Baca A/N di akhir ya :) x
Ketika Zayn memasuki bus, dilihatnya Ana sudah terlelap di tempat duduk biasanya. Jejak air mata dan lingkaran hitam di bawah mata gadis itu jelas tertangkap penglihatan Zayn. Ana menangis sampai ia tertidur?
Zayn memang agak telat masuk ke bus hari ini. Tadi ia sempat berbincang sebentar dengan sahabat-sahabatnya, mengenai Ana. Mereka meminta maaf atas kejadian dua hari lalu.
Menghela napasnya, Zayn segera duduk di spot biasanya. Ia memasang earphone di telinganya. Seperti biasa, ia membuka situs 8tracks dan mencari playlist yang tepat.
Tak sengaja ia menemukan playlist 'words to make you feel better' yang berisikan sekumpulan kata-kata dan beberapa lagu yang memiliki banyak arti. Banyak maksud. Di saat itu juga, ide terlintas di kepala Zayn.
Ia melepaskan earphone dari telinganya, kemudian perlahan-lahan ia pasangkan pada telinga Ana. Mungkin Ana sedang terlelap. Yang Zayn harap, isi playlist itu sempat melintas sewaktu ia bangun nanti, dan ia akan merasa baikan setelahnya.
Just so you know, Zayn, Ana doesn't sleep. Ana hanya menutup matanya, mencari ketenangan.
Ana pun masih memutuskan untuk berpura-pura tidur, meresapi dalam-dalam isi playlist tersebut. Hatinya menghangat, ia merasa ingin tersenyum sekarang juga.
Playlist itu berdurasi sebelas menit. Ketika waktu habis, Ana melepaskan earphone milik Zayn, lalu mengembalikannya kepada sang empunya. Ia pikir Zayn tertidur, rupanya ia menatap ke arah jendela sebelum menolehkan pandangannya ke arah Ana.
"Sudah bangun, Ana?" tanya Zayn. Ia menerima iPod serta earphone miliknya dari tangan Ana.
Ana tertawa kecil. "Aku bahkan tidak tidur, Zayn."
Uh wow, can you see Zayn's a little bit blushing right now?
"A-ah, begitu?"
Tawa Ana lepas. Ia benar-benar tertawa. Bukan sekedar untuk meyakinkan Zayn bahwa ia baik-baik saja.
Yah walaupun sedikit dipermalukan, setidaknya Ana yang sekarang terlihat lebih baik, pikir Zayn.
"Kau tahu, An," Zayn ingin memulai percakapan, "Sahabatku minta maaf atas kejadian dua hari lalu. Aku pun juga begitu. Kalau tentang Joana, tidak usah dipikirkan." Zayn jeda sebentar. Ia dalam hati berharap Ana akan mendengarkan ucapannya, dan tidak tersinggung atau yang lainnya. "Bukannya apa, semua kejadian itu ada hikmahnya. Oke, ini ... entahlah. Intinya, semua akan terlihat jelas pada waktunya nanti, An. Aku tahu bukan aku yang merasakannya tapi, kau harus bersabar."
Ana mengerjap-ngerjapkan matanya. Serius? Seorang Zayn Malik berkata semacam itu?
Tawa Ana lepas, lagi. Zayn mengernyit bingung. Ada yang lucu dari kata-katanya? Kalau iya, tolong ingatkan dirinya untuk mencatat serta mengingat kalimat yang tepat untuk diucapkan.
"Ada yang salah? Uhm." Zayn benar-benar kehabisan stok kata. Ia tiba-tiba kalap, tidak bisa berkata apa-apa. Jelas itu mengundang tawa Ana.
"Zayn, aku tidak menyangka kau bisa berbicara sepanjang itu. Sangat tidak cocok dengan karaktermu."
"Ah, jadi kau ingin aku bersikap dingin, begitu?" Zayn mendengus kesal. Niatnya kan baik. Kenapa Ana malah menertawakannya?
"Iya, iya, Zayn." Ana kembali tertawa.
Zayn mencibir. "Sudah selesai?"
Ketika Ana selesai tertawa, ia berkata, "Tapi, terima kasih banyak, Zayn. Sungguh." Ana menampakkan senyum lebar tulusnya.
"You're always welcome, Ana."
•••••
For your information, Zayn
She really is feeling better
Because of your action, advice, and your funny faces
She feels happy
She feels peace
Indeed
*****
Dedicated for naytmlnsn05 hehe :p
Fast update menjelang buka puasa. Dan ini tinggal 3 chapter lagi. Karena ini short story :(
Tapi ini series kok, kalau kalian mau baca. Sejauh ini baru ada ide buat Harry (Balcony), Niall (Tip Jar) sama Louis (Painting). Ya itu sih kalau kalian mau baca D: Yes or nah?
Massive thank you udah hampir 1K reads dan udah 300 votes ya Allah makasih banyak :D Love you guys!
Leave vomments, maybe?;)Rika x
KAMU SEDANG MEMBACA
sweater ☂ zjm
NouvellesCerita di mana Zayn Malik bertemu seorang anak perempuan di dalam bus menjelang pulang ke rumahnya, dan ia selalu bertemu perempuan ini. Perempuan yang bernama Anastasia Greene, panggil saja dia Ana. Copyright © June 2015 by Rika.