🔞 Mature Content
Diperingatkan cerita ini mengandungi unsur lgbt (gxg), bijaklah mencari bahan bacaan.
Shipper: Karina and Winter aespa
Kartop!!
Story by: greenteayujimin
author mau bilang ya kalo story ini nggak terlalu konflik sama pemainnya, intinya tuh mirip judulnya ya asin dan manis🫠
Happy reading
.
.
.
💐SALTY & SWEET💐
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina berlari mengejar Winter yang terlihat sangat marah padanya. Kekhawatiran dan ketakutan bercampur aduk, dia tidak menyangka kalau Winter begitu menyeramkan saat dia cemburu.
Awalnya hanya sebuah lelucon untuk menguji apakah Winter cemburu atau tidak saat dia bersama gadis lain. Tapi hasilnya kebalikan dengan apa yang Karina bayangkan.
"Gawat Karina. Kok bisa si kayak gini? Yang ada gue sendiri yang nyakitin Winter, goblok." monolognya sendiri.
Karina keluar dari kafe kampus untuk mencari toilet, dia tahu kemana gadisnya pergi. Benar saja, dia membuka pintu dan menemukan seseorang di dalam. Karina mendekatinya tanpa niat untuk berbicara.
Dia melihat Winter menangis di depan cermin wastafel; dengan bahu gemetar dan terisak kecil. Karina yang melihat itu merasa bersalah.
"hikss...kenapa kakak ada disini hikss..." ucap Winter sambil terisak.
"Sayang, maafkan aku. Aku gak nyangka kalau kamu nangis seperti ini." ucap Karina dengan tangannya ingin mengelus punggung Winter namun dengan cepat ditepis oleh si bungsu Kim.
“Jangan sentuh aku.”
Karina terdiam saat Winter pertama kali menolaknya. Lebih sakit lagi ketika dia sendiri yang menjadi penyebab gadis itu menangis.
"Sayang...aku bisa jelasin ke kamu."
"Kakak mau jelasin apalagi? Kalo kakak mau bilang, yang tadi itu cuman ide kakak buat bikin aku cemburu, itu keterlaluan." marah Winter dengan menatap wajah Karina.
"Kakak sendiri tau kalo aku udah cinta banget sama kakak sejak dulu. Tapi kakak masih ngetes apakah aku cemburu saat kakak bermesraan dengan Wony. Kakak pikir ini lucu buat aku? Aku bahkan udah ngasih keperawananku ke kakak, itu artinya kakak orang yang paling aku cintai."
Mendengar semua perkataan indah yang keluar dari bibir Winter membuat Karina semakin dihantui rasa bersalah.
'Lo bener-bener goblok, Karina. Bisa-bisanya gue nyakitin cewe yang bener-bener suka sama gue.'- batin Karina meruntuki dirinya sendiri