A.M.C -4

193 18 0
                                    

Happy reading
Sebelum baca vote dulu
*

*

*

*

*

*
(¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤)

Setelah drama yang dibuat Chilo tadi pagi, kini si bungsu kesayangan itu sedang menikmati hasil 'ngambek'nya. Dia begitu senang menikmati setiap buah manggis yang dikupaskan oleh sang ayah. Suara langkah kaki menuruni tangga mengundang atensi mereka.

"Yah, mas izin mau main sama teman, ya," ucap Noah sambil memakai jaketnya. Hiro juga datang dari arah kamar tamu tak kalah rapi.

"Main kemana, mas?" Tanya Melva.

"Ke cafe bang Diego. Ayah tahu, kan?" jawab Noah. Melva mencoba mengingat-ingat.

"Ah iya, ayah ingat. Ya udah hati-hati," kata Melva.

"Siap yah. Mas sama Hiro berangkat dulu," Noah dan Hiro bergantian menyalami Melva. Tak lupa keduanya menyempatkan diri mencium pipi gembul si bungsu.

"Hati-hati mas. Jangan ngebut-ngebut," pesan Melva untuk dua remaja itu.

"Siap ayah. Assalamu'alaikum," pamit Hiro dan Noah.

"Wa'alaikum salam," balas Melva. Tak lama terdengar suara motor menjauhi pekarangan rumah. Melva kembali larut dalam kegiatannya. Hari minggu ini ia bisa cukup bersantai. Naskahnya telah ia selesaikan semalam, sehingga ia punya waktu untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak.

Drrtt drrtt

Melva mengambil ponselnya yang bergetar. Terpampang nama 'Lingga' di layar. Melva segera mengangkat telfon dari sahabatnya itu.

"Assalamu'alaikum. Kenapa Ling? Tumben telfon," tanya Melva saat berhasil tersambung.

"Wa'alaikum salam. Nggak papa sih. Eh keluar yuk. Si Juna ngajak ketemu nih. Lo bawa Chilo, gue bawa Jean. Mumpung lagi libur," sahut Lingga dari sebrang.

"Eum...boleh deh. Ajak Dandi juga sekalian kalo dia senggang," usul Melva.

"Gue udah telfon Dandi. Dia oke kok, kebetulan lagi disuruh jagain bontotnya juga," balas Lingga.

"Oke gue siap-siap dulu. Nanti lokasi ketemunya chat aja,"

"Sip. Gue tutup ya. Si Jean lagi mandi nih. Takut diamuk bini gara-gara si Jean kelamaan mandi," Terdengar bunyi kecipak air dan tawa seorang bocah di tempat Lingga. Mereka segera memutuskan panggilan. Melva beralih menatap Chilo. Astaga! Begitu asikkah ia telfonan dengan Lingga hingga tak memperhatikan bungsunya.

Lihatlah si keci Chilo yang berusaha membuka manggis dengan tangan mungilnya. Karena tak membuahkan hasil, akhirnya bungsu Melva itu berinisiatif membuka dengan mulut. Melva buru-buru menjauhkan manggis dari mulut putranya. Sudah cukup si kecil makan manggis untuk hari ini. Wajahnya saja sudah berwarna ungu gara-gara menggigiti kulit manggis.

"Mandi yuk, dek. Kita jalan-jalan bareng baba sama yang lain," ajak Melva sambil mengangkat si kecil ke gendongannya. Ia menapaki tangga menuju ke kamarnya.

Ayah, Mas, Dan ChiloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang