x - simple gift, her gratitude

2.5K 540 187
                                    

Please read Author's note below x

Zayn dan Ana hari ini bertemu di koridor sekolah saat jam pulang tiba. Pertama kalinya. Dan mereka sama-sama tersenyum, Zayn mengajaknya jalan bersama ke arah bus. Dan tentunya, Ana setuju.

Sesampainya di bus, mereka duduk di tempat biasa mereka. Di saat itu, Zayn ingin sekali melaksanakan rencananya kemarin. Untuk memberinya sedikit hadiah yang well, mungkin tidak terlalu berharga. Entahlah.

Ana berbicara tentang bagaimana ia menjalani hari terakhir ujiannya hari ini. Yang ditanggapi Zayn dengan gumaman belaka. Itu membuat Ana bingung.

"Aku terlalu banyak bicara, ya?" terka Ana.

"E-eh? Bukan. Tidak sama sekali," jawab Zayn.

"Lalu kenapa kau berbeda?"

Zayn menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal. Ia bingung harus mulai dari mana. "Begini, An. Ada yang ingin kuberikan."

Jantung Zayn agak berdetak lebih cepat, saat itu.

Ana menatap Zayn penasaran. Perasaan ia tidak pernah memberi apapun pada Zayn, juga ia tidak sedang berulang tahun. Jadi apa?

Zayn terlihat sedang mengeluarkan sesuatu dari tas sekolahnya. Kotak yang cukup besar. Ana semakin penasaran saja.

"Ini," Zayn menyerahkan kotak itu pada Ana.

"Ini apa, Zayn? Aku kan tidak pernah melakukan apapun."

Oh, Ana. Kau harusnya tau hal-hal kecil darimu yang mengubah Zayn sedikit demi sedikit.

"Buka saja. Jangan banyak tanya." Bukannya Zayn bernada ketus atau apa, Ana ini banyak omong. Itu jelas membuat Zayn semakin gugup.

Ana dengan begitu langsung membuka kotak hadiah pemberian Zayn. Ia terkejut dengan isinya. Itu sweater Zayn yang sama persis seperti miliknya. Aroma parfum Zayn juga menyeruak dari sweater itu. Benar-benar milik Zayn.

"Untuk apa kau berikan padaku?" tanya Ana. Ia menatap Zayn. Yang ditatap malah mengalihkan matanya ke sembarang arah.

"Baca note yang ada di kotak itu," ujar Zayn malu-malu. Pipinya agak bersemu kemerahan. Sayang Ana tidak menyadari itu.

Ana mencari note di dalam kotak itu. Setelah menemukannya, ia membaca note itu dengan saksama. Mencerna setiap kata yang Zayn tulis di sana.

Hi Ana!
Mungkin sweater ini tidak berbau khas ibumu, ukurannya tidak sama seperti punya ibumu, kesannya tidak ada yang berhubungan dengan ibumu.
Tapi, ini akan menjagamu agar tetap hangat. Yang kuharap, senyummu juga akan selalu terlihat :D

Zayn x

Pipi Ana menghangat. Tidak ia sangka Zayn seperti ini. Tidak ia-

Zayn memotong lamunannya. "Oke, aku tau itu cheesy, An." Ia benar-benar malu sekarang.

"This is perfect, Zayn! Boleh aku memakainya?"

Zayn tersenyum. "Tentu."

Ana pun memakai sweater itu di tubuhnya. Ukurannya memanglah ukuran laki-laki. Agak besar. Tapi ia menyukainya. Aroma parfum Zayn juga membuat dirinya merasa nyaman mengenakannya.

Ana langsung memeluk tubuh Zayn erat. Awalnya Zayn terkejut, namun ia segera membalas pelukan itu.

"Thank you so much, Zayn. Thank you for everything."

Zayn tersenyum mendengarnya. Ia mengelus punggung Ana.

"No problem, Ms. Greene."

Ana masih memeluk Zayn. Ada satu hal yang ingin diucapkannya sedari tadi. Oh, bukan. Sejak dulu. Sejak mereka bertemu di bus pertama kali.

"Hm, Zayn?" panggil Ana pelan, masih di pelukan Zayn.

"Ya?"

"Your sweater is cozy. As cozy as your heart."

Dan senyum Zayn semakin melebar. Ia mengeratkan pelukannya pada Ana.

The end.

*****

Hola! Makasih banyak yang udah setia ngikutin Sweater dari awal. Duh terharu beneran deh. Ini short story pertamaku hehe (:

Sehabis ini ada epilogue dan bonus chapter khusus Zayna shipper! Yay! Jangan delete dari library dulu ya :)

QOTD: what do you think of this fanfic/short story?

Leave your vomments below,
Rika x

sweater ☂ zjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang