Jungkook. Pemuda itu kembali bersiap untuk berangkat ke sekolah nya dengan sopir yang selalu mengantar jemput dirinya setiap hari.
"Semangat ya sekolah nya, rajin belajar, tapi kalo capek, istirahat, jangan maksain."
Jungkook mendengar penuturan Heejin, mama nya, yang selalu perhatian kepada nya, Jungkook tersenyum kemudian berdiri setelah selesai menalikan tali sepatu.
"Oke mama cantik, aku berangkat dulu."
Heejin tersenyum, seusai mencium dahi putra nya dia membiarkan Jungkook segera berangkat ke sekolah.
"Pak bimo, bawa mobil nya pelan pelan ya jangan ngebut." peringat Heejin kepada sang sopir.
"Siap laksanakan, nyonya."
Jungkook membuka kaca mobil nya, melambaikan tangan ke arah mama nya dan mobil yang ia tumpangi berlalu dari pekarangan rumah besar itu.
"Pak Bimo, nanti berhenti nya didepan gerbang sekolah aja ya?"
Pak Bimo melihat Jungkook dari kaca spion mobil yang langsung mengarah ke jok belakang.
"Memang nya kenapa, tuan muda?"
"Ikuti apa yang aku inginkan, lagian ayah juga nggak bakalan marah kok."
Pak Bimo hanya bisa mengangguk menurut.
Sesuai keinginan Jungkook, pak Bimo menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang. Lalu dia turun setelah mengucapkan terimakasih kepada sopirnya, pas setelah anak majikan nya sudah memasuki area sekolah pak Bimo melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah.
Jungkook berjalan di lorong sekolah menuju kelas nya, beberapa siswa yang berpas pasan dengan nya menyapa dan Jungkook hanya membalas dengan senyuman, kecil.
Ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa bercengkrama dengan lingkungan baru, hal itu membuat Jungkook merasa lega, mereka sudah memperlihatkan sikap baik terhadapnya.
"Uhuk! Uhuk!" Jungkook terbatuk, bersamaan dengan itu langkah nya berhenti, tidak hanya itu saja, ia merasakan kepala nya mendadak sakit. Spontan pemuda itu memegangi kepala nya, denyutan nyeri semakin terasa.
Jungkook menghandalkan tangan menumpu tembok sekolah, menahan tubuhnya yang hendak jatuh.
"Jangan sekarang, tuhan..." monolog nya, dengan nada memohon.
Ternyata penyakit nya kambuh.
Sebisa mungkin Jungkook menahan mati matian rasa sakit yang menjalar di kepala nya, namun Jungkook manusia yang mempunyai kelemahan, sekuat apapun kita menahan sakit jika kita sudah melemah apa yang kita bisa lakukan?
𝐁𝐫𝐮𝐤!
Tubuh nya ambruk ke lantai, pandangan nya mendadak buram, sebelum dirinya benar benar memejamkan mata nya Jungkook sempat melihat seseorang dari kejauhan meskipun tidak terlihat jelas siapa orang itu, tapi Jungkook merasa kalau orang tersebut berlari ke arah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖬𝖸 𝖢𝖱𝖴𝖲𝖧, 𝖪𝖤𝖳𝖮𝖲 ✦ 𝖤𝖭𝖣√
Fiksi Penggemar"𝖦𝗎𝖾 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖫𝗈, 𝖽𝖺𝗇 𝖫𝗈 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝗀𝗎𝖾, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺." - - "𝖦𝗎𝖾 𝗅𝖾𝗆𝖺𝗁..." "𝖦𝗎𝖾 𝖾𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗍..." "𝖦𝗎𝖾 𝖻𝖾𝗋𝗉𝖾𝗇𝗒𝖺𝗄𝗂𝗍𝖺𝗇..." 𝖬𝖾𝗇𝗒𝗎𝗄𝖺𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗌𝖾𝗌�...