Flashback

6 1 2
                                    

suara yang masih terngiang ngiang di pikiran alvin dimana amelia mengakui dia sebagai kekasihnya didepan kakak nya , saking kepikiran nya alvin sampai tidak mendengar guru yang memanggil nya " Alvin Cleo Leonardo " teriak guru yang begitu keras hingga akhirnya menggunakan senjata yang sudah sejak zaman dulu kala ada yaitu spidol

amelia hanya tertawa melihat alvin yang kesakitan karena terkena spidol tepat di kepalanya " buk apa salah anakmu ini buk " balas alvin sambil memegangi kepalanya

" menurut kamu ?" tanya guru tersebut

"hm karena saya sedang di mabuk cinta " balas alvin

" salah! alvin hormat pada bendera sampai pulang! " teriak guru tersebut langsung membuat alvin beranjak pergi

amelia yang melihat itu hanya terdiam merasakan hal yang aneh ketakutan kembali datang kepadanya mengingat kan pada masa lalu dimana seseorang terobsesi padanya sampai ingin bunuh diri

* aku tidak ingin itu terjadi lagi * suara hati amelia

"amelia "panggil guru tersebut membuat amelia sadar dari lamunannya 

" iya buk " balas Amelia

" anak osis nyari kamu tu" balas bu guru sambil mengarah ke anak osis yang lagi berdiri di depan pintu 

amelia langsung menoleh ke arah temannya dan baru ingat kalau dia nyuruh kumpul untuk rapat " lupa astaga buk permisi buk ada rapat osis" ucap amelia langsung diiyakan oleh guru

" lo yang nyuruh tapi lo yang lupa " balas tasya

" ya sorry " balas amelia langsung mengambil posisi nya di ruangan osis dan memulai rapatnya



Jam  yang terus berlalu ,mereka berdua akhirnya ketinggalan pelajaran setelah selesai istirahat sampai akhirnya pulang

alvin melihat ke arah amelia yang sedang meregangkan tubuhnya sambil berjalan keluar dari ruangan osis  ,tak ingin menyia-nyiakan kesempatan alvin pun berjalan ke arah amelia " wahai tuan putri ku apakah engkau kelelahan ? " tanya alvin yang seakan lupa bahwa ada orang orang di sekitarnya

" Jangan bercanda ! aku sedang lelah " balas amelia dengan muka datar dan tatapan tajamnya ke arah alvin

senyuman yang tadi tercetak di wajah alvin seketika hilang , baru kali ini ia melihat Amelia seperti ini kepadanya " ada apa denganmu? apa aku ada salah ? wahai temanku  berilah aku jawaban" tanya alvin  yang  baru menyadari lingkungan sekitarnya

aku melihatnya senyum yang terukir di wajah cowok itu menghilang  , apa yang telah ku perbuat ? Dia mengganggu ku , apa dia tidak melihat aku  kelelahan ? apa dia sama saja dengan para cowok itu ? apa aku harus menghajar nya juga ? Ditengah keributan dalam pikiran Amelia , alana langsung datang dan menyuruh alvin pergi  . Satu satunya teman yang mengetahui rahasia  amelia hanya alana dan yang menghentikan tindakan alana juga adalah amelia , psikiater ? sudah bermacam obat yang diminum amelia  tapi tak mempan untuk mengobati trauma yang dia alami saat itu .

" amel ! mel ! sadar woy !" teriak alana   sambil mengguncang tubuh   amelia yang mulai kehilangan keseimbangannya dan akhirnya pingsan , alana langsung membawa amelia ke ruangan  osis dan tak lupa ia mengunci pintu dengan rapat .

#alam bawah sadar amelia

" kenapa kalian mengikuti ku ? "tanya amelia

" kenapa kalian mengetahui rumah ku ?kenapa kalian mengetahui tentang diriku ? " teriak amelia

aku membuka sebuah laci yang berisi beberapa silet dan juga pisau cutter yang telah ku simpan , aku mengambil salah satu pisau tersebut dan mendekatkan nya ke arah nadi yang terdapat di tangan ku , aku tak pernah mencoba menyayatnya karena terus mengingat  cita citaku . Aku tak  pernah memberitahu siapa pun , hanya terus tersenyum walaupun terpaksa .

apa rasanya jatuh dari ketinggian  ya pasti rasanya menyenangkan , aku akhirnya tak dapat memendam rahasia ku selamanya , aku mendekap seorang temanku bernama alana lalu menceritakan semua hal yang ku alami padanya .


Tubuh ku yang kini telah berlumuran darah , bukan darah ku tapi darah mereka . Mereka mengikuti ku dan mencoba memper**** ku dan tanpa ku sadari kini mereka   telah tak berdaya banyak luka yang terlihat ditubuh mereka , aku tak ingat apa yang terjadi ? suara seseorang mulai terdengar mendekat tampak seseorang itu sedang meneriaki namaku ,tubuhku mulai kehilangan keseimbangannya dan dengan sigap seseorang itu langsung  menyambut tubuh ku supaya tidak jatuh ketanah .

" mel ! sadar woy ! "

#end

" mel , woy! " teriak alana yang tak berhenti mengguncang tubuh amelia

aku terus mendengar teriakkan seseorang dari kejauhan dan aku pun berlari ke arah suara itu semakin mendekat  pandangan ku menjadi gelap sampai aku lupa apa yang terjadi "woy! " teriak seseorang yang tampak dekat di sisiku ,aku membuka mataku perlahan terlihat samar wajah seorang perempuan  yang kini  telah menangis , aku bertanya-tanya apa yang membuat nya menangis ? apa aku melakukan sesuatu yang salah ? " akhirnya lo sadar " terdengar suara yang sedikit kurang jelas , tapi aku tau itu suara siapa . Aku pun memegang pipinya dan mengusap nya " Jangan menangis alana " ucap ku  dengan suara yang mungkin terlalu lambat , tapi dia langsung tersenyum dan memegang tangan ku lalu ia berkata " Aku tak akan menangis lagi tapi kamu harus berjanji untuk bersikap normal dan melupakan semua hal di masa lalu "  aku hanya membalasnya dengan sebuah anggukan 

Bersambung..........

Aku juga ingin  melupakan nya alana.......

secret loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang