[ Prolog ] RR

85 9 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

10 Januari 2023.

Hari selasa, seharusnya menjadi selasa yang tenang karena langit sedang menitikkan air matanya deras. Suasana yang seharusnya sejuk seketika panas disertai gemuruh yang mendukung.

Mengapa?

Disuatu kelas yang memiliki dua pintu, berada dilantai dua, alias XI IPA 4, sedang terjadi cekcok berebutan kasur lantai. Karena sejuk menyertai, siapapun pasti ingin menikmati tidur nyenyaknya, apalagi dengan kasur lantai. Karena ini menyangkut hak dan keadilan serta ketidak mau ngalahan pun membuat semuanya menjadi runyam. Berat sekali ya bahasanya.

"Woi! Gantian! kemarin lo udah pake kasur lantai itu ya!" Gadis dengan bando kelinci pink merebut paksa kasur lantai yang di pegang salah satu anak laki-laki yang bertopi, Aletta Dejabar namanya.

Kori Setyadarma merebut paksa kembali. "Punya gue! Terserah gue lah!" Laki-laki dengan rambut model cepmek alias cepak mekar itu tak mau kalah. Bagaimana pun juga, kasur lantai itu hasil jerih payah Kori ngambil di warung perabotan Babeh nya diam-diam.

"Anak cowok biasanya tidur dimeja juga, ngalah dong." Ocha merebutnya kembali lalu ia oper kebelakang kerumunan para gadis yang ikut cekcok supaya tidak ada yang bisa mengambil.

Rudi selaku seksi keamanan biasanya hanya diam saja menyimak tak mau ikut campur, seketika maju menyerobot masuk kedalam gerombolan laki-laki dan berdiri disamping Kori. "Ngalah ngalah Bapak lo dua. Kudunya anak cewek yang ngalah. Gantian, kali-kali tidur dimeja atau bangku jangan mau enaknya doang." Sarkasnya tegas.

Sontak para lelaki bertepuk tangan menyoraki Rudi mendukung bangga.

"Heh! Kalau ngomongin ngalah, emang selama ini yang sering ngalah siapa? Kita ganti baju aja dikamar mandi sedangkan kalian dikelas." Sanggah Ocha Lesmana cepat, tangannya terlipat di dada menantang, gadis berhijab itu berdiri semakin maju tak takut.

"Betul!"

"Kalau ada Selasih (Selasa bersih) kita-kita juga yang kerja, kalian kerjaannya cuman ngelapin jendela doang sisanya nongkrong di depan kelas sama ngambilin air pel-an." Tambah Rena ikut membela.

"Betul!"

Cakra menatap tak suka ke arah para gadis. "Terus yang suka benerin kipas kalo rusak siapa, hah? Setan?" Tanya nya tidak santai, "cowok juga kerja kali bukan cuman modal bacot doang. Dikira sering disuruh bawain buku, ngangkat bangku kalau piket, pasang gorden, pasang lampu, gak pake tenaga?" Lanjutnya.

"Di saat lo pada mau bolos emang siapa yang ngamanin absen? Cewek!" Timpal Aletta semakin maju ke depan.

"Terus yang jagain make up lo pada siapa? Cowok!" Balas Kori tak mau kalah.

"Ya terus–"

"STOP!" Elkairo Fatur Rochman, selaku Wakil Ketua Osis itu melepas suara baritonnya lantang, ia berdiri dari bangkunya lalu menghampiri kerumunan didepan sana dan berdiri ditengah-tengah mereka, menatap satu persatu sengit. Tatapannya yang serius nan tajam itu bisa membuat siapapun yang melihatnya langsung terdiam.

Razia Rasa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang