5

541 52 3
                                    






~Happy Reading~





Aku turun dari mobil Michael, dengan dia yang membukakan pintu untukku. Seorang pria yang penuh pengertian. Sangat berbeda dengan seseorang yang kukenal

"Makasih ya, Ming" ucapku

"Iya, santai aja" balasnya

"Besok kita latihan jam berapa?" tanyaku

"Hmm, gimana kalau gue jemput jam 8?" tawarnya

"Boleh," ucapku setuju

Tiba-tiba, ponsel Michael berdering. Dia pun menyingkir lalu mengangkat nya. Beberapa saat kemudian, dia kembali. Raut wajahnya memancarkan kekhawatiran

"Tya, maaf banget, tapi kayaknya gue besok nggak bisa ajarin lo. Nenek gue masuk rumah sakit, dan sekarang gue harus segera ke Bandung. Gue dan nenek gue deket banget, jadi dari tadi dia nyariin gue" ucap Michael dengan wajah sedih

"Oh gituu, eum, ya udah Ming, nggak apa-apa. Sekarang lo buruan ke Bandung aja. Nanti biar gue minta ajarin kak Candra. Lo nggak usah khawatir" ujarku

"Sorry banget ya, Tya. Sorryy, banget" ucapnya merasa bersalah

"Gini aja, lusa kan kita main jam 10, gimana kalo dari jam 6 kita latihan dulu? Gue janji deh, gue bakal bener-bener ajarin lo, ya?" usulnya

"Iya Ming. Gue setuju. Santai aja. Salam buat nenek lo, ya. Semoga cepet sembuh. Jangan ngebut, keselamatan nomor satu" pesanku

Mobil Michael pun melaju. Aku terdiam. Bingung harus bersikap bagaimana. Lusa adalah harinya, sementara besok Michael tidak bisa mengajariku. Padahal waktuku hanya besok. Aku menghela napas panjang memikirkan itu
Aku pun berjalan masuk ke rumah dengan lesu

"Tyana," panggil kak Bianca yang sedang duduk di sofa

Pandanganku beralih kearah seseorang yang duduk disamping kak Bianca, kak Anne

"Sini, Tya" panggil kak Anne. Aku pun bergabung bersama mereka

"Tumben kak Anne kesini. Ada apa, kak?" tanyaku

"Jadi gini, besok Jefrico ulang tahun dan aku pengen kasih kejutan buat dia. Nah, karena aku nggak bisa melakukan semuanya sendiri aku mau minta bantuan ke Bianca, Candra dan kamu" jawabnya yang membuat hatiku kembali terguncang

"Emangnya, aku bisa bantu apa, kak?" tanyaku kembali

"Barusan, aku denger dari Bianca, kamu bisa main gitar. Jadi, aku pengen kamu mainin gitar waktu kejutan besok. Yaa, supaya ada kesan romantisnya gitu, gimana? Kamu mau nggak?" jawabnya di ikuti permintaan melakukan hal yang akan sangat menyakitiku. Aku terdiam sejenak

"Gimana, Tya? Kamu mau, kan?" tanyanya lagi

Aku berusaha menenangkan diri. Membayangkan hal itu saja sudah sangat melukaiku, apalagi menyaguhi nya. Namun, aku mencoba meredam semuanya. Mencoba menjadi baik-baik saja dan menyembunyikan semua luka. Meletakkannya jauh dalam sanubari, agar tiada seorangpun dapat meraihnya

"Tyaaa?" tanya kak Anne yang menyelesaikan renunganku

"I..iya, aku mau" saguhku sambil menampilkan senyum terpaksa. Kak Anne pun tersenyum ceria

"Oke, aku jelasin ke kalian, ya. Jadi aku pengen bikin kejutannya di taman kompleks rumahnya Jefrico. Terus dekorasinya..."

"Tunggu tunggu, di taman kompleks rumah Jefrico?" tanya kak Bianca memotong pembicaraan kak Anne

With You [JaeYong | GS] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang