05

31 12 4
                                    

Happy reading
*
*
*
"Tidak semua luka harus di ceritakan, cukup pendam saja sampai akan ada saat di mana kamu tidak bisa terlalu lama menyembunyikannya"
_Sheilana Zeeva_

Menarik perhatian

Semua siswa dan siswi saat ini di hebohkan oleh perkelahian antara dua orang perempuan yang menjadi tontonan mereka.

Bugh!

Bugh!

Suara pukulan itu berasal dari kelas  XI² di sekolah SMA LAKSMANA, Cewek yang tadi tengah menangis itu kini sedang memukuli lawan nya.

"Udah! Udah Sheila!" Teriak Rika yang berusaha memisahkan mereka.

"Aw! Sakit anjing!" Ujar- Amel gadis yang menarik paksa Maskernya tadi, Yang membuat Sheila sampai menangis.

Bugh!

"Lo, udah berani-beraninya buka masker gue, Gak bakalan gue ampuni!!" Sentak Sheila yang kali ini benar-benar seperti sudah kesetanan saja.

Sheila dan Amel kini wajah mereka tidak lagi terlihat baik-baik saja. Wajah Sheila yang di penuhi bekas  cakaran, Rambut mereka berdua yang acak-acakan serta Pipi Amel yang lebam kebiruan karena di pukuli oleh Sheila.

Gila, dia beneran cewek apa tukang tinju?. Batin Amel.

"Laa, Udah lagian cuma masalah sepele doang sampe segitunya. Entar di panggil guru BK loh" Ucap Vani menjelaskan karena merasa khawatir oleh teman baru nya itu.

"Masalah sepele? Masalah sepele maksud lo!?!!!"

"Ini harga diri gue! Gue gak terima masker gue di lepas paksa sama dia!"

Sentak Sheila seperti tidak terima dengan semuanya. Cewek itu mempunyai alasan pribadi di ingatan nya tentang kenapa selama ini ia selalu memakai masker.

Jadi ia tidak terima jika ada seseorang yang menyuruhnya untuk melepas masker, Dan ini apa? Seseorang yang memaksa merusak masker nya hingga wajah nya menjadi sorotan siswa lain.

Tuk...tuk...

Suara langkah kaki yang mulai memasuki kelas itu, Seisi kelas mulai mendadak hening seketika ketika Cowok itu masuk ke dalam kedalam kelas.

Semua murid yang berasal dari kelas lain langsung pada pergi dan kembali ke kelasnya masing-masing, Begitu pun dengan Rika dan Vani kedua Cewek itu masih sibuk untuk memisahkan Sheila dan Amel.

"Ini apa-apaan?" Tanya nya aneh ketika melihat Cewek baru di kelasnya sedang bersiap untuk mengepalkan tangannya di depan wajah Cewek yang bernama Amel itu.

"Gak usah ikut campur!" Sentak Sheila yang tidak memperdulikan keberadaan Cowok itu.

"Ikut gue" Ucap Marsha sambil memegang sebelah tangan Cewek itu.

"Kalo gue gak mau?" Balasnya.

"Gue gak suka yang namanya penolakan" Sahut Cowok itu.

Lantas Marsha langsung membawa paksa Cewek itu dan membawanya menuju koridor sekolah dengan terbirit-birit.

"Le-lepasin gue!!" Sentak nya memberontak karena tak terima tangan nya di tarik paksa oleh cowok itu.

MARSHA ARGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang