Sixth (1)

929 51 8
                                    

Jam menunjukkan pukul delapan malam saat semua member menyelesaikan syuting

Sungguh melelahkan, bayangkan saja mereka harus syuting sejak pagi. Apalagi mereka harus syuting outdoor dengan hawa dingin yang menusuk

Untungnya pemandangan pulau jeju tempat mereka syuting benar benar memanjakan mata, indah sekali

Dengan menggunakan empat mobil mereka sepakat untuk segera kembali ke penginapan

tetapi tidak dengan mobil berwarna merah yang tiba tiba mengubah arah di persimpangan jalan

"Hyung, kita mau kemana?" Jisung membulatkan matanya bingung

"Mencari udara segar" Jawab Minho masih dengan pandangannya yang fokus lurus menatap jalanan

Minho memarkirkan mobil pada bahu jalan, tidak jauh dari sana terlihat pantai yang tak terlihat birunya lagi, hanya hitam dan sedikit tersinari oleh cahaya bulan

Keduanya turun dari mobil mencari udara segar yang katanya mereka cari itu, sayangnya yang didapat hanyalah udara dingin yang menusuk, ditambah lagi terpaan angin pantai membuat Jisung menggigil kedinginan

"Astaga hyung, ini dingin sekali"

Minho melihat gemas sekaligus kasihan kekasih tupainya yang menggigil dengan kedua tangan masuk pada saku mantelnya

Minho sedikit merasa bersalah mengajak si manis ke pantai. Ia hanya tak tahu saja harus kemana, yang ia inginkan hanya menghabiskan waktu berdua saja dengan kekasihnya

Dengan sigap Minho medekap Jisung dengan tangan sebelah kanannya, mengajak masuk ke dalam salah satu toko pernak pernik berwarna jingga di seberang jalan

Setelah 30 menit keduanya keluar dari toko menenteng sebuah paper bag kecil dengan senyum yang terus mengembang dari bibir yang lebih muda

"Bagaimana? Apakah kau senang?" Tanya yang lebih tua saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil lagi

"Senang sekali hyung, lihatlah kacamata ini! Lucu sekali"

Jisung mengeluarkan dua buah kacamata berbentuk jeruk yang sangat lucu dan sangat kekanakan tentunya

"Hyung, ayo kita pakai ini saat kembali ke Seoul"

"Aku? Memakai kacamata ini?? GAK!"

"Aaaaaa~ ayolah, aku memintamu membeli dua untuk dipakai bersama"

"Pakai saja dengan Hyunjin atau Felix, salah satu dari mereka pasti mau"

"Aaaaa~ tidak mau, aku mau memakainya bersamamu, ayolahh hyung please~"

Jisung terus merengek sambil menarik lengan Minho, membuat yang lebih tua gemas sendiri dibuatnya

"Ya sudah, dengan satu syarat, sini cium dulu"

"Hanya cium? Ah oke, setuju!"

Jisung mencium pipi kekasihnya dengan senang hati, namun ciuman singkat Jisung ternyata membuat kekasihnya yang kelebihan hormon itu ingin sesuatu yang lebih

Minho menarik tengkuk Jisung mendekat. Melekatkan kedua belah bibirnya, melesakan lidahnya masuk dalam rongga Jisung, mengabsen semua yang ada di sana

"Emmhh–" Jisung melenguh, mengalungkan kedua lengannya pada leher yang lebih tua

Minho terus mencecap dan menjilati bibir ranum si manis sambil menghisapnya sensual

Ciuman keduanya semakin intens saat Jisung ikut menghisap bibir atas dan bawah milik kekasihnya secara bergantian

"AH—"

Ciuman terlepas, Jisung mencoba meraup oksigen karena dirinya kehabisan nafas, terlihat juga nafas terengah dengan pipi merahnya yang membuat Minho tersenyum menahan gemas

"Katanya tadi hanya cium pipi"

"Siapa yang bilang pipi?"

Si manis hanya menahan tawa, karena sepertinya dia yang salah menangkap maksud dari kekasih tampannya itu

"Lihat, sepertinya ada yang terbangun"

Minho menunjuk ke arah bawah Jisung

"Oh shit! Memalukan sekali"

Jisung menutupi wajahnya dengan kedua tangan menahan malu, karena bagian bawahnya terlihat menggembung

"Oh Hannie, sabar sebentar ya sayang, aku akan membawamu sampai penginapan dengan cepat"
.
.
.
.

Setelah sampai di halaman penginapan, si manis enggan turun, bagaimana tidak? Ke enam member yang lain terlihat asyik mengobrol di teras penginapan

Sedangkan Jisung tidak mungkin turun dari mobil dengan bagian bawahnya yang masih menggembung

Salahkan Minho yang terus menggerakkan sebelah tangannya memanjakan little Jisung selama perjalanan

"Kau berpura pura tidur saja, aku akan menggendongmu di belakang"

Minho memberikan ide, yang langsung disetujui oleh Jisung

Minho menggendong kekasihnya di belakang, sedangkan Jisung masih berpura pura tertidur sambil menahan bagian selatannya yang tertekan punggung yang lebih tua

"Kalian dari mana saja?" Tanya Chan dengan nada khawatir

"Han mengajakku mampir toko pernak pernik untuk membeli ini" jawab Minho dengan menunjukkan papper bag yang ia tenteng

"Ahh, kenapa tidak mengajakku juga" rengek Felix

"Sadarlah lix, mereka hanya ingin berdua saja" sahut Seungmin dengan tatapan malas

Hyunjin menatap lekat Jisung yang berada dalam gendongan Minho,

"Apa Han mabuk? Mukanya terlihat merah sekali"

"Dia hanya kedinginan.. Ya sudah aku akan menidurkannya dikamarku dulu, aku juga akan beristirahat"

Minho buru buru memasuki penginapan, sebelum ke enam temannya curiga

"Hyung! Kau kan sekamar denganku" Changbin sedikit berteriak membuat Minho menghentikan langkahnya

"Malam ini aku akan sekamar dengan Han, kau tidurlah di kamar Han dengan Ayen"

Minho kembali melanjutkan langkahnya menaiki tangga meninggalkan ke enam member yang ribut karena ulahnya

"Ah, aku tidak mau satu kamar dengan Changbin hyung, aku dengan Chan hyung saja" rengek Ayen

"Tidak, Chan hyun tidur denganku" Seungmin melirik jutek pada Ayen

"Sudah sudah jangan ribut, Ayen sama Hyunjin saja, biar nanti aku dengan Changbin Hyung" sahut Felix mencoba menenangkan keributan

"Aww Lixie~ memang hanya Lix yang menyayangiku"

Changbin mengeratkan pelukannya pada Felix, membuat yang di peluk tertawa kegelian dengan sikap hyungnya satu itu.

Want So Bad | Minsung OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang