Bath

904 72 8
                                    

"Jangan sentuh aku!" ucapku memohon. Kedua bola mataku sudah digenangi air mata yang siap meleleh.

"Ya Tuhan, kau ini ... seperti aku akan memperkosamu saja." Taehyung mengerutkan dahinya melihat tingkahku.

"Aku hanya menyuruhmu mandi, bodoh!"

Yak. Apa barusan dia bilang 'mandi' Apa aku tadi telah salah paham dengan sikapnya? Memalukan sekali. 
Jungkook kau harus mensucikan pikiranmu. Teriakku pada diri sendiri.

Sejak dekat dengan Taehyung, otakku jadi dipenuhi hal yang negatif dan kotor.

Aku harus segera mencucinya di bak mandi dengan sabun. Jika perlu, menyikatnya dengan sikat wc.

.
.

Aku menggosok punggungku dengan puff yang kugunakan kemarin untuk menggosok punggung Taehyung. Jelas sekali, meski tinggi kita sama. Tapi tubuhku lebih ramping, dibandingkan Taehyung yang bertubuh atletis. Pasti itu yang menjadi daya tarik para gadis untuk mendekati Taehyung.

Seperti gadis cantik kemarin, aku tak tahu berapa banyak pacar yang dimiliki Taehyung. Jelas sekali, dia adalah playboy cap kacang panjang. Di manapun ia berada ia selalu menebar pesona, dengan siapapun yang ia mau. Entah itu pria atau wanita, Taehyung selalu bisa memikat mereka.

Aku iri, benar-benar iri padanya. Selama bersekolah hingga sekarang, tak satupun perempuan yang mendekatiku. Mereka selalu melihatku sebagai saingan mereka. Padahal aku seorang pria, dan aku tak secantik mereka.
Lihat saja wajahku ini.

Cantik dari mana, cobak?

.
.

Taehyung sudah memakai pakaian rapi di sana, di depan meja riasnya. Kaos polos, dipadukan dengan jaket denim dan celana denim yang sobek-sobek bagian paha dan lututnya. Ia memakai minyak rambut yang membuat tatanan rambutnya sungguh keren. Ya, dia keren dan tampan. Kuakui itu.

Aroma parfumnya yang tenang seperti aroma laut lepas, membuatku hampir lupa diri. Taehyung dan pesonanya tak bisa kukalahkan.
"Cupu! Cepat berpakaian dan ikut aku!"

Aku berjalan dengan handuk di pinggangku, menuju tas ku yang diletakkan di kursi kamar.

Taehyung masih di sini, bersamaku yang masih setengah telanjang. Aku gugup, tak tahu bagaimana caranya memasang pakaian tanpa harus telanjang bulat.

"Cupu, kenapa kau masih bengong? Cepat pakai bajumu!!"

"Ah, iya." Aku mengangguk, lalu mengambil sweater milikku dan memasangnya melewati leherku. Saat kedua tanganku terangkat ke atas untuk memasukkan lengan, aku tak sadar handuk di pinggangku lepas. Turun secara dramatis ke lantai. Menimbulkan pekikan kepanikan dari mulutku.

Aku tahu Taehyung melihatku, ia malah melotot dan menganga di tempatnya. Tak ada niat membantuku sama sekali. Sekedar mengambilkan handuk itu.

Dengan beratnya rasa malu yang kutanggung, setelah sweaterku terpasang. Aku menunduk hendak memanggil handuk yang ada di kakiku. Dengan posisi membelakangi Taehyung.

"Cupu, apa yang kau lakukan? Kenapa kau menungging?" teriakan Taehyung itu membut aliran darahku terhenti seketika. Tanganku yang hendak menyentuh handuk itu gemetar, dengan bunyi jantung yang bisa melompat kapan saja dari tempatnya.

Apa Taehyung melihatku menungging seperti anjing? Jadi dia melihat tubuh bagian belakangku yang tak tertutup apa-apa? OMG!!! Aku mati kali ini.
Taehyung mendekatiku, mengambil handuk yang masih saja ada di lantai.
"Ambil dan cepat tutupi, kau hampir buatku tegang," ucap Taehyung, lalu berjalan menuju pintu dan pergi dari kamarnya sendiri
Apa aku tak salah dengar barusan, dia mengatakan sesuatu seperti kata 'tegang'

Bad Boy (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang