si lelaki tupai yang sekarang mulai terlihat semakin menggeliat.

"Ah- Hyungghh stop, kalau tiba-tiba yang lain datang bagaimana?"

Minho mengungkung Jisung diantara kedua tangannya, dengan posisi Jisung sudah berbaring di sofa, sedangkan Minho tepat di atasnya,

"Tenang saja, kemungkinan mereka akan datang sekitar satu jam lagi. Kita masih punya waktu untuk menyelesaikannya. Bagaimana?"

Jisung mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya, dan nafasnya yang sedikit terengah membuat Minho ingin buru-buru menyantapnya.

Want So Bad | Minsung OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang