chapter 4

331 24 1
                                    

~happy reading~
~typo bertebaran~

—————♡—————

Hari ini hari Minggu
Hari yang baik buat haechan karna Jeno and renjun juga ikut ambil cuti capek katanya ngadep kertas kertas Mulu butuh refreshing

Kalo renjun refreshing dengan melukis di ruangannya udah dia anggap refreshing karna renjun punya ruang khusus melukainya
Berbeda dengan Jeno dia malah lebih main sama haechan
Contohnya bantuin haechan bikin kayangan walaupun dia ga ngerti cara buatnya intinya bantuin aja tapi gatau ujungnya gimana, oh iya libur kali ini mereka pulang ke rumah mami papi

"Ngapain sih Chan buat layangan gini emang selesai sekarang?" Tanya Jeno

"Selesai lah kalo di selesai selesaiin" Jeno cuman bisa geleng-geleng kepala hampir 30 menit berkutik dengan bambu bambu itu akhirnya jeno nyerah dia ngeliat haechan lihai banget buat layangan, apa pas dia sama renjun ke kantor ini yang haechan lakuin kalo ga ada kelas?

Merasa lelah Jeno ke dapur sebentar dan keluar membawa kopi segelas dan duduk di kursi depan rumah yang sering di gunain papi

"KAK HAECHANNN" hampir saja Jeno menyemburkan isi mulutnya yang penuh kopi
Dia di kejutkan dengan para bocil yang memanggil nama haechan di antaranya ada 2 budak kembar

"IYA SINI KAKAK LAGI BUAT LAYANGAN" setelah mendengar kata layangan para bocil itu berlari menuju haechan

"Kakak jadi buat layangannya?" Tanya salah satu bocil

"Jadi dong kan kak haechan udah janji" —haechan

"Wahh kak haechan emang yang terbaik" —bocil 1

"Eummm kak haechan, itu yang duduk siapa? Kok kita ga pernah liat" tanya bocil lainnya sambil menunjuk Jeno

"Ohh itu kak Jeno namanya dia kakak aku" jawab haechan lembut

"Ihh kok serem si kakak itu"

"Dia ga serem kok asal kalian sopan"—haechan

Melihat Interaksi sang adik yang terlihat akrab dengan anak anak daerah sini membuat dia teringat dengan mendiang saudara kandungnya, ah Jeno ingat dia sudah lama tidak mengunjungi makam jaemin

"Chan habis ini gue mau ke makam mau ikut ga?" Diam sejenak menunggu jawaban haechan akhirnya haechan setuju

"Yaudah Kakak mau pergi besok kapan kapan kalo layangannya udah jadi Kaka kasih tau kalian oke?" —haechan

"Okeee kakkk" jawab bocil serempak lalu bocil itu segera meninggalkan teras rumah itu

"Ayo Jen panggil renjun gih" ucap haechan dan Jeno pun berjalan menuju ruangan yang penuh lukisan milik renjun dan dengan sopan Jeno mengetuk pintu

"Iya masuk" ucap renjun

"Jun gue sama haechan mau ke makam Lo mau ikut gak?" Tanpa basa basi renjun membereskan alat lukisnya

"Ikutt"

"Ayo haechan udah nunggu"

Setelah itu Jeno mengeluarkan mobil dari garasinya

"Jun mami papi pulang kapan?"

"Sorean kayaknya" jawab renjun dan haechan hanya mengangguk

Setelah itu pun mereka menempuh perjalanan 15 menit untuk Sampai ke pemakaman
Di rasa sudah sampai mereka turun dan melihat tulisan "TPU" di depan pemakaman itu
Lantas mereka berjalan mencari makam itu

"Haii na kita Dateng kangen gak?" Sapa haechan sembari menyentuh batu nisan bertuliskan nama saudaranya yang susah tiada 2 tahun yang lalu

"Haii nana ini Jeno, kita kangen sama kamu na..." Jeno ingin menangis, tapi dia tahan sudah 2 tahun dia menahan tangisnya dan berhasil tapi dengan mudah di runtuhkan

Setelah di rasa cukup mengunjungi makam sang saudara akhirnya mereka memikirkan untuk segera pulang
Saat renjun haechan dan Jeno ingin masuk mobil tiba tiba ada seseorang yang memanggil haechan

"Lee haechan"

"Weh bro kapan balik?" Ucap haechan dengan riang gembira

"Udah seminggu si" jawab orang itu

"Wahh parah ga ngabarin nih jahat bet jadi temen" dan pria itu hanya bisa tersenyum manis

"Emm Chan ini kakak kakak Lo yang sering lo ceritain? Tapi kok cuman 2 yang 1 mana?" Tanya orang itu bingung dan hanya di balas senyuman hangat dari dia

"Iya ini kakak kakak gue cuman beda beberapa bulan si aslinya gue sama renjun itu kembar nah ini renjun yang agak pendek cuman beda 7 menit tapi dia kakak nah dan ini namanya Jeno yang badannya udah kaya Gatot kaca dan...." Haechan menjeda perkataanya dan menarik nafas panjang "yang satu lagi kakak gue yang paling gue sayangin yang paling gue jaga tapi dia udah pergi duluan, namanya Lee jaemin dia udah ga ada sejak 2 tahun lalu dan dia kembarannya Jeno" lanjutan

"Oh maaf Chan gue ga tau" ucap laki laki itu dengan merasa bersalah

"Gapapa eh btw Jen Jun kenalin ini namanya yangyang temen sekelas gue waktu SMA dia baru balik dari Taiwan buat kuliah di sana" ucap haechan memperkenalkan teman lamanya itu dan Jeno renjun hanya membalas dengan senyuman

"Yaudah gue mau balik mampi papi udah balik juga Lo ikut pulang apa gimana?" Tanya Jeno

"Eummm gue mau jalan jalan dulu Ama yangyang nanti tolong kasih tau mami papi ya" jawab haechan dan hanya di balas deheman oleh Jeno, lalu renjun dan Jeno melangkah keren untuk masuk mobil dan tak berselang lama mobil itu melesat jauh dari pemakaman

"Buset kakak Kakak Lo judes banget Ampe bulu kudung gue berdiri" ucap yangyang ngeri

"Santai dia kalo di rumah ga sejudes itu kok btw Lo jangan panggil mereka kakak, sebenernya kita seumuran cuman mereka langsung memegang alih perusahaan keluarga dan gue milih ngelanjutin pendidikan gue bilang 'kakak' itu karna mereka lebih tua walau cuman beberapa menit sama bulan jadi Otomatis Lo masih seumuran" —haechan

"Ohh gituu okeee" —yangyang

~tbc~

Hihihi makasih
Jangan lupa vote

DEAR DREAM S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang