08

13 4 0
                                    

"Udah ada kabar dari mereka?"

"Nggak, udahku telpon dari 8 hari yang lalu gak di angkat angkat mereka, capek tau gak"

"Kamu telpon terus mereka ya, sampai di angkat"

"Abang kenapa sih, kok masih peduli sama mereka, mereka udah celakain aku loh"

"Selagi mereka karyawan abang, abang tetap peduli ke mereka, itu tanggung jawab abang"

"Terus kenapa abang terima mereka jadi karyawan disini? Yang harus di terima itu yang berprestasi dan serius untuk kerja, bukan pengemis kayak mereka, yang hanya berharap uang, kerjanya masih main main"

"Mereka disini bukan hanya untuk kerja, abang mau lakuin sesuatu ke mereka"

"Sesuatu apa? Ada banyak orang yang lebih berguna dibanding mereka"

"Kamu kenapa kesal kali kalo abang ngomongin mereka"

"Ya gimana gak kesal, mereka udah kurang ajar sama kita, abang masih belain mereka yang udah gak ada sopan santun itu? Padahal waktu itu abang juga marahin mereka"

"Iya abang tau kalo mereka salah, tapi kita juga salah disini, berarti ini gak sepenuhnya salah mereka juga, abang baru sadar, kalo kita celakain temannya pasti mereka juga marah ke kita, jadi, kita minta maaf ke mereka ya, biar mereka minta maaf juga ke kita"

"Adrian gak mau, kalau mau minta maaf abang aja sana, Aku udah terlanjur benci sama mereka, apa lagi sama si Rama brengsek itu"

"Pokoknya kita harus minta maaf ke mereka, jangan ada penolakan, abang perlu mereka bertiga soalnya"

"Sepenting itu mereka bagi abang? Kan ada Adrian disini, kalo abang mau apa apa tinggal suruh Adrian aja jangan mereka"

"Mereka penting bagi abang Yan, penting kali, walaupun kelakuan mereka begitu, abang tetap bakal jaga mereka"

"Adrian gak tau kenapa penyebab abang sayang kali ke mereka, tapi aku cuma bilang jangan terlalu kasian kali sama mereka, Adrian cuma gak mau abang kenapa napa, kalo mereka coba bunuh abang gimana?"

"Mereka gak mungkin lakuin itu kalau kita gak salah apa apa"

"Terserah abang lah, Adrian udah peringati abang untuk hindari mereka, kalau ada yang terjadi pada abang, Adrian bakal langsung bunuh mereka"

Setelah mengatakan itu, Adrian langsung keluar dari ruangan meninggalkan Popo di dalam ruangannya sendirian

Popo hanya menundukkan kepalanya sambil memikirkan dimana keberadaan ketiga orang itu sekarang

"Kalian sekarang dimana sih, abang jadi khawatir sama kalian"

"Terutama kamu Riko, sifat kamu itu belum berubah rupanya dari dulu"

"Mudah mudahan kamu tidak mencelakakan teman temanmu itu"

"Abang bersyukur, kalau kalian lupa dengan abang"

"Maaf dulu abang nggak mengatakan yang sebenarnya dan memilih kabur dari kalian"

"Semoga kalian baik baik saja"










































































































"HEH RAMA, JANGAN KESANA, NANTI KAMU JATUH LOH, SINI SAMA TIKA"

"Jangan gini dong Ram, Riko kan gak pernah bilang ke kamu kalo pas gede baru boleh bunuh diri"

Best Friend ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang