Fuuka membuka pintu saat ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Teman sekelasnya yang tadi ia pergoki sedang bergumul itu berdiri di hadapannya. Fuuka tersenyum kikuk sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maafkan kelakuan Ryuu tadi! Dia sedikit kasar padamu" ujar gadis itu.
"Tidak apa-apa, Aku hanya belum terbiasa. Ini hari pertamaku berada disini."
"Ah ya, Aku Ayumi. Jangan sungkan untuk bertanya apa pun padaku, kamarku nomor 15." Ucap gadis berambut ikal itu sembari menunjuk kamarnya yang berada di sisi tangga.
"Ke depannya Kau akan terbiasa dengan hal hal semacam tadi, tentu saja Kau pasti sudah tahu isu apa yang ada di tempat ini, tapi percayalah kedepannya Kau akan temui hal yang lebih gila dari isu yang beredar" ujarnya panjang lebar, Fuuka merasa Ayumi adalah orang yang ramah. Hal itu Terpancar dari wajah dan cara berbicaranya, Fuuka ingin menjadi teman gadis itu."Bersiaplah, dua puluh menit lagi kita akan berkumpul dibawah. Kenakan pakaian Santai mu karna tidak ada pertemuan Formal" Gadis bernama Ayumi itu berjalan melambaikan tangan menuju ke kamarnya. Fuuka balas tersenyum sampai tubuh Ayumi menghilang di balik pintu kamarnya.
***
Fuuka berjalan menuruni anak tangga, terlihat beberapa orang sudah berkumpul di lantai satu. Ada yang sedang asik memakan snack sembari menonton Televisi, ada yang sedang sibuk membuat Jus di dapur, ada pula yang sedang duduk di sofa sembari menggunakan ponsel. Namun lagi-lagi Fuuka dibuat kaget saat melihat Outfit yang di kenakan teman-teman sekelasnya itu. Kebanyakan dari mereka memakai sleepdress berupa Lingerie dengan model yang sangat terbuka. Ia merasa malu karena saat ini hanya dirinya yang mengenakan hoodie dan celana training berwarna Hitam.
'Ya Tuhan tempat macam apa ini?!' Gerutunya dalam hati"Hai, kemarilah! Aku membuat jus, rasanya menakjubkan" sapa Ayumi melambaikan tangannya. Fuuka berjalan ke arah pantry, namun matanya menangkap dia orang sedang sibuk berciuman di sebuah sofa yang berada di sudut ruangan. Si wanita duduk di atas pangkuan lelaki itu, mereka saling memagut bibir berbagi saliva tanpa menghiraukan sekitar. Fuuka mengalihkan pandangannya dan berjalan menghampiri Ayumi. Ia mengambil segelas jus yang di sodorkan Ayumi. Dari bau nya ia mencium aroma pisang dan stroberi.
"Ini enak." Ucap Fuuka setelah meminumnya, Ayumi tersenyum mendengar ucapan teman barunya itu. Beberapa orang kembali berdatangan, Fuuka lagi-lagi melirik pasangan yang sedang asik beradu lidah. Ia tersedak minumannya saat menyadari jika kedua orang itu sedang melakukan seks. Penis laki-laki itu bergerak lincah menghentak kemaluan si wanita.
Ayumi memberikan tissue pada Fuuka sembari tertawa, "Astaga ekspersimu lucu sekali" pekik Ayumi sembari membantu membersihkam muncratan jus di hoodie gadis itu.
"Mereka memang tidak pernah peduli pada sekitarnya" tambahnya sembari tertawa. Fuuka ikut tertawa sembari menggelengkan kepala, ia merasa harus benar benar mengendalikan diri menyaksikan apa pun yangbada di depan matanya.
Kali ini perhatian Fuuka tertuju pada seseorang yang berjalan menuruni anak tangga, ia tidak pernah melihat laki-laki itu sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Life
RomanceFuuka tidak menyangka orang tuanya memasukan ia ke sebuah Sekolah yang aneh, berbagai macam kejadian Vulgar dan Erotis ia saksikan di sana, bahkan ia dipaksa membaur. Tentu saja itu semua membuat kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat. D...