TATAPAN

110 11 1
                                    

hallooooo namishaa 🌷🌷
Selamat pagi/siang/sore/malam
Gimanaa harinyaa? semoga selalu baik baik saja yyaa !!
maaf akuu updatenya agak telat hehe , agak padet soalnyaa
Semoga suka yyaa , jangan lupa votee

Good reading 🤍🤍

07. tatapan

_______________________________________________________

mentari menyadari kamar Jendra membuat cowo itu menyipitkan matanya karena silau lalu memiringkan tubuhnya ke sisi lainnya

Tak lama setelah itu terdengar suara ketukan pintu yang nyaring dari luar kamar Jendra

"ndra bangun! Udah siang" ucap Rena yang sudah muak karena sedari tadi tak ada sautan dari putranya itu

Jendra yang mendengar itu berdecak sebal lalu mendudukan dirinya di tepi ranjang , mengerjapkan matanya beberapa saat lalu berdiri dan membuka pintu kamarnya , di depannya kini berdiri wanita paruh baya yang awet muda dengan menatap jengkal ke arahnya

"Dari tadi di bangunin gak bangun bangun!" Kesal Rena

Jendra hanya berdehem lalu menutup kembali pintu kamarnya tanpa menghiraukan celotehan bundanya

Jendra pergi menuju kamar mandi setelah itu , membersihkan dirinya untuk bersiap siap pergi ke sekolah

Beberapa menit setelahnya Jendra keluar dari kamarnya dengan sragam yang di keluarkan dan dasi yang hanya di slampirkan ke lehernya.
Berjalan menuju meja makan dengan santai tanpa menghiraukan tatapan ayah dan bundanya

"Wes bujang! mbok seng bener klambimu iku lhoo(sudah besar , yang bener dong bajumu itu)" ucap Reon menatap pakaian Jendra yang begitu brantakan

"Dengerin tuh apa kata ayahmu" imbuh Rena sembari menyiapkan makanan untuk anak dan suaminya

Jendra menatap malas ke arah Reon yang kini sedang menatap menatapnya juga

Jendra memakan makanan yang sudah di siapkan bundanya tanpa mendengarkan komentar orang tuanya

"Kamu itu harus sekolah seng bener , kamu penerus perusahaan ayah satu satunya!" Ucap Reon di sela sela makannya

Jendra membanting sendok makannya ke piring mendadak kehilangan seleranya karena topik pembicaraan ayahnya

Jendra meraih tasnya lalu beranjak berdiri dari duduknya tapi belum sempat ia melangkahkan kakinya pergi tangannya sudah di tarik terlebih dahulu oleh Rena

"Habisin dulu sarapanmu" ucap Rena sembari menatap wajah putranya itu

Rena tau belum Jendra sanget sensitif terhadap topik pembicaraan Reon dan Rena juga sudah berulang kali mengingatkan akan hal itu pada suaminya tapi Reon tetap saja kekeh dengan pendiriannya

Jendra melepas genggaman tangan bundanya perlahan lalu menyalaminya dan beranjak pergi dari tempat itu

Rena menatap kepergian Jendra sambil menghela nafas pelan , mengurusi dua laki laki yang memiliki pikiran yang bertolak belaka itu sulit

"Sudah biarkan saja dek! Dasare angel watake" ucap Reon sambil melanjutkan makannya

"Kamu juga jangan terlalu memaksakan Jendra mas , nanti juga paham sendiri" jawab Rena

BLUE(SEA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang