Chapter 3

206 25 7
                                    

Keseluruhan area bangunan itu sungguhlah menunjukkan sebuah mansion yang betul-betul besar. Bangunan itu terlalu besar untuk hanya ditinggali oleh sebuah keluarga yang berisi tiga orang dan kini sudah menjadi dua orang. Sehingga sebagai gantinya mansion bangsawan itu dipenuhi dengan para pelayan dan lalu di arah lain, diisi oleh para ksatria. Mereka semua bekerja untuk sang Duke dan keluarganya, menonjolkan seberapa besar kekayaan yang dimiliki oleh sang bangsawan.

Setiap pelayan yang berpapasan dengannya memiliki rupa wajah terkesiap. Sedikit memucat, lalu buru-buru membungkuk untuk menyembunyikan keterkejutan mereka. Mereka punya wajah dari seseorang yang seolah sudah siap jika orang di dekatnya memberitahu mereka kalau mereka sudah akan dihukum penggal sebentar lagi. Tapi itu sebenarnya masuk akal, mengingat karakter seperti apa Charlez sebenarnya. Dia bangsawan yang ditakuti, tapi juga sekaligus sebuah simbol pertahanan dari Forentia.

Charlez Rouault sang Duke, yang disegani tapi juga dihormati oleh rakyat di Forentia karena kehadirannya memberikan rasa aman untuk mereka dari serangan dari sebuah kerajaan lain. Kehadiran Charlez lah yang membuat kerajaan-kerajaan di sekeliling Forentia sudah lama ragu-ragu dalam mengusik. Charlez adalah anjing gila. Darah membuatnya bersemangat. Jika seseorang sudah ada dalam incarannya mereka tidak akan mati dengan cara yang biasa.

(*Paragraf disembunyikan karena mengandung kekerasan dan kesadisan. Klik komen jika ingin melihat ➡️)

Charlez adalah seseorang yang gila. Tapi dia telah melindungi Forentia. Raja pun memuji-mujinya dan mengharuskan semua orang termasuk para bangsawan lain untuk menghormati Charlez sekaligus menyenangkannya.

Seorang putri bangsawan yang sangat terkenal dengan kecantikan dan kebaikan hatinya diutus untuk menjadi istrinya. Wanita itu melahirkan Cassiuss. Tapi dengan kesosiopatikan Charlez, wanita itu, Lizette, tidaklah bisa bertahan lama.

Xavier merasa turut bersalah tentang Lizette dan merasa Charlez memang benarlah seorang bajingan. Tapi nyatanya kini Charlez telah tidak ada. Dirinya menggantikannya. Jika dipikir-pikir lagi, dirinya sungguhlah berada dalam masalah. Dia tidak bisa menjadi seperti Charlez. Dia bukan orang gila, dan dia tidak suka kekerasan. Bagaimana jika dirinya gagal menggantikan peran Charlez yang merupakan pelindung Forentia?

Mengetahui kini dia harus memerankan peran Charlez, dia tau dia harus mencaritau apa saja pekerjaan Charlez dan bagaimana pola bekerjanya.

"Hei, Nak. Siapa namamu?"

Lorenz membeku. Charlez bersikap sangat berbeda. Dan apakah tuannya itu mengimplikasikan kalau dia benar-benar melupakan namanya? Setelah kemarin tuannya itu masih seperti biasanya saja. "L- Lorenz, Tuan."

"Kau tau, Lorenz. Semalam aku melalui mimpi yang sangat-sangat panjang. Sangat-sangat panjang sampai aku tenggelam di dalam dunia mimpi itu dan melupakan dunia yang nyata ini."

"Aku melihat masa depan. Aku menjadi bersemangat dan itu membuatku ingin merubah segala cara yang kulakukan selama ini."

"Aku mempercayaimu, jadi kau akan membantuku kan?" Xavier berkata dengan senyum licik.

Lorenz masih diam membeku di tempatnya. Dia menjawab. "Y- Y- Y- Ya, tentu saja, Tuan."

"Apa ... yang Anda mau saya lakukan?"

"Kebanyakan yang ada di kepalaku sekarang adalah dunia dan kehidupanku di alam mimpi itu." Xavier menjawab asal. "Jadi aku butuh kembali membiasakan diri dengan kehidupanku di masa sekarang ini. Banyak yang sudah kulupakan."

"Kau yang selalu bersamaku. Kau tau segalanya tentangku, bukan begitu?" Xavier memberi lirikan sipit dan senyum seringai yang biasa dia buat pada Kamal. Tapi dengan bentuk wajah yang dimiliki Charlez hasilnya jadi lebih menyeramkan itu membuat Lorenz merasa jantungnya baru saja melompat keluar dari dadanya.

(DISCONTINUED) Became the Hero's Father 영웅의 아버지가 되다 (🌘BTHF) | yoggu033🎐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang