KIPA 1

1.2K 115 11
                                    

Zean...
Chikaa...

"Kamu duluan aja mau ngomong apa?"
"Kamu duluan aja mau ngomong apa?"

Ucap Chika dan Zean secara bersama, mereka pun saling bertatap sebentar, sampai akhirnya Zean membuka pembicaraan lagi,

"kamu duluan aja Chikaa, kamu tadi mau ngomong apa ke aku, kayanya kamu mau kasih tau aku sesuatu deh, kamu dulu yaa nanti setelah kamu selesai aku juga bakal kasih tau kamu apa yang ingin aku sampaikan sama kamu".

Setelah Zean selesai berbicara Chika pun hanya mengangguk dan menarik nafasnya cukup dalam.

"Aku mau kasih tau kamu hal serius Zean, tapi kamu janji gak akan berbuat hal yang jahat ke orang itu, kamu bisa janji kan ke aku?" Ucap Chika.

"Iyaa aku janji, ada apa chikaa?" Balas Zean.

"Aku dijodohin sama temen ayah aku" Ucap Chika cepat, dan langsung menundukkan kepalanya.

Zean yang mendengarnya pun sontak terkejut dan diam.
"Kenapa hal yang ingin gue kasih tau ke Chika hari ini sama ya sama ucapan Chika tadi?", ucap Zean dalam hatinya.

Chika yang melihat Zean hanya diam pun akhirnya memberanikan dirinya untuk menatap Zean, ia pun bertanya ke Zean,
"Kenapa kamu diem aja, kamu pasti marah ya sama aku?" Ucap Chika.

"Hah", Zean pun tersadar dari lamunannya, "Jujur aku juga mau kasih tau kamu tentang hal yang sama chik, aku juga dijodohin sama papah", lanjutnya.

"Lah, apa jangan-jangan emang ayah dan papah udah rencanain ini, kalo sebenarnya aku itu mau dijodohin sama kamu?", jawab Chika dengan rasa herannya.

"Ga mungkin chik karna tadi malem...."

———————————————————————————
Flashback On

Di kediaman keluarga Harlan terjadi sedikit perdebatan antara anak pertamanya dan sang ayah.

"Papah ga bisa gitu dong, papah kan tau aku udah pacaran sama Chika dari SMP, dan papah udah tau jelas keluarga Chika karena papah Chika yaa sahabat papah sendiri" Ucap Zean.

"Keputusan papah udah final zean, kamu harus terima perjodohan ini dengan anak sahabat papah" Ucap Gracio.

"Sahabat papah? Bukannya sahabat papah, ayah Vaska?" Balas Zean dengan rasa ragu.

"Bukan Bravaska atau ayah Chika, kamu pikir sahabat papah cuma itu doang" Sahut Gracio.

"Mahh, mamah gak ada niat bantuin Zean untuk membujuk papah atas perjodohan ini?" Ucap Zean dan berharap mamahnya akan membantunya, namun ternyata nihil.

Shani yang sedari tadi hanya mendengarkan dan melihat perdebatan kedua lelaki di rumahnya hanya bisa diam saja.

Shani pun akhirnya membuka suara, dan menjawab "Kamu dengerin ucapan papah ya sayang, papah pasti tidak akan menjodohkan kamu kepada orang yang menurut papah tidak baik untuk dijadikan menantu dab istri untuk kamu" Balas Shani.

Zean yang mendengar balasan Shani pun hanya bisa pasrah bagaimanapun jika mamahnya yang sudah bicara, ia tidak akan bisa membantahnya lagi. Zean pun pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke kamarnya dengan alasan sudah mengantuk.

"Yaudah kalo itu kemauan papah dan mamah, please kasih aku waktu untuk bicara sama Chika soal ini. Zean ke kamar duluan yaa, good night papah mamah" Ucap Zean sembari mencium pipi sang papah dan mamah, lalu naik ke lantai 2 dimana kamarnya berada.

"Gimana yaa kasih tau Chika tentang ini, gue ga tega kasih tau tentang ini ke Chika" gumam Zean.

Akhirnya ia pun tertidur karena memang sudah larut malam dan dia sudah cape memikirkan hal ini.

KAMU ITU PUNYA AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang