Taehyung duduk bersebelahan dengan Je Hoon, kedua anak ayah itu sejak tadi diam, kalut dalam pikiran mereka masing masing, dan sampai akhirnya Je Hoon berdehem pelan untuk mengusir keheningan yang terjadi beberapa saat itu.
Beberapa menit lalu Gong Yoo sudah pulang. Je Hoon pergi bersama Heejin ke rumah kediaman Cassano, kedua wanita itu memenuhi keinginan Taehyung yang ingin makan masakan Heejin. Sementara Vincenzo, dia berada di ruangan UGD sedang menemani putra nya didalam.
"Maafkan Daddy," kata awal Je Hoon membuat Taehyung menoleh kearah nya.
"Daddy terlalu egois, mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan perasaan kamu selama ini. Kamu pasti tertekan karena Daddy, kan?"
Taehyung diam sesaat. Mengalihkan pandangan nya menatap lurus ke depan, ia tidak langsung menyahut ucapan Je Hoon hingga akhirnya Je Hoon bersuara kembali.
"Kamu sangat mencintai nya?" tanya Je Hoon, pertanyaan itu sebagai alih pembicaraan mereka, sebab Je Hoon membaca raut wajah Taehyung, seperti nya anak itu tidak ingin membahas masalah soal pemaksaan pertunangan nya dengan Irene.
"Iya." balas Taehyung, singkat.
"Ayah baru ingat, waktu itu kamu pernah bertanya soal penyakit kanker otak stadium 4 yang tidak bisa disembuhkan. Apakah karena dia?"
Taehyung hanya mengangguk kecil untuk menanggapi.
"Penyakit itu bisa di sembuhkan atau tidak?" meskipun sudah tau jikalau penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan, entah mengapa Taehyung melontarkan pertanyaan itu dan berharap jawaban Je Hoon tidak sama seperti waktu itu.
"Tidak. Penyakit ini sudah termasuk penyakit sangat keras," balas Je Hoon.
Taehyung meremat celana seragam sekolah nya dengan kuat, menundukkan kepalanya dalam, menggigit bibir nya didalam, dia tidak bisa menampung air mata untuk tidak menangis. Bukankah dia sangat cengeng kan?
Je Hoon mengusap bahu putra nya. "Daddy mengerti perasaan kamu, kamu harus kuat. Daddy hanya seorang dokter, bukan Tuhan, jadi jangan menaruh harapan besar kepada Daddy untuk menyelamatkan dia."
Perkataan Je Hoon berhasil membuat jantung Taehyung berdegup kencang, entah kenapa rasa takut selalu menghantui pikiran nya.
Taehyung menyeka air mata nya dengan kasar, menarik nafas panjang, menaikkan pandangan nya dan menoleh kearah Jaejun.
"Setelah dia siuman, aku akan bertunangan dengan nya."
Pernyataan Taehyung yang menurut nya sangat mendadak itu membuat Je Hoon terasa tercekat kaget, dia menetralkan raut wajah nya untuk biasa saja.
"Kamu serius?"
"Untuk apa aku bercanda?"
Je Hoon menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖬𝖸 𝖢𝖱𝖴𝖲𝖧, 𝖪𝖤𝖳𝖮𝖲 ✦ 𝖤𝖭𝖣√
Fanfiction"𝖦𝗎𝖾 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖫𝗈, 𝖽𝖺𝗇 𝖫𝗈 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝗀𝗎𝖾, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺." - - "𝖦𝗎𝖾 𝗅𝖾𝗆𝖺𝗁..." "𝖦𝗎𝖾 𝖾𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗍..." "𝖦𝗎𝖾 𝖻𝖾𝗋𝗉𝖾𝗇𝗒𝖺𝗄𝗂𝗍𝖺𝗇..." 𝖬𝖾𝗇𝗒𝗎𝗄𝖺𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗌𝖾𝗌�...