Kakashi terkejut ketika membuka pintu apartmentnya terdapat keranjang berisikan bayi yang tergeletak dilantai.Seorang ninja elite seperti itu hanya bisa mengeryitkan dahi sambil melongok kekanan dan kekiri mencari siapa pemilik bayi didepannya ini.
"Kau? siapa yang mengantarmu kesini?" Ucap Kakashi sambil mengeryitkan alisnya.
Seseorang yang terkenal dengan reputasinya sebagai elite,jounin konoha membunuh berdarah dingin, dihadapkan dengan seonggok manusia bertulang lunak.
"Oekkkk oekkk."
"Heii kau diam." Ucap Kakashi bingung sambil menendang kecil ujung keranjang yang berisikan bayi itu.
"Apa yang harus kulakukan? ah hari ini hari liburkan ck sialnya kau menganggu hari liburku bayi kecil, aku harus membawamu ke Hokage sama." Ucap Kakashi yang mau tidak mau mengangkat keranjang itu dan sekian detik kemudian melesat pergi dari apartementnya melewati atap atap rumah penduduk desa.
Dan itu sedikit gila membawa bayi di keranjang seakan membawa sayuran sambil melompat dari atap keatap, mungkin lupa yang Kakashi bawa itu manusia perlu ditekankan lagi anak manusia.
Pagi yang cukup untuk menghirup udara segar konoha tapi dengan kemunculan bayi berkeranjang didepan apartement, Kakashi jadi tidak punya waktu untuk menikmati paginya Jounin itu malah sekarang berada dikantor Hokage dengan omelan dari sang Hokage ke 5 Nona Tsunade.
"Hyaa bocah kenapa kau pagi pagi datang ke kantorku dengan melewati jendela bodoh, dan apa yang kau bawa seorang bayi yang menangis dikeranjang?" Ucap Tsunade, Hokage penggila judi itu menatap sengit kedatangan salah satu ninjanya.
Brak!
Kakashi meletakan keranjang bayi itu diatas meja kerja nona Tsunade, membiarkan bayi itu menangis begitu saja.
"Aku menemukannya tergelatak didepan pintu apartementku, aku pikir bayi itu ada hubungannya dengan seorang penyusup desa, kau bisa memeriksanya Hokage sama." Ucap Kakashi dengan wajah malasnya.
Nona Tsunade hanya mengehela nafas sambil mengelus ujung dagunya.
Sedangkan bayi di keranjang itu terus menangis tapi dua orang dengan jabatan tinggi itu malah tak perduli dengan raungan bayi kecil itu, sampai asisten Tsunade yang angkat tangan mengambil bayi itu dari keranjangnya dan berusaha menenangkannya.
"Siapa yang menaruh bayi itu didepan apartementmu?" Tanya Tsunade heran.
"Kalau aku tahu aku tidak akan membawanya kesini, aku akan mengejar orang itu."
"Anoo Kakashi san apa kau tak berfikir ini anakmu sendiri?" Ucap Shizune yang membuat dua orang yang sedang beradu argumen itu menatapnya.
Asisten Hokage itu mengambil kesimpulan singkat ketika melihat sosok digendongnya, rambut perak, kulit pucat, mata hitam, bayi ini jelas 100% mirip dengan Kakashi.
"Kesimpulan dari mana itu? aku tidak memiliki anak." Sanggah Kakashi jelas tidak terima dengan pernyataan dari Shizune.
"Tunggu sebentar, Shizune berikan bayi itu padaku." Ucap Tsunade yang meminta bayi digendong asistennya.
Shizune lalu meletakan bayi yang sudah mulai tenang itu kedalam gendongan nona Tsunade.
Sang Hokage mengeryitkan alisnya ketika menatap wajah bayi yang perkiraan berusia 1 minggu itu dengan penuh heran.
"Kakashi apa kau tidak berfikir kau pernah menghamili seseorang?"
"Apa yang kau katakan Hokage sama, itu tidak mungkin aku seorang ninja yang sibuk tidak mungkin punya waktu untuk hal seperti itu." Elak Kakashi sekali lagi.
"Bayi ini sangat mirip denganmu Kakashi, ah aku akan mencoba tes DNA bayi ini dengan DNA mu untuk mencari tahu bayi ini milikmu atau bukan, jika bukan aku akan membawanya ke dinas sosial dan jika ini bayi milikmu ya selamat kau jadi seorang ayah. Untuk saat ini kau ku tugaskan untuk menjaga bayi ini berhubung kau yang menemukannya. " Ucap Tsunade yang membuat Kakashi terkejut hingga mungkin jika tidak memakai masker mulut menganganya akan terlihat.
"Apa kau tidak waras Hokage sama? aku seorang Jounin elite mantan anbu mana bisa aku merawat seorang bayi."
"Ah aku melupakan detail itu, baik Kakashi kau ajak tim 7 mu itu untuk merawat bayi ini, sekarang ambil dan tinggalkan kantorku aku ingin bersantai." Ucap Tsunade yang kembali meletakan bayi itu di keranjangnya.
"Kakashi apa yang tunggu!" Bentak kecil Hokage ketika melihat Kakashi hanya terdiam sambil menatap keranjang bayi itu.
"Anu ark." Ucap Kakashi frustasi menyambar keranjang bayi diatas meja dan membawanya pergi.
Kali ini Kakashi memutuskan untuk memakai pintu dan berjalan dengan normal meninggalkan gedung Hokage.
Kakashi berjalan melewati pendudukan desa yang melihatnya dengan pasangan heran dan aneh, seorang Hatake Kakashi berjalan sambil membawa bayi yang terus menangis.
"Hei anak muda, bayimu terus menangis apa kau tidak kasian? mungkin anakmu lapar dimana ibunya." Tegur seorang wanita tua ketika melewati Kakashi.
Kakashi melirik sejenak kearah bayi di keranjang bayi itu sejak keluar dari kantor Hokage terus saja menangis, mungkin benar kaya nenek nenek itu bayi ini lapar, tapi bagaimana memberi makan bayi yang lapar? Kakashi tidak tahu.
"Nenek tua apa kau tahu cara memberi makannya?" Ucap Kakashi kembali menatap nenek nenek disamping.
"Apa yang kau bicarakan? tentu saja kau tinggal pulang cari istrimu dan biarkan di menyusui anaknya." Ucap wanita tua itu sambil mengeryit heran.
"Istri ya? aku tidak punya istri dan aku tidak tahu ini anak siapa sialan!" Ucap Kakashi sambil mengumpat lalu kembali berjalan menyelusuri jalanan desa yang menuju kearah apartement.
Sampai di tengah jalan Kakashi tak sengaja bertemu dengan rekan satu perjuangannya, Asuma, Kurenai dan juga Gay yang menyapa Kakashi dengan perasaan aneh.
"Yo saingam abadiku apa yang kau lakukan disini eh dan dengan bayi menangis?" Ucap Guy yang cekatan langsung merangkul Kakashi.
"Nanti akan aku ceritakan, bayi ini sekarang tengah lapar aku tidak tahu harus berbuat apa, ah Kurenai kau wanita kan dan mempunyai payudara apa kau bisa menyusui anak ini?"
"Kyaa! apa yang kau maksud? aku wanita muda yang belum pernah hamil tentu aku tidak bisa menyusui bodoh!" Ucap Kurenai yang reflek memukul kepala Kakashi.
"Anu Kakashi kau bisa menyusui nya dengan susu formula, kau harus membeli botol susu, dan susunya." Ucap Asuma menawarkan sebuah ide yang menurut Kakashi masuk akal tetapi Jounin itu malah menggaruk kepalanya.
"Aku tidak tahu membeli barang barang seperti itu dimana, dan aku bahkan tidak tahu usia bayi ini berapa untuk susu formula." Ucap Kakashi dengan tawa canggung.
"Ah biar aku membantumu beruntung aku pernah merawat Konohamaru ketika dia kecil, Kurenai dan aku akan membelinya sepertinya bayi itu tidak lama lahir. Kau pulanglah aku akan menyusulmu dengan semua kebutuhan bayi itu, kau harus menjelaskan kenapa kau bisa mempunyai anak itu nanti." Ucap Asuma sebelum pergi dengan menggandeng Kurenai.
Sekarang tinggal Kakashi, bayi kecil, dan Guy yang berada dijalan itu dengan raut bingung.
"Kakashi aku akan menemanimu pulang, sebagai sahabat dan saingan kekalmu aku tidak akan meninggalkan dirimu untuk menghancurkan seorang bayi lucu nan rapuh ini." Ucap Guy dengan karakternya yang penuh dramatis.
Tbc....
Aku orangnya random jadi cukup nikmati dan jangan berharap apapun.