Ikut Mama

919 42 0
                                    

Siang ini, Rey agak terkejut melihat mobil sang mama terparkir di depan gerbang sekolahnya.

Ia lalu menghampiri mobil sang mama.
Lalu masuk kedalam mobil itu.

Ralin lalu tersenyum melihat kedatangan Rey.
Rey mencium tangan Ralin.
Ralin merangkul Rey sekilas.
Lalu melajukan mobilnya.

"Tumben mama mau jemput Rey, tapi kenapa cuma Rey aja? Gak mau nungguin Abang?" Tanya Rey.

"Gak usah, mama cuma mau ketemu kamu aja kok, dewa pasti gak mau ketemu mama Rey." Ucap Ralin tanpa mengalihkan fokusnya.

"Kita makan dulu yuk, udah lama mama gak makan bareng Rey." Ucap Ralin sambil membelokan mobilnya masuk ke sebuah restoran.

Rey sangat senang. Jarang-jarang Ralin meluangkan waktu untuknya.

Ralin dan Rey menyantap makan siang mereka dengan baik. Setelah selesai, Ralin lalu memesankan ice cream vanila kesukaan Rey sebagai desert.

"Rey, sebenarnya ada yg mau mama omongin sama kamu." Ucap Ralin.

Rey lalu mendongak ke arah Ralin ia simpan sendok ice cream di tangannya.

"Ada apa ma? Bilang aja? Penting banget ya?" Tanya Rey.

"Seminggu yg lalu mama sudah menikah lagi dengan seseorang. Maaf mama baru ngasih tau kamu sekarang.
Mama kini punya keluarga baru Rey.
Pria itu memiliki anak tunggal laki-laki hampir seumuran sama kamu.

Mama mau ngajakin Rey buat tinggal bareng sama mama, kamu mau kan?" Tanya Ralin sambil memegang tangan Rey.

"Siapa pria itu ma?" Tanya Rey.

"Namanya Adrian, dia seorang jaksa  senior. Dia teman kuliah mama dulu.
Kami bertemu kembali saat dia dipindah tugaskan di kantor mama 3 bulan yg lalu." Ucap Ralin.

"Mama bahagia?" Tanya Rey.

Ralin mengangguk sambil tersenyum.

'apa lebih bahagia dari pada hidup dengan kami dulu?'
Tanya rey dalam hati.

"Kalo mama bahagia, Rey juga ikut senang " ucap Rey.

"Jadi,,, Rey mau kan tinggal bareng mama?" Tanya Ralin

"Rey mau, tapi Rey gak mau pisah sama Abang." Ucap Rey.

"Mama gak bisa bawa kalian berdua. keputusan pengadilan hanya membolehkan kami membawa masing-masing satu anak. Lagi pula dewa terlanjur benci sama mama Rey, gak mungkin Abang kamu mau tinggal bareng mama." Ucap Ralin.

"Terus Rey mesti ninggalin Abang sama papa?" Ucap Rey.

"Kalian masih bisa ketemu di luar kan? Mama juga gak akan larang Rey buat ketemu papa kok, Rey boleh nginep di rumah papa, sesekali." Ucap Ralin.

"Beneran ma? "

"Iya, mama cuma mau tinggal bareng anak-anak mama, walaupun cuma sama Rey." Ucap Ralin.

"Ya udah kalo gitu, Rey mau." Ucap Rey.

Setelah selesai Makan siang, Ralin membawa Rey ke rumah yg di tinggali Rey dengan mantan suaminya Mario dulu.

Saat rey tiba di rumah, sudah ada Mario dan  dewa disana.

Tampak mereka sedang mengobrol di ruang keluarga.

Saat Rey masuk dengan Ralin, dewa memandang Rey dengan tatapan kecewa dan tak bersahabat.
Apalagi saat melihat Ralin.

"Sini Lo!" Ucap dewa sambil menarik tangan Rey untuk mengikutinya.

Dewa membawa Rey ke teras belakang rumah.

Disana Rey agak heran dengan sikap abangnya itu.

Setelah keduanya duduk di bangku taman belakang. Dewa nampak memulai obrolan.

My RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang