𝔇ikala canvas sang surya berwarna lembayung jingga, langgam yang naim terbetik di sekitar telinga. Sunyi dan senyap. Bunyi angin melahirkan ketenangan, ilalang merunduk dan kunang-kunang menyinari akhir hari.
Ricky terduduk di tengah-tengah padang rumput yang sangat luas, mengenakan kemeja berwarna putih kebesaran seraya memeluk kedua kakinya, surai berwarna pirangnya tersapu angin dengan begitu lembut. Ia menengadah ke arah langit, mencoba menerka tempat apa yang sedang ia singgahi. Beberapa saat kemudian mengerutkan kening pertanda bingung, sebab jawaban yang ia ingin tak kunjung muncul.
Di kejauhan, Ricky melihat segumpal cahaya yang semakin lama semakin mendekat, kemudian membentuk tubuh sesosok wanita dengan kain sutra yang membungkus kulit seputih susu. Cahaya yang menjelma menjadi wanita tersebut kini berada tepat di hadapannya, mendudukan diri dengan begitu anggun menumpukan tubuhnya ke arah depan guna mengecup kening Ricky penuh kasih. Ricky memejamkan kedua matanya, membiarkan raga dan hatinya menikmati setiap kecupan dan belaian pada pipi kanan dan kirinya.
Sebuah bisikan mengalun di telinga Ricky dengan merdu, "Putraku, sudah waktunya kamu berlindung, pergilah menuju Barat. Belahan jiwamu akan menjagamu."
Ricky membuka matanya berharap bisa memindai wajah milik wanita tersebut, tetapi yang ia dapat hanya sebuah gambaran buram dan kilatan menyilaukan. Tangan Ricky terulur untuk memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit, namun segera mengerjap ketika tiba-tiba sebuah cermin besar muncul entah dari mana tepat di samping tubuhnya, memperlihatkan pantulan dirinya memakai mahkota emas dengan bunga-bunga cantik di setiap sisinya.
"Kamu sangat indah," Wanita itu mengelus lengan Ricky, "Putraku yang sangat indah." Sambungnya dengan bangga.
Ricky berpaling memandang langit yang kian menggelap, penuh dengan taburan bintang dan kontrasnya cahaya bulan.
"Kemana aku harus pergi?" Ricky bertanya pelan, memohon untuk di beri sebuah kalimat berisi ungkapan detail, tidak hanya sepenggal.
"Waktuku sudah habis."
. . . . . .
. . . . . .happy reading ! ♡
. . . . . .
. . . . . .
[ PS ] ;
📜 buat yang mikir 'kok ceritanya gini? perasaan sejarah asli dari mitologi yunaninya nggak gini deh' atau 'perasaan Dewa/Dewi ini kekuatan, kekuasaan & keahliannya bukan ini deh', aku mau disclaimer dulu kalo cerita ini nggak ada hubungannya dengan sejarah para Dewa dan Dewi Yunani kuno yang asli, cerita ini cuma hasil imajinasiku alias aku ambil tema greeknya aja dan selebihnya murni untuk kepentingan plot. btw ceritaku insp by Percy Jackson <3
📜 aku bakal up pelan-pelan.
📜 vote dan komen kalian sangat berpengaruh untuk kelanjutan setiap chapter 😋
📜 CW & TW akan disertakan seiring berjalannya cerita okay!
📜 di mohon untuk menjadi pembaca yang bijak, beri aku kritik & saran if you see something wrong karena aku ngga bakal keberatan! ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Thread [Gyuicky / Shimkongz]
Fantasy[ 🔞 ] Bagi Ricky Shen, semua ini sangat sulit di terima oleh akal sehat! Menghantam tepat pada dasar otak dan ruang terdalam di hatinya yang menolak untuk percaya, bagaimana tidak? Ia adalah seorang 𝐃𝐞𝐦𝐢𝐠𝐨𝐝? Lebih tepatnya, satu-satunya anak...