[XII] Ghost Emperor Wild Wife: Dandy Eldest Miss [EXTRA CHAPTER]✓

Chapter 2230: Kisah Lain Huaxia (71)

"Yun Luofeng, aku tidak menyangka kamu akan kembali."

Jika mereka tahu wanita ini akan mendatangkan kehancuran pada mereka, mereka seharusnya tidak membiarkannya bertahun-tahun yang lalu.

"Saya datang ke sini untuk memberi tahu Anda bahwa saya kembali. Juga..." Yun Luofeng berhenti dan tersenyum, "Saya adalah bos di balik Apotek Dokter yang Saleh."

Boom!

Seolah-olah guntur bertepuk tangan di langit yang cerah, Yun Tianqi dan istrinya tercengang. Mereka tercengang dan menatapnya, warna meninggalkan wajah mereka. "Anda bilang Anda adalah bos di balik Apotek Dokter yang Saleh?"

"Itu benar. Saya hanya tidak menyangka Anda akan datang dan mencari masalah dengan Apotek Dokter yang Saleh begitu cepat." Yun Luofeng tersenyum. "Karena kita pernah bertemu, maka jika Anda beruntung, mungkin kita tidak akan bertemu lagi di masa depan."

Namun, ini hanyalah sebuah kemungkinan...

Setelah mengatakan itu, Yun Luofeng berhenti memperhatikan dua orang yang tidak bahagia di ruangan itu dan berjalan keluar.

Yun Tianqi merasakan jiwanya melayang keluar. Dia memegangi kepalanya dengan erat dengan ekspresi sedih. "Sudah berakhir. Kita benar-benar selesai!"

Mereka telah melakukan begitu banyak kejahatan. Hukum sama sekali tidak akan mengampuni mereka.

"Hmph!" Lin Cuicui mendengus, kebencian di matanya. "Miao Fang, wanita jalang itu, benar-benar berani menakut-nakuti saya! Saya akan menuntut pembalasan dari wanita jalang itu setelah pergi ke dunia bawah!"

Dipimpin oleh dua penjaga penjara, Lin Cuicui dan Yun Tianqi pergi ke sel penjara mereka yang terpisah. Namun, tak lama kemudian, seseorang datang untuk memberitahunya bahwa putrinya telah datang.

Secara logika, Lin Cuicui telah melakukan kejahatan yang begitu serius, sehingga anggota keluarga seharusnya tidak dapat mengunjunginya. Namun, Yun Xuelian hanyalah seorang anak kecil dan pasti akan dikirim ke panti asuhan di masa depan. Inilah sebabnya mengapa pengadilan mengizinkannya untuk mengunjungi penjara untuk yang terakhir kalinya.

"Ibu!" Begitu Yun Xuelian melihat Lin Cuicui, dia berlari ke pelukan ibunya, air mata mengalir di wajahnya. "Bu, orang-orang itu ingin mengirimku ke panti asuhan. Aku sangat takut. Jangan tinggalkan aku, Ibu dan Ayah..."

"Xuelian..." Lin Cuicui menunduk, kilatan jahat melintas di matanya. "Ibu tidak akan bisa tinggal di sampingmu mulai sekarang. Ingat satu hal, musuhmu adalah Yun Luofeng. Dia adalah orang yang membunuh ayah dan ibumu dan membuatmu menjadi yatim piatu! Ayah dan ibu dijebak olehnya, dan orang-orang di departemen kepolisian semuanya telah disuap olehnya. Jika kamu memiliki kesempatan suatu hari nanti, kamu harus membalaskan dendam ibu!"

Yun Xuelian mendongak, wajahnya yang penuh air mata terlihat sangat tersesat. "Bu, aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan."

"Ada sebuah foto di rumah lama kita. Wanita di foto itu adalah Yun Luofeng. Ingat wajahnya! Setelah kamu besar nanti, kamu harus membalaskan dendam ibu!"

"Ibu..."

Gadis kecil itu menarik lengan baju Lin Cuicui dengan erat, tangisannya sangat sedih. "Tidak, aku tidak ingin ibu dan ayah pergi. Aku juga tidak ingin pergi ke panti asuhan. Orang-orang itu akan menggertakku!"

"Xuelian, jadilah anak yang baik." Lin Cuicui menunduk dan menepuk kepala putrinya. Dia mendengus, "Yun Luofeng adalah orang jahat yang sebenarnya, dia jahat yang tidak bisa ditebus. Jika Anda memiliki kesempatan, Anda benar-benar tidak bisa mengampuninya!"

Yun Xuelian gemetar dan menggigit bibirnya dengan kasar.

Pada saat itu, batas waktu kunjungan telah tiba. Dua penjaga penjara menarik Lin Cuicui pergi dan kembali ke selnya.

"Ibu!!!" Yun Xuelian mengejar Lin Cuciui dan secara tidak sengaja tersandung ke tanah dan mulai menangis tanpa henti. Saat dia melihat Lin Cuicui diseret oleh penjaga penjara, kebencian yang kuat terpancar dari matanya.

Mengapa Ibu harus menderita seperti ini sementara orang-orang jahat yang sebenarnya lolos begitu saja?! Aku harus membalas dendam! Aku harus membalaskan dendam ayah dan ibuku!