"Ayah yang enak ya masaknya."
New terus meledek Tay yang mati-matian mengeluarkan seluruh kemampuan memasaknya yang biasa-biasa saja.
Malam ini, setelah menidurkan Ken, New datang ke ruang kerja suaminya dan bertingkah manja.
Tingkah manjanya yang pertama adalah duduk di pangkuan Tay yang sedang sibuk dengan dokumen yang dikirimkan client, New mendusal di leher Tay, sesekali mengecup cuping, tulang selangka, pelipis, dan apapun yang mau dia cium. Sedangkan Tay tidak keberatan sama sekali ketika tubuhnya dijajah oleh New, Tay malah melingkari pinggang New mengunakan satu tangan, terkadang mengusap punggung New agar suaminya merasa nyaman.
Menunggu hampir dua jam, akhirnya pekerjaan Tay selesai.
Sang kepala keluarga, membenamkan wajahnya di ceruk leher suaminya.
Menghirup wangi sabun mandi yang begitu candu, tidak terlalu menguar dan tercium samar-samar oleh indranya tapi itulah yang buat Tay semakin ingin menekan hidupnya ke ceruk leher New.
"Belum dinner." Bisik Tay.
New mengangguk kemudian menangkap tangan nakal Tay yang mulai menjelajah di dalam kaosnya. New kembali menangkap tangan Tay yang berada di atas meja, yang tadi sibuk mengoperasikan laptop.
Kedua tangan Tay kini dicekal oleh New, di atas kepala.
"Aku kasih kiss tapi kamu masakin aku makan malem. Setuju?"
Kalau sudah begini; tangan dicekal, paha diduduki, bagaimana caranya Tay menolak. Anggap saja dapat rejeki nomplok, ya meskipun harus barter.
Dan di sinilah Tay sekarang, berkutat dengan wajan, tetek bengek perlengkapan memasak dan bahan-bahan masakan lainnya sedangkan New duduk manis, memperhatikan Tay yang sibuk mempensir daging.
Lelaki manis itu menyangga dagunya dengan satu tangan.
"Ayah mau salad jugaaa." New mulai merengek macam-macam, steak saja belum rampung, sudah ada lagi requestnya.
Untung suami New ini baik hati dan penurut, jadi dia hanya manggut-manggut saja.
"Hon, steak mu mau medium raer or wall done?"
"Matengin aja, yah."
Tay mengangguk.
"Kamu udah tau belum sih Tay?" New membuka obrolan, dia tidak lagi memperhatikan punggung suaminya dan beralih memainkan ponsel.
"Konteks?" Tay menanggapi pertanyaan New sambil fokus memotong tomat, daun selada, dan bahan salad lainnya.
"Gun sama Off mau pisah."
"Oh itu." Tay berkomentar santai.
"Kamu udah tau? Kok nggak ngasih tau aku sih! Gun juga sama aja, masa masalah kaya gini nggak mau shareing shareing." Omol New.
Tay menghela nafas. "Karena masalah kaya gini makanya gak bisa dishareing, bener nggak sih hon?"
Benar juga, masalah rumah tangga seharusnya diselesaikan di dalam rumah sendiri, tidak boleh ada yang ikut campur ataupun dibagi dengan orang lain.
New manggut-manggut.
"Emang Gun cerita apa aja sama kamu?"
"Nggak ada cerita apa-apa. Cuma kemaren dia sempet nanya lawyer yang bagus. Lah aku kaget, dia kena kasus apa sampe perlu gandeng lawyer terus dia bilang dia sama Off mau pisah."
Tay memasukkan sumua bahan salad ke mangkuk bening kemudian menaburkan sedikit garam, lada bubuk, dan mayones. Setelah salad buatannya selesai, Tay berbalik menghadap mini bar dengan satu tangan berada di pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH PAPA
Fanfictiontentang Tay dan New yang menjalani hari-hari mereka setelah dikaruniai buah hati. bxb