Chapter 4

893 77 7
                                    

Iruka menarik nafas panjang setelah beberapa saat lalu bertemu dengan Kakashi, chunin itu memutuskan untuk pergi dari taman dengan memperbaiki pakaiannya.

"Sasaki." Gumam Iruka sambil berjalan meninggalkan taman.

Hari minggu ini, dirinya tidak punya jadwal tugas dimeja misi, cukup membuat dirinya bisa beristirahat.

"Ck sudahlah jangan keluar terus dasar air mata!" Kesal Iruka yang lagi lagi air matanya jatuh tanpa izin darinya.

Chunin itu merindukan Sasaki yang beberapa minggu ini tidak pernah dia temui, terakhir dia bertemu Sasaki ketika berpapasan dengan Kakashi.

Rasanya Iruka ingin berteriak dan menemui Sasaki, tapi jika dia menemui Sasaki dia akan membuat orang-orang curiga apalagi Kakashi, apa yang harus dia katakan jika tiba-tiba dia datang ke apartement Kakashi untuk bertemu Sasaki.

Iruka merasa dirinya tidak lagi punya kesempatan untuk bertemu dengan putranya, walau mereka berdua tinggal di satu desa.

Sejenak Iruka merasa menyesal tapi mau bagaimana semua sudah terlanjur dia lakukan.

Ah sibuk dengan sesak dan rasa rindunya pada Sasaki, membuat chunin itu kehilangan fokus ketika berjalan hingga menabrak seorang wanita paruh baya beruntung wanita itu hanya terkejut tanpa terjatuh. Iruka yang merasa bersalah itu cepat meminta maaf tapi kedua matanya seketika membulat ketika melihat bayi kecil yang berada digendongan wanita di depannya.

Tanpa permisi Iruka mengambil bayi digendongan wanita di depannya.

"Tuan apa yang anda lakukan, kembalikan bayi Hatake!" Ucap Wanita tersebut yang terkejut dan kebetulan saat Iruka mengambil bayi digendongan, kedua tangannya tengah penuh dengan belanjaan.

"Aku hiks aku tidak akan menyakitinya." Ucap Iruka yang mendekap erat tubuh bayi yang tak lain adalah Sasaki.

Ayaka san wanita yang menjadi pengasuh Sasaki itu seketika terdiam ketika mendengar isakan Iruka.

"Tuan? apa anda teman Hatake san?" Tanya Ayaka san yang menarik perhatian Iruka.

"Iya aku teman Hatake san,jangan terlalu khawatir nyonya aku tidak akan menyakiti bayi temanku, ngomong-ngomong bagaimana Sasaki bisa bersamamu nyonya?"

"Aku pengasuh Sasaki chan, eh?"

"Umino Iruka, Nyonya bisa memanggilku Iruka aku sensei akademi." Jawab Iruka ketika melihat Ayaka seakan menanyakan dirinya.

"Ah Umino san, aku Shimizu Ayaka hm tuan bisa kau kembaliin Sasaki san hari ini cukup panas aku akan membawanya untuk beristirahat kerumahku. " ucap Ayaka san dengan sopan.

Mendengar ucapan Ayaka san membuat Iruka menghela nafas lalu menatap kembali Sasaki digendongan.

"Ck Kakashi itu ayahmu kenapa! dasar Jounin sialan!" Batin Iruka menahan amarah kepada sosok yang sekarang bahkan tak ada didekatnya.

"Ano Shimizu san boleh aku yang membawa Sasaki chan, kau terlihat berat dengan bawaanmu aku akan membantu membawa Sasaki sampai kerumahmu." Ucap Iruka itu sedikit aneh menurut Ayaka san, laki laki di depannya ini malah menawarkan menggendong Sasaki jika pun ingin menolong harusnya Iruka mengambil alih kantong belanjaannya.

"Tidak perlu Umino san, wanita tua ini masih kuat untuk menggendong bayi dan membawa belanjaan, tolong kembalikan Sasaki chan. "

Iruka mendengus sedikit kesal dengan  Ayaka san, namun dengan rasa sopan Iruka hanya tersenyum. " Aku ingin menolongmu Shimizu san, bisa tunjukan jalan menuju rumahmu?"

"Baiklah ikut dengan Umino san." Jawab Ayaka san menyerah ketika Iruka bersitegas dengan ucapanya.








10 menit berjalan dari titik temu mereka, kini 3 orang dengan usia yang berbeda itu sampai didepan rumah kecil namun cukup terlihat nyaman untuk ditinggali.

mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang