Tentang kondisi Jungkook, tiga hari ini tidak ada perubahan sama sekali. Tetap sama, cowok itu masih terbaring lemah di atas brankar dengan mata terpejam.
Taehyung, cowok itu hampir membatalkan untuk mengikut olimpiade karena tidak ingin meninggalkan Jungkook sendirian, tetapi karena harapan besar sekolah tersimpan pada diri nya, Taehyung tidak bisa berbuat apa apa. Entah dia akan konsen saat kompetisi itu dimulai atau tidak, dia seakan merasa hilang kepercayaan diri nya saat ini.
Suzy juga tidak absen, wanita cantik itu juga ada di samping Taehyung, menguatkan putra nya dan memberikan semangat agar Taehyung tidak kalut dalam kesedihan.
“Makan yuk? Dari kemarin kamu gak makan,” bujuk Suzy untuk kesekian kali nya.
Taehyung menggeleng lemah, cowok itu seakan tersiksa dengan kondisi Jungkook, di lihat dari penampilan nya pun sangat acak acakan, rambut berantakan, mata sembab, dan wajah pias.
Jungkook koma saja sudah membuat Taehyung merasa hidup nya terasa hampa, apalagi kalo Jungkook—Ah membayangkan nya saja sudah tidak dapat di duga.
Suzy menghela nafas pelan. “Kalo begini terus kamu akan sakit,”
Taehyung terdiam. Mulut untuk bicara merespon setiap perkataan Suzy pun, sudah merasa kelu. Bibir nya kering serta tenggorokan nya juga merasakan dehidrasi akibat semalaman ia meraung keras dan menangis sejadi-jadinya hanya karena Jungkook. Cowok itu berantakan, cowok itu seolah olah depresi, cahaya hidup nya sekarang berada di ambang kematian.
Namun akhirnya, Taehyung menaikkan pandangan nya. Menatap nanar ke depan, “Mom...” pelan Taehyung dengan suara serak nya.
“Hmm, apa sayang?”
“Dia bakal baik baik saja kan?” tanya nya tanpa menoleh.
Suzy tersenyum kecil, “Iya, kamu tenang ya.”
Perlahan Taehyung menurunkan pandangan nya, bibir nya gemetar, serta mata nya kembali berkaca kaca, “Aku takut Mom,”
Suzy mengusap bahu Taehyung pelan.
“Tuhan ada bersama nya, yang perlu kamu lakukan hanyalah berdoa untuk nya,” ucap Suzy.
Sejenak air mata itu kembali menetes berderai di pipi. Ingin rasa nya Taehyung memutar waktu saat bersama Jungkook di rooftop, seandainya dia mencegah Jungkook pergi, seandainya dia menahan agar Jungkook tidak pergi, seandainya itu terjadi, mungkin Jungkook tidak akan mengalami kecelakaan.
Dia terlalu naif untuk ini, dia terlalu brengsek, perjanjian untuk menjaga Jungkook dan melindungi nya sudah gagal. Ia mengingkari janji nya kepada Vincenzo dan dirinya sendiri, Taehyung benar benar menyesal, dan cowok itu akan menyalahkan diri nya seumur hidupnya.
Beberapa saat kemudian, Je Hoon Heejin, bersama Vincenzo datang menghampiri mereka.
Saat suami nya datang, Suzy berdiri dari kursi tunggu, “Taehyung susah untuk di bujuk supaya makan, aku takut dia sakit nanti nya,” kata Suzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖬𝖸 𝖢𝖱𝖴𝖲𝖧, 𝖪𝖤𝖳𝖮𝖲 ✦ 𝖤𝖭𝖣√
Fanfiction"𝖦𝗎𝖾 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖫𝗈, 𝖽𝖺𝗇 𝖫𝗈 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝗀𝗎𝖾, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺." - - "𝖦𝗎𝖾 𝗅𝖾𝗆𝖺𝗁..." "𝖦𝗎𝖾 𝖾𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗍..." "𝖦𝗎𝖾 𝖻𝖾𝗋𝗉𝖾𝗇𝗒𝖺𝗄𝗂𝗍𝖺𝗇..." 𝖬𝖾𝗇𝗒𝗎𝗄𝖺𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗌𝖾𝗌�...