Haiii...
Aku balekkkkSudah siap buat baca chapter 2
Tapi sebelum itu, jangan lupa buat vote dan komen ya.
Makasih!
Happy Reading!
***
Pagi hari sekali Rakha sudah sampai di sekolah, dirinya berjalan di Koridor sekolah dengan telinga yang terpasang earphone. Sebelah tangannya di masukkan ke dalam saku celana sebelahnya lagi ia gunakan untuk memainkan handphone.
Saat hendak menaiki tangga, dirinya melihat Tyara yang hendak turun. Rakha berhenti di tengah tangga menunggu Tyara.
Tyara melemparkan pandangan sinisnya pada Rakha.
"Santai dong mukanya." Sindir Rakha.
Tyara memutar bola matanya malas. Saat hendak melewati Rakha, lengannya di cekal oleh Rakha. Tyara berbalik menghadap Rakha.
"Lepasin!" Ujarnya dengan wajah dan suara yang tidak bersahabat.
"Santai dong, tumben sendiri?"
"Serah gue lah, mau sendiri kek! mau rombongan kek!"
Rakha tersenyum smirk. "Galak amat mbak. "
Rakha mengulurkan tangannya, berniat ingin berkenalan.
"Gapunya duit!"
"Anjir! Gue mau kenalan ama lo! Bukan ngemis!"
"Oh."
Rakha berdecak sebal. "Boleh kenalan? Nama gue Rakha."
"Udah tau."
"Ya gapapa biar lebih deket, nama lo siapa?"
"Punya mata? Kan ada name tag!"
"Tyara, panggilannya apa?"
"Terserah."
"Sayang, boleh?"
Nafas Tyara hampir saja berhenti. Dirinya mendelik sinis, saat hendak pergi ia melihat Nabilah dan Fiona di bawah sana yang sudah senyam senyum ga jelas.
Tyara langsung pergi meninggalkan Rakha yang tersenyum penuh arti.
Begitu sampai pada kedua sahabatnya dirnya langsung mendapatkan ledekan dari kedua sahabatnya itu.
"Cie, sayang. Gimana Fi, Sayang boleh?" Ujar Nabilah menirukan gaya Rakha tadi.
"Gue tampol ya, Nab!" Ancam Tyara.
"Sayang." Susul Fio meledek Tyara.
"Lo berdua bener-bener!"
"Btw, mau kemana?"
"Mau ke perpus, ngambil buku gabut di kelas. Tapi malah ketemu setan sekolah, jadi ga mood." Jelas Tyara dengan nada yang masih tersulut emosi.
"Setan ceunah, Setan apa pangeran tuch." Ledek Nabilah.
"Nab sumpah gue tampol beneran loh!"
"Just kidding baby."
"Najis! Udah ah, anterin gue ke kantin" Tyara merangkul bahu kedua temannya.
"Lah si anjir, malah ke kantin." Celetuk Fio.
***
Tyra menyuap nasi kuning dihadapannya begitupun dengan Fio dan Nabilah. Kebetulan mereka bertiga sama-sama belum sarapan.
"Lo, sebenernya suka sama Rakha ga sih?" Tanya Fio.
Tyra mengedikkan bahunya. Ia aja tidak tahu, kadang kesal kadang juga ia terpana dengan Rakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Fiksi RemajaGara-gara temen Tyara nyeritain kakak kelasnya, Tyara kepo dan malah jadi saling kenal, tapi siapa sangka perkenalannya itu malah membuat dirinya kesal akan sikap gila sang most wanted itu. Dan, inilah kisah mereka Tyara Kanzia Adhisty si cewek sup...