Malam pun berlalu, kini mentari pagi menyambut untuk memulai kegiatan baru pada hari ini. Seorang remaja lelaki sudah rapih dengan pakaiannya karena ingin berangkat ke kampus. Zean pun menuruni anak tangga dan pergi menuju ruang makan keluarga untuk sarapan, ia sudah ditunggu oleh kedua orang tuanya dan juga adiknya.
"Pagi ma, pa" Ucap Zean sembari mencium pipi kedua pipi orang tuanya.
"Pagi juga abang" Ucap Shani dan Cio secara bersama.
"Abang ga nyapa aku?" Ucap Christy, membuat Zean sedikit tertawa akan hal itu. "Pagi juga adeknya abang yang paling cantik" Ucap Zean mencium pipi Christy dan mengelus pucuk kepala adiknya itu.
"Pagi juga abangnya aku yang paling ganteng" Ucap Christy. Hal itu membuat Zean tersenyum, sama halnya dengan Shani dan Cio, melihat interaksi kedua anaknya membuat mereka terasa senang dan terharu, karena kedua anaknya saling memberikan kasih sayang.
"Yaudah mulai sarapan yuk, nanti abang sama adek pada telat masuk kelas lagi" Ucap Shani.
Mereka pun menyantap sarapan pada hari itu dengan tenang dan sedikit obrolan ringan. Singkat cerita sarapan keluarga harlan pun sudah selesai. Mereka bersiap untuk pergi dari rumah untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing.
"Yaudah adek masuk mobil sana, belajar yang bener ya, jangan lupa makan dan jangan jajan sembarangan" Ucap Cio kepada anak bungsunya itu.
"Siap pah" Ucap Christy, lalu dia pun berpamitan kepada kedua orang tuanya dan abangnya, tidak pula ia mencium pipi mereka.
"Dadah adek" ucap mereka bertiga serempak.
"Mang Ucup hati-hati ya bawa mobilnya" Ucap Cio kepada salah satu supir keluarganya.
"Siap laksanakan Pak Cio" ucap Mang Ucup kepada Cio sambil memberi hormat.
Setelah kepergian Christy, Shani pun pamit kepada Zean dan Cio untuk pergi ke butik dikarenakan ada tamu penting yang ingin ia temui, Shani pun pergi dengan salah satu supir keluarga harlan, tidak pula ia pun berpamitan dan mencium kedua lelaki dirumahnya itu. Kini tinggallah Zean dan Cio, Zean pun mulai berbicara kepada cio.
"Pah, papah beneran mau jodohin aku sama anak sahabat papah? Dan itu bukan anaknya Om Vaska?" Ucap Zean, ia masih berharap bahwa perjodohan ini tidak terjadi.
"Beneran Zean, udah tenang aja kamu, anak teman papah cantik kok ga kalah cantik dari Chika" Ucap Cio sedikit tertawa melihat ekspresi wajah anak lelakinya itu.
"Chika, adek, mamah itu udah paling cantik dan sempurna untuk abang, selain itu ga ada" tegas Zean.
"Udah tenang aja, malem ini kamu ketemu sama anak temen papah, kamu pasti suka kok" balas Cio".
"Hah? Malem ini pah" Ucap Zean kaget atas penuturan Cio, Cio pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ga bisa gitu dong pah, gimana hubungan aku sama Chika, aku sayang banget sama Chika" Ucap Zean.
"Udah nanti malem kamu ikut aja makan malem kedua keluarga ini, inget jangan kabur kemana-mana, papah bisa janji kamu ga bakal nyesel" Ucap Cio.
"Terserah papah, kayanya pembelaan aku tentang perjodohan ini gak ada gunanya juga, kalo gitu aku pamit ke kampus dulu" Ucap Zean, lalu ia berpamitan pada Cio.
"Jangan lupa jemput Chika Zean" Ucap Chio.
"Hah? Iyaa aku jemput Chika dulu kok" balas Zean, ia sedikit kaget dengan suruhan Cio untuk menjemput Chika, untuk apa Cio menyuruhnya menjemput Chika padahal kan Zean ingin dijodohkan dengan anak sahabatnya batin Zean. Cio yang melihat anaknya memasuki mobil dengan mood yang tidak baik pun sedikit tertawa karena ia berhasil buat anaknya itu tidak bersemangat pada pagi hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU ITU PUNYA AKU
عشوائيKisah ini menceritakan dua anak remaja yang dijodohkan oleh orang tuanya. Setelah melakukan pertemuan kedua keluarga, kedua anak remaja itu pun cukup terkejut. Apa yang membuat dua anak remaja itu terkejut? . . . Kalo penasaran, tungguin cerita sele...