4. Let Me In

2.5K 135 7
                                    

Selamat membaca

.

.

.

.

❤️SALTY & SWEET❤️

"Ahh-- sebentar kak, lepasin dulu pelukan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh-- sebentar kak, lepasin dulu pelukan nya... Akuh gak bisa nafas" ujar Winter sembari mendorong tubuh Karina.

Namun, gadis Yu seolah tuli dan tak ingin mendengarkan si gadis keturunan Kim itu. Bahkan tangan nya mengangkat dagu Winter untuk terus menatap wajahnya.

"Kenapa? Kamu gak suka dipeluk sama crush mu sendiri? Yah... katakan padaku Winter jika kau bener-bener mencintaiku"

Bukannya ngejawab pertanyaan Karina, Winter malah meletakkan tapak tangannya ke bagian kening Karina. Coba memastikan jika gadis yang ia kagumi selama ini punya penyakit serius atau biasa-biasa aja.

"Gak ada panasnya, mungkin efek kelelahan kali ya. Mendingan kakak istirahat aja di rumah takut besok nya malah jatuh sakit" ujarnya pada Karina

"Aku lagi serius, Winter"

Winter sedikit menelan lidahnya saat tak sengaja bertatapan dengan mata tajam Karina. Dia jadi salah tingkah sembari membuang wajahnya ke samping namun Karina masih fokus padanya.

Kesunyian mengambil alih di antara keduanya, agak bingung jika ingin memulai sesuatu berkaitan dengan hati dan perasaan. Namun jika semakin ditahan tanpa diluahkan, itu lebih menyakitkan dari kata kecewa.

"Winter"

"Hm?" Winter tidak menoleh, ia memilih mendengarkan

"Awalnya ku pikir perasaan ku hanya sekadar mainan tidur saja,, tapi sekarang aku sudah yakini jika perasaan aku ke kamu itu adalah nyata"

Kalimat Karina berhasil menarik atensi Winter, dengan penuh tanda tanya ia tatap mata Karina untuk meminta penjelasan.

"Izinkan aku untuk mencintai kamu, Kim Winter"
























Mobil Karina berhenti tepat di hadapan gerbang rumah Winter. Gadis itu keluar terlebih dulu untuk membukakan pintu mobil buat seseorang yang sudah ia yakini untuk dicintainya

Setelah keluar, Winter berdiri memandangi sosok tinggi itu menutup pintu mobilnya. Kemudian Karina berbalik beradu tatap dengannya.

"Kau malu, eoh? It's okay.. kau seharusnya jangan malu, bibir kamu aja udah aku cium" ujar Karina tersenyum sinis

"Siapa yang malu? Kakak aja yang suka cium bibir aku soalnya manis kayak strawberry kan, hehe"

Salty And Sweet | WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang