32

1.1K 144 10
                                        

Api unggun menyala dan membakar kayu secara perlahan, batang kayu itu bergerak dengan irama menghipnotis, suara khas dihasilkan ketika setiap kayu dilahap dengan api secara perlahan

Kelap kelip cahaya dari nyala api menciptakan bayangan dan tarian dari pepohonan, asap yang mengepul menyatu dengan udara, apinya berderak menciptakan kehangatan di sekitarnya

Pemandangan air sungai yang menyatu dengan cahaya rembulan menciptakan partikel indah yang dapat di lihat dari daratan

Wanderer duduk bersender di salah satu batang pohon, saat malam semakin larut, hutan seakan hidup dengan suara suara binatang yang berkeliaran di gelapnya hutan

Eiko sedang duduk di sebelahnya, menikmati  ikan terakhir dari ketiga ikan yang dibakar oleh Wanderer untuk makan malamnya

Wanderer hanyalah boneka, jadi dia tidak memerlukan makanan, tapi berbeda dengan Eiko yang perlu makan untuk tetap bertahan hidup

Ini semua berawal ketika mereka melanjutkan perjalanan, Wanderer mendengar suara dari perut Eiko yang kelaparan, menyarankan agar mereka beristirahat dulu, terlebih sebentar lagi hari akan berganti menjadi malam

Eiko pada awalnya menolak karena menurutnya akan lebih baik jika dia mencari keberadaan Kazuha terlebih dahulu, masalah lapar karena belum makan seharian ini bisa di pikirkan nanti

Tapi karena wanderer memaksa, maka Eiko tidak ada pilihan lain selain beristirahat untuk makan

Wanderer berkata untuk mencari kedai makanan, tapi Eiko menolaknya mengingat dia tidak memiliki uang

Jika sebelumnya dia bisa pergi kemanapun dan membeli apapun itu tanpa khawatir bagaimana cara membayarnya, itu karena ada Kazuha yang membayarnya, tapi berbeda dengan sekarang

Ide dari Wanderer untuk menangkap ikan saja dan membakarnya, mungkin tidak cukup mewah, tapi setidaknya cukup untuk mengisi perut Eiko yang kelaparan

Dan disinilah mereka sekarang, berada di tengah hutan dekat dengan sungai, Eiko sempat terkagum melihat kelincahan Wanderer dalam mempersiapkan menu makan malam, karena dia adalah boneka namun bisa melakukan hal yang tidak penting untuknya sendiri, makan contohnya

Tapi Wanderer yang hidup selama ratusan tahun itu pun menjadikan alasan tersebut sebagai alasan akan pertanyaan Eiko

Dua ikan bakar itupun telah habis di lahap oleh Eiko, dan ketika melihat Eiko yang mengantuk sambil memakan ikan terakhir Wanderer kemudian berbicara

"Hei, sudah... jangan dilanjutkan,letakan ikannya, cuci tangan lalu tidur"

Tapi Eiko yang mengantuk dan setengah sadar tidak merespon perkataan Wanderer, dia hanya tetap mengunyah ikan itu, Wanderer hanya menghela nafas panjang, mengambil ikan yang di pegang Eiko, kemudian membersihkan kotoran yang ada di wajah serta tangan Eiko, lalu Wanderer merebahkan tubuh Eiko dan menjadikan pahanya sebagai bantal

"Hah... Sungguh merepotkan" Wanderer menghela nafas lagi

Hening kembali datang, hanya ada suara binatang di sekitar yang ada, serta suara dari perapian kayu yang semakin meredup tiap waktunya

Wanderer memutuskan untuk memejamkan matanya, setidaknya beristirahat sebentar bukanlah hal buruk

Cukup lama dia berdiam dengan Eiko yang tertidur, tapi gemerisik dari dahan patah yang terdengar bersamaan dengan langkah kaki membangunkannya

Matanya menatap sekitar, hanya mendapatkan hutan gelap yang ada, mengingat ini hutan dan alam liar, bisa saja ada hewan buas yang mendekat

Tapi jika itu adalah musuh, mau tidak mau Wanderer harus melawannya

Lama dia terdiam sembari bersiaga akan hal yang terjadi nantinya, hingga suara itu semakin mendekat dan berada tepat di depan mereka berdua, Wanderer meletakan tangannya di bahu Eiko, untuk berjaga jaga jika terjadi sesuatu dia akan segera bertindak

Tapi dibalik bayangan hitam itu, yang datang adalah pemuda dengan surai silver nya dan kimono bermotif daun maple- Kazuha

Kazuha yang terkejut tidak butuh waktu lama untuk mengambil alih kesadarannya, malahan kini dia fokus ke arah gadis yang tertidur di paha pemuda di depannya itu

Gadis sama yang dia temui di kapal beberapa waktu lalu, sedangkan di sisi lain, Wanderer sama terkejut nya

Apalagi saat ingat bahwa Eiko berkata bahwa Kazuha tidak mengingat siapa Eiko itu sendiri

Lantas apa mau Kazuha disini?

"Siapa kau!? Mau apa datang kemari?!"

Wanderer berkata dengan nada tegas mengancam, seakan berkata jika mengambil satu langkah saja maka Kazuha akan berurusan dengannya

"Maaf, aku tak sengaja melihat asap perapian, tanpa pikir panjang langkahku mengarah kemari"

Kazuha yang melihat Eiko ada disana sedang tertidur kemudian mendekat, lagipula Eiko lah tujuannya selama ini dan hanya ingin memastikan apakah Eiko baik baik saja

Tapi hal tersebut dicegat oleh Wanderer yang tingkat kewaspadaan nya semakin meninggi

"Mau apa kau!

"Tenang, aku hanya memastikan jika pandanganku tak salah"

"Apa maksudmu?"

"Gadis yang tertidur ini, aku merasa dia  pernah bersama denganku dan para kru kapal, hanya saja sepertinya kami melupakan keberadaan gadis ini, aku... Tidak tau apa yang terjadi"

Wanderer menatapnya dengan tajam, seakan meletakan rasa curiga padanya, walaupun saat ini suaranya sudah sedikit tenang, hanya sedikit

"Lebih baik kau pergi, dia nggk ada sangkut pautnya denganmu"

"Ada! Dia sempat memanggilku 'papa'. Aku berpikir untuk-"

" Aku bilang lebih baik pergi! kau hanya salah dengar"

Wanderer langsung memutuskan ucapan Kazuha, seakan memaksanya untuk pergi dari sini

Wanderer tidak tau mengapa, dia enggan untuk membiarkan Eiko bertemu dengan Kazuha padahal tujuan mereka harus bertemu dengan Kazuha, ada perasaan sedih namun juga kesal terhadapnya

Perawakan kazuha yang mirip seperti Sora pun membekas di hatinya, seakan melihat yang berdiri disana adalah Sora, bukanlah Kazuha, walaupun dia tau bahwa Sora sudah tiada

Jika di ingat kedua anaknya ini pernah bertemu dengan Kazuha, sementara dia belum pernah sama sekali bertemu dengan Sora, sekalinya bertemu, Sora sudah meninggal

Sempat terlintas di benaknya, jika kedua anaknya mungkin saja mencari orangtuanya, jika Sora sudah bertemu dengan Kazuha, itu artinya Sora ingin bertemu dengan dirinya

Mungkinkah, ini semua salahnya? Karena dia tidak menyadari hal ini lebih awal dan bahkan sudah terlambat

"Hei tenanglah, aku tak ada niat jahat kepada gadis ini, aku hanya memastikan... "

Wanderer tidak menjawab, dia dengan tenang mengalihkan pandangannya, tidak ingin mendengar kalimat lain dari kazuha dan mengusirnya

Ketika Wanderer memalingkan pandangannya, kazuha sedikit terkejut melihat betapa miripnya kedua orang didepannya itu

"Apa dia kembaran gadis itu? Sangat cantik" Kazuha membatin

"Sampai berapa lama kau memandangiku?"

Kazuha seketika terkejut dan sedikit mundur dengan wajahnya yang memerah

"Tidak... Tidak ada"

Sekali lagi sunyi kembali melanda, tapi tidak lama, karena Eiko bangun dan duduk sembari menggosok matanya

"Maaf, mama... Aku tidur terlalu lama"

Eiko berkata dan melihat ke arah Wanderer, dikala Wanderer hanya diam, kazuha yang terkejut karena Eiko memanggil pemuda itu dengan sebutan mama kemudian berucap

"Eh!? Mama...? Kau mamanya? " Ucap Kazuha

Eiko terkejut ketika mendengar suara asing yang familiar di telinganya, kemudian menoleh ke arah sumber suara

"Pa.. pa? "

過去を変える || KazuScaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang