MPAMC Chapter 2

650 91 23
                                    

"Bagaimana mungkin mama memarahi putri kecil yang mama jaga sejak usia mama 12 tahun? Mama hanya akan bicara dengannya, mungkin pembicaraan antara ibu dan anak." Jisoo tersenyum sambil menepuk kepala putri keduanya dengan lembut.

"Baiklah, apapun itu aku harap mama bisa membantu eonnie. Dia sudah banyak terluka." Ahyeon bergerak memeluk manja Jisoo. Meski orang melihatnya sebagai gadis tangguh yang kuat, ahyeon tetap gadis manja dihadapan mama kesayangannya.

"Mama tau, sekarang istirahatlah bersama mommy. Tenangkan dia, kau ahlinya kan?" Jisoo mengayunkan tubuhnya ke kanan dan kiri sambil memeluk putrinya, ia bergerak seolah sedang menimang bayi meski kenyataannya tinggi mereka sudah hampir sama.

"Tentu, biar aku yang mengurus mommy. Mama urus saja kakakku yang sok kuat itu. Muuaacchh." Ahyeon mengecup pipi Jisoo sebelum berlari pergi ke kamar mamanya. Meninggalkan Jisoo seorang diri yang menghela nafas berat sambil memijat pangkal hidungnya.

"Selain menjadi pemimpin Blackpink, aku juga menjadi pemimpin keluarga. Betapa hebatnya kau Kim Jisoo." Jisoo menepuk kedua pipinya sebelum bergerak naik untuk menyusul putri pertamanya di kamar.

.

.

.

MY PARENTS ARE MY CLASSMATES

.

.

.

Tok Tok Tok

"Ruka? Boleh mama masuk?" Jisoo menyembulkan kepalanya dari balik pintu setelah mengetuk pintunya, meskipun pintu itu tidak dikunci dan dalam keadaan setengah terbuka, Jisoo merasa harus tetap mengetuk untuk menghargai privasi anak angkatnya.

"Kenapa mama kesini? Bukankah mama lelah? Kenapa tidak beristirahat?" Ruka menatap Jisoo yang masih tetap berdiri di depan pintu kamarnya. Ia menatap wanita dewasa itu dengan sorot bersalah, karena menurutnya masalah yang terjadi padanya hari ini hanya menambah beban dan membuat istirahat orang tua angkatnya itu terganggu.

"Bagaimana mama bisa beristirahat jika jagoan mama sedang tidak baik-baik saja seperti ini? So, boleh mama masuk ke dalam sana?" Jisoo tersenyum dan sedikit bertingkah seolah ia pegal berdiri didepan pintu terus-menerus.

"Masuklah, ini rumah mama. Bagaimana mungkin aku melarang mama masuk kedalam asetmu sendiri." Ruka terkekeh melihat tingkah mamanya, gadis itu menggeser duduknya di tempat tidur untuk memberi ruang agar sang mama bisa duduk disebelahnya.

Mendapat ijin masuk, Jisoo tersenyum lebar dan segera duduk didekat putrinya, ia memperhatikan sang anak dengan seksama dan matanya menemukan bekas lebam di lengan sang anak meski ditutupi dengan piyama panjang.

Tanpa bertanya Jisoo sudah tahu apa yang selama ini dua putrinya alami disekolah selama ia melakukan world tour, tapi tetap saja member tertua Blackpink itu ingin mendengar langsung apa yang sebenarnya terjadi untuk mengetahui seberapa terbuka dua putrinya pada Jennie maupun Jisoo.

"Jadi? Boleh mama tahu apa yang terjadi? Kenapa putri mama pulang dalam keadaan kotor dan berantakan seperti tadi?" Jisoo mengusap lembut lengan Ruka, matanya sibuk memindai keadaan anak angkatnya dengan seksama.

Jisoo sadar, sejak Blackpink menjadi girlgrup yang sangat besar, ia jadi jarang memperhatikan keadaan anak-anaknya. Selain karena kesibukan jadwal, keadaan status mereka yang masih disembunyikan membuatnya kesulitan pulang kerumah dua putrinya. Jisoo hanya bisa memantau dari jauh dan mempercayai semua yang anaknya katakan tentang keadaan mereka.

My Parents Are My ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang