MPAMC Chapter 3

272 58 28
                                    

"Tidak semua yang terlihat itu kebenaran eonnie, terkadang sesuatu yang tidak terlihat lah yang benar-benar terjadi. Contohnya hubungan kami." Jisoo merangkul Jennie dan mencoba tersenyum, member tertua blackpink itu menyadari perubahan ekspresi istrinya saat sang manager membahas kebahagiaan putri mereka.

Karena kenyataannya saat ini dua putri angkat mereka justru terlihat sangat tidak bahagia, baik Jennie maupun Jisoo masih belum mengetahui siapa saja yang sudah merundung putri mereka, serta mereka masih belum mampu membela dua gadis remaja itu secara langsung seperti yang Ruka inginkan.

"Pastikan saja kalian selalu ada disisi mereka girls, hanya itu cara yang bisa kalian lakukan saat ini untuk menunjukkan cinta kalian." Setelah mengatakan itu, manager kembali fokus menyetir tanpa mengatakan apapun lagi, membiarkan pasangan Jennie dan Jisoo tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Sebagai manager, ia hanya mampu membantu menyembunyikan status dua remaja itu dari media, perintah agensi membuatnya tidak bisa membantu banyak meski sebenarnya ia tahu bahwa selama ini dua putri angkat artisnya selalu mengalami perundungan.

Perjalanan mereka dari rumah pribadi Jisoo ke gedung agensi hanya di isi keheningan, meski kali ini perjalanan mereka untuk tujuan melepas stress dan liburan setelah tour panjang. Tapi sepertinya pasangan itu memulai perjalanan mereka dengan stress hebat.

.

.

.

MY PARENTS ARE MY CLASSMATES

.

.

.


Sebuah mini bus hitam berhenti tepat di area VVIP Bandara Internasional Seoul, mobil berlogo YG entertainment itu sengaja masuk dari jalur khusus yang disediakan pihak bandara untuk tamu-tamu penting yang ingin kerahasiaan perjalanan mereka terjamin dengan baik. Berbeda dari biasanya dimana para idol atau artis dibawah naungan YG akan berhenti di depan bandara dan menyapa beberapa media yang menunggu kedatangan mereka, kali ini agensi memilih jalur rahasia mengingat perjalanan kali ini salah satu grup besar di agensi itu akan bepergian tanpa bantuan manager serta staff.

Siapa lagi kalau bukan Blackpink, grup yang baru saja mendapat hadiah cuti dan berlibur ke negara yang cukup terpencil serta jauh dari hingar bingar kota. Tempat yang cocok untuk melepas penat serta menenangkan diri dari kesibukan mereka sebagai artis papan atas.

"Baiklah kita sampai, aku dan staff lainnya hanya bisa mengantar kalian sampai sini. Setelah ini kalian berempat akan bepergian sendiri tanpa pendamping, jadi pastikan kalian saling menjaga dan tidak berpencar sembarangan. Jangan terlalu mencolok dan menarik perhatian fans kalian di sana." Wanita paruh baya di balik kemudi menatap empat wanita dibelakangnya dengan tatapan penuh peringatan. Sebagai manager yang sudah bertahun-tahun mendampingi Blackpink, ia sudah menganggap keempat wanita itu sebagai putrinya sendiri meski kini dua dari mereka juga sudah memiliki putri.

"Astaga eonnie, ini sudah yang ke sepuluh kali kau mengatakan kalimat yang sama. Mau berapa kali lagi kau akan mengatakan itu?" Lisa yang paling dekat dengannya merengek karena sepanjang perjalanan dari gedung agensi ke bandara pun sang manager sudah mengatakan hal yang sama persis berulang kali.

"Aku hanya memastikan Lisa, aku tidak mau kalian ceroboh dan sesuatu yang buruk terjadi pada kalian berempat. Firasatku mengatakan hal yang buruk."

"Tenanglah eonnie, ada aku yang akan menjaga mereka. Lagipula kau harus mulai mempercayai kami, kami bukan lagi remaja pembuat onar seperti tujuh tahun lalu." Jisoo menenangkan manager mereka dan tersenyum lembut, sebagai member tertua ia mengerti kegelisahan beberapa manager mereka yang terkadang masih memperlakukan para member Blackpink seolah mereka masih remaja labil diawal pertemuan mereka semua.

My Parents Are My ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang