Prolog

2 1 0
                                    

"Berubahnya sikap seseorang bukan karena kemauanya, melainkan karena keadaan dan kondisi yang membuatnya berubah"

_Poni Reyhana Putri_

Poni Reyhana Putri atau erap dipanggil Oni seorang gadis yatim, yang ditinggalkan oleh bundanya disaat usianya masih 15 tahun Tepatnya saat dia masih duduk dikelas 3 SMP. Saat itu bunda Oni mengalami kecelakaan, dan naasnya ia meninggal ditempat. Saat itu bundanya pulang dari pasar, ketika ibu Oni ​​ingin menyebrang jalan tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak ibu Oni. Diketahui saat itu, mobil dengan warna silver melaju dengan cepat karena rem blong.

Saat itu Oni ​​masih berada di sekolahan ia dikabari oleh wali kelasnya bahwa bundanya telah tiada. Tiba-tiba dia pingsan dikelas dia sangat sedih. Impian yang ia bangun dengan sang bunda telah musnah dan hanya tinggal angan angan saja. Disaat bunda oni masih hidup oni ingin sekali pergi umroh dengan orang tuanya, tapi mimpi itu lenyap seketika.

Saat itu oni adalah seorang anak yang rajin, baik, ramah, menghormati orang yang lebih tua, dan taat akan peraturan serta rajin dalam beribadah. Pada saat usinaya 12 tahun oni sudah mampu menghafal al quran atas permintaan sang bunda, dan saat itulah oni memiliki cita cita untuk bisa menjadi seorang hafizah agar ia bisa selalu membuat bunda dan ayahnya bangga. Namun setelah kepergian sang bunda, oni sudah tidak lagi menghafal ia sempat berhenti, dan menjadi anak yang pemalas, nakal tapi masih dalam batas wajar, dan ia selalu membuat masalah, sehingga membuat ayahnya ketagihan untuk menghadapi kelakuan oni.

Sehingga pada suatu hari, Oni melakukan kesalahan yang sangat fatal hingga saat itu juga yang membuat ayah oni ingin memasukan oni ke pesantren. Saat menginjak kelas 12 SMA, ia sempat membuat temanya masuk rumah sakit karena bertengkar. Tapi sebenarnya oni tidak salah saat itu, ia berdiskusi dengan temanya karena mengatai bunda nya hal buruk, sehingga membuat oni murka dan menghajar teman sekelasnya itu. Kalau kalian pikir teman yang dihajar oni adalah perempuan maka kalian salah, yang oni hajar adalah seorang murid laki-laki yang satu kelas dengan nya dengan badan yang cukup besar. Wow cukup hebat ya oni..

Dan disaat itulah ayah oni dipanggil ke sekolah, ayah sangat kecewa dengan perbuatan oni, sempat oni ingin dikeluarkan dari sekolah. Karena tidak hanya satu atau dua kali oni membuat masalah di sekolah bahkan berkali-kali juga ayahnya dipanggil kesekolahan, entah itu karena bolos pelajaran, berkelahi, tidak mengerjakan tugas, dan yang terakhir dan sangat fatal adalah hari itu, dimana ia membuat temanya masuk rumah sakit karena berkelahi.

Padahal ujian kelulusan tinggal 1 bulan lagi. Ayah oni meminta kesempatan dengan pihak sekolah agar oni bisa mengikuti ujian kelulusan. Dan akhirnya pihak sekolah pun mengijinkan oni untuk mengikuti tes kelulusan dengan syarat tidak membuat masalah dan memaksakan, karena itu adalah kesempatan terakhirnya.

Sampai dirumah ayah memarahi oni, ayah sangat kecewa dengan sikap oni. Setelah kepergiannya diam-diam istrinya, ayah hanya tinggal berdua dengan oni. Ayah memutuskan untuk tidak menikah lagi, ia memutuskan untuk tetap menduda dan menjaga oni seperti pesan sang almarhumah istrinya. Namun kali ini ia merasa gagal untuk mendidik oni, ia sangat sedih karena tidak bisa menepati janjinya untuk mendidik oni agar menjadi seorang muslimah yang taat agama dan menjadi seorang hafizah, seperti mimpinya dulu.

Ayah oni yang kecewa dengannya pun mengatakan bahwa setelah kelulusan oni akan dimasukkan ke pesantren, karena ayah oni benar-benar kehabisan akal untuk bisa mendidik oni.

"Oni, ayah kecewa sama kamu. kenapa kamu selalu saja bikin masalah oni. Ayah capek dipanggil terus sama pihak sekolah akibat ulah kamu" ucap ayah dengan nada yang frustasi.

Oni yang mendengarkan pun hanya menunduk diam. "Maaf ayah, oni minta maaf" sesal oni.

"Maaf, maaf ,maaf terus sudah berapa kali kamu minta maaf oni, setelah itu apa hah? kamu melakukan hal yang sama" titah ayah sambil memijit pelipisnya yang pusing karna memikirkan kelakuan sang putri

"Tapi kali ini bukan oni yang salah ayah, tapi Danu (teman yang menjelek jelekan bundanya) . danu yang sudah menjelek jelakan bunda ayah, oni gak terima danu menjelek jelakan bunda, oni gak suka" teriak oni

"cukup oni, jika pun dia memang salah apakah sikap kamu benar dengan memukul dia, bukan kan? Kamu ini perempuan oni, ayah mengijinkan kamu belajar bela diri bukan untuk kamu menghajar orang tapi untuk menjaga diri. Ayah benar-benar kecewa sama kamu oni" ayah pun sampai lemas dan duduk di sofa

"Kali ini ayah tidak bisa mengubah perbuatan mu oni, setelah nanti kamu lulus, ayah akan masukan kamu ke pondok pesantren milik sahabat ayah dibandung." Suara ayah lirih merasa putus asa

"yahh, gak bisa gitu dong, oni gak mau mondok, oni mau kuliah yah.nanti kalu oni mondok terus yang nemenin ayah makan siapa. Yah pliss" mohon oni pada ayahnya

"keputusan ayah sudah bulat oni,kamu harus mondok agar sikap kamu itu bisa berubah lebih baik lagi, apa kamu tidak ingin mewujudkan keinginan bunda? Kamu tidak melupakanya kan?" Tanya ayah pada oni yang diam menunduk dengan air mata yang mengalir

Tiba tiba oni teringat dengan pesan bundaya yang menginginkan oni untuk menjadi seorang hafizah. Oni pun kemudian berlari menuju ke kamar, ia memikirkan akan harapan bundanya dulu.

Satu bulan telah terlewati dan sudah melaksanakan ujian kelulusan, dan oni pun dinyatakan lulus. Sejak kejadian waktu itu oni pun mulai berubah sedikit demi sedikit mulai dari ia rajin belajar, murojeah hafalanya kembali, dan sholat tepat waktu. Tapi jiwa sayangnya jahil dan bar bar nya masih saja dan belum juga hilang , mungkin karna sudah karakternya kali ya.

Lentera KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang