Chapter 2

3 2 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan Niskala langsung membereskan bukunya. Saat ingin berdiri dari duduknya tiba-tiba saja Binar bertanya.

"Kal, lo pulang sama siapa?" Niskala menoleh ke Binar.

"Gue di jemput sama supir," jawab Niskala.

"Ohhh, yaudah kita keluarnya bareng yuk. Kebetulan gue juga di jemput sama Mamah gue," ucap Binar.

"Ehh gue ikut dong," ucap Disa.

"Gue juga," ucap Dhipa.

Saat ingin keluar kelas tidak sengaja Niskala berpapasan dengan Baskara. Keduanya sempat bertatapan tapi Niskala memutuskannya dan menatap arah lain. Baskara langsung saja keluar di ikuti teman-temanya. Niskala penasaran sekali dengan Baskara, lalu dia bertanya kepada Binar yang kebetulan ada di sampingnya.

"Dia siapa sih?" tanya Niskala.

"Siapa? Yang tadi papasan itu?" tanya balik Binar. "Iya," jawab Niskala.

"Ohhh, dia Baskara. Ganteng ya," ucap Binar lalu tersenyum-senyum.

"Biasa aja," jawab Niskala.

"Jirrr Baskara tuh ganteng banget gilaa," ucap Dhipa.

"Ganteng sih, tapi mukanya ngeselin," jawab Niskala.

"Ngeselin dari mana coba," celetuk Disa.

"Yaa ngeselin aja," ucap Niskala.

"Asal lo tau dia tuh banyak yang nge-crushin, cuman ngga di tanggapi sama dia," cerita Binar.

"Sombong banget," jawab Niskala.

Sambil berjalan mereka membicarakan tentang Baskara. Sampai lah di gerbang utama SMA Merpati. Mereka menunggu jemputan di pos satpam. Mobil mamah Binar sudah datang, Binar langsung berdiri dan menuju mobilnya.

"Ehh gue duluan yaa," ucap Binar.

"Iyaa," ucap Niskala, Disa, dan Dhipa berbarengan. Keheningan pun menyelimuti mereka, kemudian Niskala bertanya.

"Kalau kalian pulangnya sama siapa?" tanya Niskala.

"Kita pulangnya bareng naik taxi," jawab Disa.

"Ohh, yaudah kalau gitu gue duluan ya. Supir gue udah jemput gue," Niskala masuk kedalam mobilnya.

"Ohh iya, hati-hati yaa,"

"Iyaa,"

Saat di dalam mobil Niskala berkata kepada supirnya. "Pak, nanti kita ke taman tulip dulu yaa,"

"Baik, non," ucap supirnya. Setelah beberapa saat tibalah di taman tulip, Niskala langsung turun dari mobilnya dan masuk ke taman itu. Dan menyuruh supirnya untuk menunggu di depan. Cukup lama Ia menunggu laki-laki itu. Niskala duduk di kursi panjang yang ada di taman itu.

"Duh kemana sih tuh cowo," Niskala melihat arloji yang terpasang cantik di tangannya. "Mana ini udah sore lagi," lanjutnya.

Tiba-tiba saja laki-laki yang Ia tunggu pun akhirnya datang dari arah belakang. Dia menepuk pundaknya, Niskala langsung menoleh ke arahnya dengan wajah terkejut. Niskala langsung berdiri dari duduknya.

"Ngagetin aja sih lo!"

"Sorry, gue lama," laki-laki itu menyerahkan novelnya ke Niskala. "Ini novel lo," Niskala langsung mengambil novel itu.

"Makasih ya, lo udah ngembaliin novel gue. Kalau gitu gue duluan," saat Niskala ingin melangkahkan kakinya laki-laki itu mencekal tangan Niskala. Niskala menoleh kearahnya dan mengangkat satu alisnya.

"Nama lo siapa?" tanya lelaki itu.

"Bukannya tadi di kelas udah gue sebutin ya nama gue," ucap Niskala kebingungan.

Baskara, Laut, dan Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang